Share

12

Chapter 12

Aroma stella yang sengaja dipasang di depan AC memenuhi seisi ruangan. Sepi, sunyi, hanya ada bunyi detik jam dan suara ketikan keyboard komputer dari beberapa karyawan. Sesekali terdengar suara lembaran kertas yang dibolak balik secara kasar.

Ah, siapapun benci hari senin. Tidak peduli ia masih sekolah, kuliah, bekerja, bahkan menganggur. Seperti di dalam kantor ini. Yuna sendiri lebih sering diam akhir akhir ini. Bahkan mengabaikan Lalice yang sedaritadi bicara panjang lenar yang entah apa intinya.

Ia menjadi murung setelah kejadian tiga hari yang lalu di ruangan Jeffrey. Tidak sedikit rumor jahat yang beredar. Meskipun dikatakan jahat, tapi faktanya seperti itu.

Yuna bangkit dan memutuskan mengurung dirnya di toilet barang 5 menit saja. Untuk sekedar duduk di salah satu kamar toilet yang kosong, memejamkan matanya, dan mengulas kembali kejadian di ruangan Jeffrey. Alih alih menangis, gadis itu tersenyu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status