Beranda / Romansa / The Werewolf's Bride / Bab 142. Santai, Tenang, dan Malas

Share

Bab 142. Santai, Tenang, dan Malas

Penulis: Bayang Wiradipa
last update Terakhir Diperbarui: 2025-12-09 03:44:26

"Lio!! Hari ini ayo jalan-jalan denganku!!" ucap Luzark antusias, dia tiba-tiba saja muncul di belakang Liora.

"Astaga! Mengagetkan saja!"

"Tidak bisa, Baginda. Hari ini banyak yang harus anda urus." Elbaf menyela, dia datang entah dari mana.

"Hahhh.." Liora menghela napas frustasi. "Bisakah kalian bersuara saat datang?"

"Maafkan saya tuan putri.' Elbaf langsung minta maaf. "Saya datang kemari untuk membawa Baginda Kaisar sekaligus memberitahu kegiatan tuan putri hari ini."

"Membawa katamu?!" protes Luzark.

"Diam Luz."

Sang Kaisar langsung terdiam, dia memang tidak berdaya di hadapan adiknya.

"Apa ada kegiatan tertentu yang harus kulakukan hari ini?" tanya Liora pada Elbaf.

Elbaf membenarkan letak kacamatanya yang sedikit melorot, "Benar, hari ini akan ada beberapa desainer yang akan membantu anda."

"Desainer? Untuk apa?"

"Baginda, anda belum memberi tahu tuan putri?" Elbaf malah bertanya pada Luzark.

"Memangnya aku belum memberitahumu Lio?" tanya Luzark dengan polosnya.

"Apa? Kenapa?
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • The Werewolf's Bride   Bab 164. Perjanjian Aliansi

    "Apa alasanmu melamar adikku?" tanya Luzark dengan nada yang tidak bersahabat."Saya jatuh cinta pada keanggunan dan kecantikan Tuan Putri, Baginda."Luzark mendengus. "Sepertinya kau lupa dengan perbuatan keluargamu.""Saya bersalah, saya tidak akan membela diri untuk hal itu. Namun dalam prosesnya, saya benar-benar jatuh hati dengan Putri Liora." ucapan Zevariel kali ini jujur.Zevariel pun menyadari jika Liora sudah menempati ruang khusus di dalam hatinya, tapi.. Zevariel terlalu mencintai Liora. Hingga rasanya hampir seperti obsesi.Seketika ruangan menjadi sunyi.Liora tidak menyangka dengan jawaban Zevariel. Baru kemarin dia menerima pernyataan perasaan dari Morgan, kali ini Zevariel.Namun, keduanya sangat berbeda. Jelas-jelas Liora sudah menjelaskan dan memberi batasan dengan tegas pada Zevariel, tapi dia malah melamar Liora. Sedangkan Morgan, tidak ada paksaan dalam pernyataannya, meskipun sorot matanya terluka."Sebagai mahar dan perjanjian aliansi, kerajaan kami akan menyer

  • The Werewolf's Bride   Bab 163. Melamar Sang Putri

    "Aku..""Tidak boleh." potong Luzark."Hei Luz, aku..""Aku tidak berniat menerimanya, Lio." potong Luzark lagi. "Jangan jawab, sekalipun kau jawab iya, tidak boleh. Jangan dia." ketus Luzark."Baginda Kaisar, keputusan anda sudah sangat tepat. Saya setuju." Morgan menimpali, dia mendadak menggunakan bahasa formal dan tutur katanya halus penuh hormat."Kau! Lepaskan dulu tangan sial*nmu itu!"Morgan dan Liora baru menyadari jika mereka sudah saling menggenggam tangan. Liora dengan cepat melepaskan tangannya dan memalingkan wajah, dia salah tingkah. Sedangkan Morgan, malah senyum tidak jelas dan duduk dengan tenang. Padahal beberapa saat lalu dia seperti akan mengamuk, tapi satu kalimat dari Luzark langsung membuatnya tenang."Baik, Baginda." Morgan menurut.Luzark bahkan sampai merinding melihat senyum kegirangan Morgan. Dan pukulan keras di bahu Luzark menyadarkannya betapa pedas tangan adik perempuannya itu."Kau mempermainkanku Luz!""Aduh, duh.. Lio maafkan aku." ratap Luzark.Per

  • The Werewolf's Bride   Bab 162. Pita Warna Warni

    "Aku mengatakannya hanya untuk menjawab pertanyaanmu. Aku tidak berharap perasaanku terbalas, jadi.. jangan merasa terbebani Liora. Aku harap kau bahagia, dengan siapa pun lelaki pilihanmu. Aku hanya ingin kau tahu Liora, aku.. sungguh tulus dengan perasaanku."Tanpa sadar, air mata mengalir di pipi Liora.Morgan menghampiri Liora, dia berlutut di depan Liora dan menyeka air mata gadis yang dicintainya dengan sapu tangannya. "Kenapa kau menangis? Apa aku mengatakan sesuatu yang membuatmu sedih?"Liora menggeleng, dia tidak menyangka jika perasaan Morgan padanya sedalam ini.Morgan menggenggam tangan Liora. "Maafkan aku, jangan menangis lagi." matanya kini terlihat berkaca-kaca.Hal yang paling Morgan benci, air mata Liora. Hatinya serasa ditusuk melihat mata indah gadisnya mengeluarkan air mata."Lalu kenapa kau meninggalkan aku dan malah nonton opera dengan Lucia?!""Aku pikir, aku harus menjauhkan gadis menyebalkan itu darimu agar penyamaranmu tidak terbongkar. Maaf.. aku tidak berm

  • The Werewolf's Bride   Bab 161. Rahasia Sang Lady

    "Wajahmu memerah." ucap Morgan datar, namun tatapannya terasa dalam."Kenapa kau kemari?" Liora memalingkan wajahnya.Morgan lalu menaruh strawberry sorbet di meja depan Liora. "Saya mengantar pesanan Tuan Putri yang sangat suka strawberry." ucap Morgan lembut.Mata Liora berbinar, tanpa ragu dia langsung mengambil sendok dan mencicipinya. "Hmmm, manis dan segar. Terimakasih Morgan!"Morgan duduk di kursi depan Liora. "Seenak itu?""Hm. Hm. Maaf Morgan, jangan harap aku mau berbagi. Yang ini tidak boleh." Liora menutupi mangkok sorbetnya posesif."Makan saja pelan-pelan, aku tidak akan memintanya." Morgan tersenyum geli dengan tingkah Liora.'Aku iri pada mangkok sorbet itu.' batin Morgan."Buku apa yang tadi kau baca?" Morgan mengambil buku yang tergeletak di atas meja.Liora berniat menghentikan Morgan, tapi terlambat.. tangan Morgan lebih cepat."Hmm?" setengah alis Morgan terangkat membaca judulnya. "Rahasia Sang Lady." gumam Morgan.Morgan membaca sebuah halaman yang ditandai Lio

  • The Werewolf's Bride   Bab 160. Perjalanan yang Canggung

    Liora memutuskan untuk duduk di taman daripada di dalam cafe, dia merasa sesak di dalam sana. Liora mencoba untuk bersikap biasa, namun Morgan menyadari ada yang berbeda dari Liora.Morgan bertanya-tanya apa kira-kira yang menyebabkan perasaan Liora memburuk. 'Apa terjadi sesuatu saat aku tidak ada?' pikir Morgan.Morgan menoleh ke arah Rinos bersembunyi dan menanyakan padanya dengan isyarat, tapi Rinos malah menjawab 'Dasar Bodoh.'Morgan mencoba untuk membicarakan hal-hal yang menyenangkan dengan Liora, dan lama-lama Liora memang kembali tertawa. Tapi Morgan masih merasa ada sesuatu yang salah, tapi apa..Saat Morgan sedang bingung dengan pikiran, Zevariel datang menghampiri. Mereka berbincang dengan sangat akrab sambil mengenang masa lalu. Bahkan mereka menghabiskan waktu bersama menikmati festival di hari kedua ini.Morgan hanya bisa pasrah mengikuti keduanya dengan hati yang berkecamuk. Padahal dia kira, hari ini akan menjadi kencannya dengan Liora.Liora tertawa dan beberapa kal

  • The Werewolf's Bride   Bab 159. Pertunjukkan Opera

    Flashback on.Liora sangat antusias menantikan pertunjukkan opera pertama yang akan dia saksikan. Kali ini dia tidak menyamar sebagai rakyat jelata, namun seorang gadis bangsawan. Agar penyamarannya sempurna, Luzark memberinya sihir untuk mengubah warna rambutnya. Rambut perak Liora terlalu mencolok, dia akan langsung ketahuan.Luzark mengubah rambut Liora menjadi warna pirang, warna yang sangat umum di kekaisaran Luminous. Sementara rambut merah Morgan tetap dibiarkan apa adanya. Luzark sempat menyarankan pada Morgan untuk mengubahnya, tapi Morgan bersikeras bahwa tidak mungkin ada orang yang akan menyadari keberadaannya. Dia yang bukan siapa-siapa. Dan spekulasi Morgan, terbukti salah besar.Mereka juga berpakaian layaknya dua orang bangsawan yang sedang berjalan-jalan. Rambut Liora diikat sebagian ke belakang, dia memakai hiasan rambut berhiaskan bunga mawar dan liontin kecil yang dulu dipilihkan Morgan untuknya.Morgan tersenyum simpul melihat Liora mengenakan kalung pilihannya, y

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status