Share

Bimbang

***

Sudah 1 minggu lamanya Radit dan Tika  seakan memiliki perasaannya kembali mereka berdua memutuskan untuk balikan karena Radit masih sangat mencintai Tika dan melupakan kesalahan yang pernah dilakukan oleh Tika yang meninggalkannya begitu saja ketika dia mengalami kecelakaan yang disebabkan oleh Julie. 

Tapi semua itu Radit  sudah berjalan dengan normal tidak ada luka, tidak ada kepincangan diantara mereka berdua Karena itulah yang diinginkan oleh Radit.

Dia juga berupaya untuk cepat sembuh dan kembali berjalan dengan normal Itu juga semua karena Tika.

Sesaat dia melupakan wanita yang telah berjuang yang  membuat dia kembali Melangkah dengan normal seperti itu.

Dia melupakan sosok Julie,Julie yang selalu berkata lembut. Julie ketika dibentak dia hanya tersenyum getir.Julie tidak pernah memasukkan ke hatinya celoteh-celoteh Radit yang begitu pedas.

Bahkan dia sudah melupakan sosok wanita itu baginya Tika lah belahan jiwanya. Di sisi lain Julie yang bimbang atas perasaannya pada Radit.

Dia terlihat menangis dia melirik ponselnya ada foto Radit yang tengah bersamanya.

"Dit,  Kapan cinta itu akan tumbuh untukku?"lirih Julie mengawasi layar ponselnya itu.

Julie begitu terhanyut ke imajinasinya bersama dengan Radit entah apa yang ia Renungkan dia begitu dalam menghayalkan akan dirinya dengan Radit.

"sayang"ucap Papanya yang mengetuk pintu kamarnya itu.

Cepat-cepat Julie menyeka air matanya dan membuka pintu kamarnya. Ayahnya mengajak Julie untuk  makan mala.

Radit disana merasa ada yang hilang dari dirinya ia kehilangan Julie yang selalu menemaninya. 

"Jul, loh dimana?  Gue butuh loh Jul!" lirih Radit di kamarnya yang sempat menjadi kamar Julie dulu.

Radit memang kini bersama Tika namun Radit merasa Tika telah berubah.

Tika hanya mencintai kepopulerannya saja sedangkan dulu Tika memutuskan Radit yang lumpuh. Bahkan ia selingkuh dengan Elga musuh bebuyutan Radit.

Sementara Julie dia selalu setia menemani Radit walau dicaci maki olehnya. Terlihat Radit melamun sesaat membayangi wajah Julie bersamanya dulu.

Senyum, canda tawa serta tangisan Julie yang ke kanak-kanakan itu selalu tersenyum ketika Radit selalu membentaknya. 

3 minggu berlalu Julie mendapat telepon dari Vella teman smp-nya dulu.

"Halo apa kabar Vel?"sapa Julie dengan nada manjanya.

"Baik Jul,email dari aku kok nggak pernah dibales sih Jul?  Sudah lupa ya sama teman lama kamu!"ucap Vella seakan menggerutu.

"Nggak Vel, Mana mungkin aku bisa ngelupain kamu. Lagian Papa Kita kan teman bisnis ya, aku sudah anggap kamu itu Sepupu atau saudaraku. Emangnya ada apa sih Vel,gimana kalau kita chatting  saja" ucap Julie panjang lebar.

"Iya aku juga mau dengar curhatan kamu. Gimana di sana sudah punya gebetan enggak!"seru Vella berantusias.

"Gebetan? Siapa sih yang mau sama cewek penakut kayak aku. Ya sudahlah, aku matiin sekarang!"ucap Julie sembarang seraya mematikan ponselnya itu. 

Terlihat Julie membuka laptopnya terlihat banyak surat email di laptopnya.Julie banyak cerita pada Vella. 

"Jul, gimana kalau loh jujur saja pasti Radit mengerti kok"Ujar Vella memberi solusi pada sahabatnya itu.

"Tapi aku Vel, bagaimana jika dia tidak mengindahkan mau aku"ukas Julie yang masih ragu akan hatinya itu pada Radit.

Sehabis chattingan Julie membaringkan tubuhnya. Di sisi lain Vella yang nampak bingung akan cerita Julie sama persis dengan cerita Radit.

Dalam posisi terbaring menanyakan sesuatu pada hatinya.

"Apa yang ditabrak oleh Julie itu adalah Radit Hermawan sahabat gue yang di SMA itu"ucap Vella menolog sendiri sembari ia mengotak-atik ponselnya itu dia merasa penasaran dan langsung menghubungi Radit teman SMA nya itu. 

Ditelepon Vella seakan bernicara  dia mengobrol dan akhirnya Radit menceritakan kegalauan di hatinya pada Vella sahabatnya itu. 

"Menurut loh gue harus gimana sekarang Vel?"tanya Radit diseberang sana. 

"Coba loh tanya ke hati loh lah Dit, mulut memang pintar bohongnya tapi kalau hati Enggak kan Dit! Dan eloh harus yakin dengan hati loh sendiri lah Dit,Karena hati nggak mungkin bohong!"ucap Vella panjang lebar ditelepon.

"Iya sih, gue ngerti Apa maksud tujuan dari ucapan eloh  tapi gue masih ragu.Karena gue sudah balikan sama Tika"ujar Radit yang mengeluh pada sahabatnya itu.

"Ya terserah loh lah, gue tutup dulu ya, gue ngantuk nih!"ucap Vella sembari mematikan ponselnya itu.

" Oh, kenapa gue sampai lupa ya nanyain Siapa nama cewek yang ditaksir oleh Radit itu"gerutu Vella yang mempaskan tubuhnya itu di kasur empuk nya. Namun dia sudah mengantuk dia pun menutup matanya.

***

Terlihat Julie sudah mulai aktif di kampusnya.Dia memang harus mengejar cita-citanya. Dia tidak boleh lagi untuk mangkir dari dari belajarnya apalagi ia  tahu Radit tidak membutuhkannya lagi.

Langkah kaki Radit sudah normal tanpa bantuan sekrup.Bahkan saat ini dia  tidak membutuhkan dirinya lagi.

Mungkin Julie hanya merasa bimbang saja,tapi Jika ditanya sekarang ini Julie yang membutuhkan Radit.

Entah mengapa dia merasa asing ketika ia harus berada berjauh-jauhan dengan Radit korban tabrakannya itu. 

Mungkin Julie harus berpikir lagi Dia harus bangkit kembali karena ia harus melupakan Radit.

Hidup harus berjalan mana mungkin Radit akan berpikir akan hubungannya dengannya lagi. 

Karena dia berpikir kembali paling tidak laki-laki itu sudah menjadi masa lalunya.Julie harus mengejar cita-citanya. 

Julie optimis,Walau rasa cintanya terhadap korban yang ditabraknya itu tidak akan pernah salah.

Tanpa tidak mengutarakan apa isi hatinya terhadap laki-laki itu. Biarlah hanya waktulah yang akan menjawab semuanya bukan maksudnya juga untuk mundur lagi pula ia tahu Radit ingin sembuh Itu juga semua karena  Tika wanita yang sangat dicintai oleh Radit.

Julie menyaksikan sendiri bagaimana rasa Radit terhadap Tika wanita yang begitu dikagumi oleh korban yang ditabraknya itu. Laki-laki itu sangat mencintai kekasihnya sementara Julie apalah dia,dia hanya wanita yang menjadi pelaku. Wanita yang ingin bertanggung jawab saja hingga menimbulkan rasa yang terpendam hingga ia tidak mengetahuinya Kapan rasa itu datang.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status