Share

Kisah Julie

Seperti Apa hubungan itu sebenarnya hubungan itu adalah saling terikat satu sama lainnya walau jarak dan waktu telah memisahkan antara kita.

Tapi ini adalah hati Biarkanlah hati yang berbicara karena hati tidak bisa untuk berdusta.

Ternyata Julie dan Radit saling membutuhkan tapi Radit tidak mampu karena  ia masih saja menginginkan Tika untuk kembali padanya.

Terlihat Radit menghubungi sahabatnya Vella ada di Jakarta.

"Vel, sepertinya gue punya feeling ke Julie tapi gue sudah banyak nyusain dia Vel!"ucap Radit ditelepon.

"Gue cuman berharap kalau eloh harus tahu kalau Julie itu  benar-benar tulus menolong eloh.  Ya Itu kan di luar kendali loh kalau loh bisa  suka sama dia. Ya secara dia yang nabrak eloh kan wajar kalau kalau dia merasa bersalah dan baik pada loh" ucap Vella di telepon. 

"Thanks ya Vel" ucap Radit mematikan ponselnya.

Di rumah Julie tampak memandangi langit-langit yang penuh dengan bintang.

"kok aku jadi kangen Radit ya? apa Radit  juga merasakan hal yang sama kayak aku rasain seperti ini?" keluh Julie menolog sendiri. 

*

Siang itu Ayah Julie mengajak Julie untuk pergi ke Puncak. Sesampai di sana mereka disambut oleh teman Papanya.

"Rangga ternyata Julie jauh lebih cantik ya dari fotonya" ujar Om Wira.

 Julie baru tahu Om Wira itu adalah Ayah Vino. 

"Pah,  Julie ini teman Radit Pa,kita sudah lama kenalnya Vino dikenalin sama Radit Pah! " seru Vino Seraya duduk disebelah Julie. 

" Bagus dong,kalau kalian sudah saling kenal kita nggak susah-susah lagi kan Wir untuk memperkenalkan kedua anak-anak kita!"seru ayah Julie yang membuat Julie dan Vino tercengang.

"Maksud Papa apa?" tanya Julie langsung.

"Iya papa sama Om Wira ingin menjodohkan kalian berdua"jelas Ayah Julie. 

" Jadi maksud Papa Julie sama Vino"Ucap Julie memimikkan wajah yang dramatis. 

"Iya sayang, kalian kan masih kuliah ya tunangan saja dulu atau kalian berteman dulu,kami tidak memaksakan kok. Tapi kalau Papa sih Berharap Vino lah yang menjadi pendamping kamu nanti"ucap Ayah Julie membuat Julie membatu.

Karena bukan ini yang ia inginkan dan semua itu tertangkap oleh Vino  karena Julie menyukai sahabatnya Radit. 

Tapi Jika ditanya pada hatinya dia juga mempunyai feeling yang sama. Dia menyukai wanita itu, walau Vino tidak mampu untuk mengatakannya.

Dia hanya mampu untuk memendam rasa, rasa itu tidak harus diucapkan atau dikatakan karena itu akan merusak persahabatan nya yang sudah lama terjalin adanya bersama dengan Raditya.

Entah mengapa Julie merasa dingin, dia tidak percaya untuk semua yang dikatakan oleh Ayah dengan sahabat ayahnya itu.

Namun dia tidak mampu untuk menolak pada saat itu, dia hanya mampu untuk diam saja mungkin jika nanti mereka sudah pulang.

Julie akan menjelaskannya pada ayahnya dia sudah menyukai laki-laki lain yang tidak lain adalah sahabat Vino yaitu Raditya. 

Vino tahu pemikiran Julie saat itu telah bercabang dia berinisiatif untuk mengajak Julie untuk menemui Raditya saja.

Siang itu setelah makan siang 2 sahabat itu sedang bercanda gurau di ruang tamu sedangkan Vino dia tahu apa yang dipikirkan oleh Julie pada saat itu.

Dia tidak ingin merusak pikiran atau hati Julie pada saat itu karena ucapan dari ayahnya serta Ayah Julie yang meminta mereka menjalin suatu hubungan walaupun benarnya di hati kecilnya dia berharap dia bisa mendapatkan Julie. 

Vino mengajak Julie untuk keluar.

"Jul, Bagaimana kalau kita ke rumah Radit saja!" ucap Vino langsung.

"Memangnya tidak apa-apa?"ucap Julie datar. 

"Ya nggak papa lagi, ngapain kita ke sini lihat 2 sahabat itu sedang bercanda gurau kita seakan menjadi obat nyamuk bagi mereka berdua kita ke rumah Radit saja!" seru Vino.

"Pah, kami keluar dulu ya!"ucap Vino berseru pada ayahnya.Terlihat Julie juga tersenyun. 

" Lihat Rangga,sepertinya mereka ini selangkah lebih maju dari Keinginan kita ya.Sudah,pergi saja. Kami tidak apa kok di sini.Lagipula Kami ingin melihat kebun teh tempat kami semasa muda dulu"ucap Wira berseru dan dianggaguki oleh ayah Julie pada saat itu.

"kamu nggak masukin ke hati kamu kan  Vin ucapan papa aku!" ucap Julie pelan. Vino yang menyetir mobil nya itu menoleh seketika lalu ia kembali fokus melihat ke depan.

"Tenang saja Jul,  gue tidak bermaksud untuk mengacaukan hati kamu saat ini itukan ucapan dari orang tua kita yang menjalankan kita" ucap Vino datar.

Entah mengapa mengapa begitu sulit untuk membohongi hatinya dia memang tersenyum tapi dia merasakan hatinya begitu Pedih ketika Julie memang tidak mempunyai feeling sedikitpun terhadapnya.

Sesampai dirumah Radit mereka turun bersamaan membuat Radit heran karena julie bisa datang bersama dengan wanita Vino bersamaan.Ada tanya di hatinya  saat itu.

"Kok kalian bisa bareng datang kesini?" tanya Radit heran.

"Julie dan papanya main ke rumah dan gue  bawa saja Julie ke sini" jelas Vino sekenanya.

"Radit apa kabar kamu!"sapa Julie sembari ia duduk. 

"Lihat saja sendiri"Ketus Radit dia begitu dingin. 

Sepertinya Radit tidak menyukai kedekatan  Julie dengan sahabatnya vino suasana itu membuat Radit dingin pada Vino.

Tapi Vino merasa sah-sah saja melihat kecemburuan Radit karena Vino tahu Radit menyukai Julie dan dia tidak mau menghianati sahabatnya itu.

Dia tahu bukan ini yang ia inginkan walau sebenarnya dia juga menyukai Julie namun yang ia tahu Julie memiliki perasaan yang begitu besar terhadap sahabatnya itu.

Bukan haknya untuk merebut wanita yang selalu memberi semangat untuk sahabatnya itu. Wanita bisa dengan mudahnya ia dapatkan tapi sahabat tidak.

Vino bukanlah seperti Elga karena seorang wanita menjadi terpecahnya persahabatan.Elga dan juga teman-temannya mereka menjadi terpecah oleh karena seorang wanita. Dia tidak sampai hati menghianati sahabatnya itu.

Biarlah dia hanya mampu memendam rasanya saja pada Julie wanita yang selalu tergerai oleh paras cantiknya.

"Bagaimana kamu masih kan check up terus?"tanya Juli le datar pada Radit.

"Gue capek Jul  check up terus namun hasil yang tidak" Radit mendengus dia bicara Asal. 

"Kamu tidak boleh bicara seperti itu Dit, aku yakin kok suatu saat nanti kamu bisa melangkah dengan cepatnya tanpa dibantu dengan sekrup ini lagi"ucap Julie tersenyum simpul.

" Kapan? Kapan itu terjadi. Bukannya kamu pamit hanya untuk mengejar mata kuliah kamunya tertunda.kok kamu bisa datang ke daerah ini?" Pungkas Radit  merasa tidak suka.

"Kebetulan Aku memang libur hari ini, karena aku tidak mau mempunyai mata kuliah dan Papa juga tidak ke kantor hari ini. Papa hanya ingin mengajak aku saja karena ketika aku libur dan papa kami berdua sering hang out bareng.Tapi aku nggak tahu ternyata Papa adalah sahabat Om Wira Papa Vino" ucap Julie standar.

Bersambunng..... 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status