Share

Masih di rumah sakit 2

Beberapa waktu kemudian Radit pun terbangun dari tidurnya ia seakan tersentak melihat Julie yang berada di sampingnya.

" Elu itu memang cewek yang  aneh ya!" ucap Radit tersentak kaget karena dia terkejut melihat Julie berada yang  disampingnya. Sedangkan Julie justru ia tersenyum simpul melihat Wajah ketus Radit terhadapnya. 

" Kapan eloh nyampenya? Giliran dibutuhin saja eloh  nggak ada,sekarang gue lagi gak butuh eloh nongol disini!"ucap Radit mendengus dia memimikkan wajah kasarnya. 

"Aku baru sampai Dit, sekarang kamu kan sudah bangun, gimana kalau kita keluar kamar saja!" tawar Julie pada Radit dengan wajahnya yang  begitu ceria seakan dia sudah akrab dengan laki-laki itu.

"Gue nggak mau, kalau eloh mau keluar ya eloh saja yang keluar!gue nggak, tiba-tiba mood gue hilang karena ada loh!"ucap Radit  Ketus.Dia meninggikan suaranya yang kasar.

"Dasar cowok angkuh, Kenapa sih Dit enggak ada kata maaf di hati kamu!"ucap  ketus Julie meninggikan suaranya.

Radit ingin duduk tapi dia tidak mampu untuk memapah tubuhnya sendiri secara spontan  Julie langsung tersentak memapah Radit.

Radit hanya mengawasi Julie secara dekat, dia mengawasi wanita itu begitu dalam.

"ternyata cewek ini cantik banget" Puji Radit dalam hatinya.

Namun cepat-cepat Ia tepiskan, dia mendorong Julie agar menjauh darinya.

"kamu tuh Emang cowoknya aneh ya, yang pernah aku temui! aku kesini itu mau nemenin kamu!" pungkas Julie meninggikan suaranya.

Tapi Radit hanya diam acuh tak acuh dan membuang wajahnya agar tidak melihat  Julie.

Dengan keadaan kesal Julie pun keluar dari kamar Radit. Mungkin dia akan mencari udara segar Sendirian Saja. tiba-tiba suster memanggilnya.

"Mbak,Mbak dipanggil oleh Dokter Faisal. Mbak disuruh ke ruangannya sekarang!"ucap salah seorang suster padanya.

Tanpa basa-basi lagi Julie pun langsung menemui Dokter Faisal di ruangannya.

"Ada apa Dok?" tanya Julie penasaran.

"Oh, begini  Julie teman kamu Radit sore ini  sudah bisa diperbolehkan untuk pulang!" ucap Dokter itu serius.

"Serius Dok?" ucap Julie memastikannya lagi.

"Iya nanti sore Radit sudah bisa pulang tapi Radit harus sering-sering check up  untuk terapi kakinya"ucap Dokter itu Seraya berdiri dari duduknya. 

"Pulang ya Dok?  akhirnya!" ucap Julie girang.

"Iya tapi ingat Radit harus rajin ikut terapi ya" peringat Dokter tersebut.

"iya Dok, saya akan menyuruh Radit  untuk terapi. Terima kasih ya Dok!" ucap Julie dengan  penuh kegirangan dia menjabat tangan Dokter tersebut.

 Lalu dia keluar dari ruangan tersebut terlihat sekali dia menelusuri lorong-lorong penuh dengan kegirangan dia melangkah pasti menuju ke kamar Radit.

ceklek!

Dia membuka pintu kamar Radit. Radit  mengawasinya seakan ingin bertanya namun dia enggan.

"Kamu tahu enggak Dit, aku kesini bawa kabar apa?"ucap Julie tersenyum.

"Gue lagi enggak mood dengar gosip murahan dari loh! " ketus Radit sembari membuang wajahnya kearah jendela kamarnya itu.

"Dit, nanti sore kamu boleh pulang!" ucap Julie girang dia langsung  memeluk Radit seketika.

Radit hanya tercengang dia diam,dia  diam membisu karena dia bingung atas perbuatan Julie terhadapnya.

Julie tersentak kaget dan langsung melepaskan pelukannya itu.

"so, sorry. Aku, aku."ucap Julie seakan bingung wajahnya terlihat memerah Mungkin dia gugup karena spontan ia memeluk Radit begitu saja semua replek begitu saja. 

"Sudahlah enggak usah dibahas!?" ucap Radit datar.

Julie langsung mengurus semua administrasinya yang  mengenai Radit tadi.Juga tak lupa Radit menghubungi mamanya jika hari ini dia akan kembali ke rumah.

"Sudah siap kan Dit?"tanya Julie.

Radit hanya mengangguk dengan dibantu beberapa suster Radit masuk ke dalam mobil.

Di jalan Mereka hanya  diam saja tidak ada obrolan yang dibahas mereka berdua.

Mereka berdua mempunyai pemikirannya masing-masing dan Julie konsentrasi menyetir mobilnya.

Dia tidak mau akan terjadi lagi Radit berikutnya Jika ia tidak konsentrasi Sesampai di rumah Radit pun turun dengan dibantu oleh Julie dan satpam rumah Radit.

3 Hari Berlalu Julie mondar-mandir bandung-jakarta ada sedikit lelah untuknya karena dia juga harus kuliah sementara dia tidak enak untuk meninggalkan Radit begitu saja.

Apalagi Radit masih saja berkunjung ke rumah sakit untuk sekedar terapi kakinya itu.

"Gimana kalau eloh tinggal di sini saja enggak terlalu banyak waktu kan. Elu mesti bolak-balik?" tawar Radit pada  Julie. 

Bersambung.... 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status