Sesampai di rumah Radit dia turun dengan dibantu oleh Julie dan juga satpam rumah Radit. Tiga hari berlalu Julie harus mondar-mandir antara Bandung dan Jakarta.
"Gimana kalau loh tinggal di sini saja kan enggak terlalu banyak waktu eloh mesti bolak-balik!"tawar Radit pada Julie.
Julie pun menyetujuinya ia langsung pulang ke Jakarta untuk meminta izin dan cuti kuliah untuk sementara waktu.
Tidak lama baginya dalam satu hari itu dia pun kembali ke rumah Radit. Terlihat laki-laki itu tengah siap-siap untuk pergi ke kampusnya dia berpakaian rapi layaknya seorang mahasiswa.
"Kamu mau ke mana?" tanya Julie terbatah.
"Gue mau kuliah kan loh sendiri yang bilang gue harus bisa dengan keadaan gue sendiri ya sudah sekarang gue akan pergi ke kampus dengan menggunakan sekrup" ucap Radit.
Dia berjalan dengan tongkatnya itu Julie pun mengantar Radit ke kampusnya.
Tiba di kampus semua anak-anak mengawasi Radit padahal dulu banyak wanita-wanita yang sangat mengidolakan ketampanan laki-laki itu karena Radit adalah salah satu laki-laki yang populer di kampusnya.
Tika yang baru datang tidak percaya dengan keadaan Radit yang sekarang ini. Radit hanya acuh tak acuh berjalan bersama dengan Julie sampai Reza Elga dan Ari menghampiri mereka.
"Ehk, cowok populer. Kenapa Kaki loh? enggak mungkin banget kan si pincang ini jadi Kapten basket Di kampus Ini. Apa kata tim lain kalau Kapten basket di kampus ini cuman menang tampang doang!"ucap Elga Ketus meninggikan suaranya ia tertawa menyeringai dengan wajah jijik melihat Radit.
Sehingga orang-orang di sekitar mereka mengawasi mereka.
"ehk, cowok hedonis! kacangan, jangan sok perfect deh loh. Aku yakin kok kalau kaki Radit ini akan sembuh!"ucap Julie menghampiri Elga.
"Idih,cewek ini manis banget gimana kalau loh jadi Wil gue saja.kamu terlalu cantik untuk jadi baby sister di pintang ini!" ujar Elga menyeringai mengawasi Julie dari atas hingga ke bawah.
Dengan emosi Julie lanhsung menampar pipi Elga begitu saja.
"Ehk, jangan kamu pikir kamu bisa nguasain ini semuanya. Kamu itu nggak ada bagus-bagusnya kok tampangnya aja kayak kelas teri Enggak banget deh cewek Mana yang mau kepincut sama orang sombong kamu!"ujar Julie meninggikan suaranya.
Radit tak kuasa melihat keberanian Julie ia merasa malu menghadapi Elga dan kawan-kawannya itu.
Radit meminta Julie untuk pulang saja karena Radit tidak ingin Julie diganggu oleh Elga dan kawan-kawannya.
Sementara Tika dia tampak berbeda saat itu tidak ada keramahan dalam dirinya. Radit sadar kalau dia bukanlah Radit yang dulu Radit menerima perlakuan Tika terhadapnya.
Pulang kuliah Julie sudah tiba di kampusnya itu. Dia turun dan melambaikan tangannya agar Radit bisa melihatnya. Terlihat Radit melangkahkan kakinya itu kearah Julie tepat di parkiran kampus itu.
"Aku tetap kan!" ucap Julie renyah.Radit hanya tersenyum enggan.
"Dit, hari ini kita check upya!"ujar Julie pada Radit.
Mobilnya mereka naiki itu pun melaju ke rumah sakit.Beberapa waktu berlalu mereka mampir di sebuah kafe di sana Radit hanya diam,tadi tampak dingin dan tak selera makan.
"kok dari tadi kamu diam terus, kamu marah ya?"ucap Julie penuh dengan kebingungan.
"Apa sih yang loh tahu! please jangan sok care deh!"Ketus Radit mendorong piringnya.
Lagi-lagi Radit menyalahkan dan memaki-maki Julie.
Namun Julie tetap sabar menghadapi keegoisan Radit.Setelah makan mereka pun pulang tiba di rumah Julie langsung masuk ke kamarnya.
Terlihat Julie menangis ia meratapi dirinya yang harus terus-terusan dimaki-maki oleh Radit.
"Pah, Juli butuh Papa" isak tangis Julie. Radit tidak sengaja yang ingin mengetuk pintu kamar Julie mendengar isakan tangisan Julie.
"Dit, Aku ini sudah capek terus-terusan Kamu marahin" ucap Julie monolog sendiri.
Dia tidak tahu jika Radit mendengarnya dari luar kamarnya itu Raditya mendengar perkataan Julie.
Dia merasa tidak enak pada Julie Radit pun kembali ke kamarnya beberapa waktu kemudian Julie pun turun dan duduk di taman.
Julie terlihat cantik saat itu dia hanya memakai tanktop berwarna putih dan celana jeans 3/4 Julie terlihat melamun entah apa yang ia pikirkan saat itu.
Julie tersentak saat mendengar tongkat Radit sehingga ia menoleh.
"Radit"ucap Julie lirih.
Radit duduk di dekatnya.
"Gue bisa minta tolong nggak?" tanya Radit langsung.
Julie mengawasi Radit.
"Duh, cakep banget nih!"ucap Julie dalam hatinya.
"Halo"Radit Mengayunkan tangannya kearah Julie membuat Julie tersentak kaget.
"Kenapa, Tadi kamu ngomong apa?"ucap Julie gugup.
"Nanti sore temani Gue ke taman dekat kampus. Tika ngajakin gue ketemuan di sana" ujar Radit datar.
Julie seakan layu mendengar perkataan Radit barusan.
"Tika? siapa itu Tika?" tanya Julie meragu.
"Tika itu someone spesial gue,kita sudah lama banget nggak bareng tahulah selama ini kan elo sama gue"ucap Radit seakan menyurutkan perasaan Julie.
"Sudahlah, aku paham kok apa maksud kamu!" ujar Julie Memotong pembicaraan Radit.
"Dit ternyata kamu sudah punya pacar ya?"ucap Julie dalam hatinya itu.
Sore tiba Julie mengantar Radit ke taman tempat Radit ingin bertemu dengan Tika.
Julie hanya mengawasi Radit dan Tika dari kejauhan saja.
"Hai Sayang sudah lama ya nunggunya!" Sapa Radit Seraya ia duduk.
"Dit sorry Aku kepengen ngomong sesuatu ke kamu selama kamu sakit aku sudah ngeduain kamu.Aku sudah jadian sama Elga dan aku merasa nyaman di dekatnya" ucap Tika berterus terang pada Radit.
Saat itu Radit seakan rapuh mendengar ucapan dari Tika.Radit tertegun mengawasi Tika yang berlalu pergi Julie tidak tega melihat kegalauan Radit Julie pun menghampiri Radit.
Tanpa kata-kata Radit langsung memeluk Julie begitu saja yang duduk disampingnya itu.
"Kamu yang sabar ya" ucap Julie sembari melepaskan pelukan Radit.
Di sana Radit menceritakan semua kegalauan di hatinya pada Julie. Julie sangat serius menyikapi ucapan Radit.
"Jul,Thanks ya loh memang teman yang baik"ucap Radit pada Julie.
Julie tersenyum simpul menyikapi ucapan dari Radit yang menyebutnya hanyalah sebagai teman baik saja.
Mereka pun pulang keesokan harinya Radit ke kampus seperti biasanya dia diantar oleh Julie. Radit tak kuasa melihat rombongan tim-nya yang sedang latihan sesaat ia mengawasi kakinya itu.
Julie tersenyum simpul memberi semangat untuk Radit mereka kembali melangkah.Langkah Radit terhenti saat ia melihat Tika dan Elga yang baru turun dari mobil.
"Dit Ayo jalan" ujar Julie. Radit pun mengelakkan pandangannya.
"Vin, Aku titip Raditya yah! aku balik dulu" ujar Julie pada Vino.
Vino tersenyum simpul menanggapi ucapan Julie yang berlalu pergi dari kampus tersebut.
Vino dan Radit melangkah ke ke dalam kelas mereka. Di lorong kampus Julie berpapasan yang Elga dan Tika.
Namun Julie seakan tidak mengenali mereka berdua. Siang itu Julie tiba di kampus untuk menjemput Radit satu bulan berlalu Ibu Radit pun pulang.
Hari Berganti Hari Ibu semakin akrab dengan Julie hingga satu minggu berlalu Ibu Radit pergi kembali.
"Dasar wanita karir!"Ketus Radit menghela nafas panjangnya.
"Dit kamu nggak boleh ngomong kayak gitu bagaimanapun yang dilakukan tante Vero itu semuanya yang terbaik untuk kamu" ujar Julie pada Radit.
Bersambung ....
Ponsel Radit berdering sesegera Radit melirik lalu mengangkatnya ternyata yang menelepon itu adalah Elga harga mengajak Radit ke diskotik."Dit kalau nggak halo eloh tidak sampai datang Berarti benar kalau cuman cowok pecundang!!"ucap Elga sembari mematikan ponselnya itu.Radit Tengah siap-siap di kamar Radit sengaja diam-diam pergi tanpa memberi tahu ke semua orang yang ada di rumahnya.Bahkan Julie tidak mengetahui Radit pergi dari rumahnya itu. Namun hingga sampai malam tiba Radit belum kunjung pulang Julie memutuskan untuk menghubungi Vino sahabat Radit.Akan tetapi Vino juga tidak tahu di mana keberadaan Radit berada Julie menyuruh Vino untuk datang ke rumah Radit.Mereka berdua pergi mencari Radit."Julie,gimana kalau kita ke diskotik saja!" ucap Vino memberi masukan Seraya menstater mobil
Seperti Apa hubungan itu sebenarnya hubungan itu adalah saling terikat satu sama lainnya walau jarak dan waktu telah memisahkan antara kita.Tapi ini adalah hati Biarkanlah hati yang berbicara karena hati tidak bisa untuk berdusta.Ternyata Julie dan Radit saling membutuhkan tapi Radit tidak mampu karena ia masih saja menginginkan Tika untuk kembali padanya.Terlihat Radit menghubungi sahabatnya Vella ada di Jakarta."Vel, sepertinya gue punya feeling ke Julie tapi gue sudah banyak nyusain dia Vel!"ucap Radit ditelepon."Gue cuman berharap kalau eloh harus tahu kalau Julie itu benar-benar tulus menolong eloh. Ya Itu kan di luar kendali loh kalau loh bisa suka sama dia. Ya secara dia yang nabrak eloh kan wajar kalau kalau dia merasa bersalah dan baik pada loh" ucap Vella di telepon."Thanks ya Vel" ucap Radit mematikan ponselnya.
Julie dan Vino pun pamit pulang dari rumah Radit. Karena Vino tidak ingin jika ayah Julie akan menunggu terlalu lama walau sebenarnya ia ingin sekali mengajak Julie sekedar berjalan-jalan.Mereka berada di dalam mobil sebenarnya Julie masih enggan untuk pulang, dia ingin sedikit lebih lama lagi di rumah Radit walau Radit selalu jutek bahkan Angkuh terhadapnya.Tapi dia sudah mempunyai feeling terhadap pria itu yang membuat dia mampu untuk meredam rasa kecewanya ketika Radit selalu Angkuh berbicara padanya, mungkin cinta bisa merubah segalanya."Jul,kamu lihat tidak tampang Radit saat melihat kita tadi.Pasti Radit pikir kita memiliki hubungan!" seru Vino yang tetap konsentrasi menyetir mobilnya itu.Julie tersenyum simpul menanggapi ucapan Vino."Vin, terkadang aku ini bingung deh sama Radit. Sebenar
Semua kisah cinta memang amatlah manis terasa sepergi Deru ombak yang mengalun ngalun seakan menari-nari di pesisir pantai.Sama halnya yang dirasakan oleh Julie pada saat itu."Dit, mau sampai kapan kita berada disini Dit? Aku mengantuk"lirih Julie dia menguap menandakan bahwa ia ingin sekali tidur."Jul, gue cuma takut karena bisa saja mereka nunggu kita diluar"ucap Radit datar."Tapi aku ngantuk Dit"ucap Julir manja.Radit langsung memeluk Julie dengan keadaan yang sangat mengantuk Julie pun tertidur dipelukan Radit."Den, mengapa kalian disini?"tanya seorang kakek-kakek pada Radit yang membuat Radit sedikit curiga mengapa ada orang di dalam hutang selarut itu."Den, jangan takut.Saya orang baik Den"ucap Bapak itu tersenyum ramah pada Radit.&nbs
Terkadang apa yang kita pikirkan belum tentu kita dapatkan. Apalagi tentang perasaan tidak semudah itu kita mengutarakan apa yang ada di hati kita.Karena tidak semudah itu pula mengutarakan Apa maksud tujuan kita. Mungkin dengan memendam rasa itu bisa menjadi sedikit kelegahan karena mencintai diam-diam itu sangatlah menyakitkan bukan?Sama seperti dirasakan oleh Julie terhadap Radit korban yang ia tabrak itu. Dia mencintai korban tabrakan yang ia lakukan bukan inginnya jatuh cinta, tapi dia juga bingung entah kapan rasa itu datang padanya. Hanya saja dia hanya mencintai Radit dalam diam." Jul please, ini cuma mimpi Jul, gue nggak bakal bisa jalan lagi kalau tidak dibantu dengan tongkat ini!" bentak Radit pada Julie.Dengan sabar Julie pun duduk dan menjongkok menghadap Radit.Dia menggulung jenis Radit sampai ke lutut.
***Sudah 1 minggu lamanya Radit dan Tika seakan memiliki perasaannya kembali mereka berdua memutuskan untuk balikan karena Radit masih sangat mencintai Tika dan melupakan kesalahan yang pernah dilakukan oleh Tika yang meninggalkannya begitu saja ketika dia mengalami kecelakaan yang disebabkan oleh Julie.Tapi semua itu Radit sudah berjalan dengan normal tidak ada luka, tidak ada kepincangan diantara mereka berdua Karena itulah yang diinginkan oleh Radit.Dia juga berupaya untuk cepat sembuh dan kembali berjalan dengan normal Itu juga semua karena Tika.Sesaat dia melupakan wanita yang telah berjuang yang membuat dia kembali Melangkah dengan normal seperti itu.Dia melupakan sosok Julie,Julie yang selalu berkata lembut. Julie ketika dibentak dia hanya tersenyum getir.Julie
***Dikampus Julie bertemu dengan Rendy,Laki-laki yang selalu mengharap akan Julie bisa menerima cintanya."Ehk,Rendy apa kabar?"ucap Julie gugup dia hanya basa-basi."Jul ,bukan nya ini sudah tiga bulan saat aku menyatakan kalau aku menyukaimu,sekarang aku menagih janjimu!"ucap Rendy yakin.Karena Julie sendiri yang menjanjikan meminta waktu pada Rendy untuk menerima cintanya. Dengan gugup Julie pun dan menolak Rendy karena Julie merasa bukan Rendy lah dihatinya melainkan Radit yang tidak tahu bahwa Julie telah diam-diam mencintanya.Begitu pula dengan Radit tapi Radit takut kalau Julie hanya kasihan padanya pikir Radit karena Julie hanya sekedar tanggung jawab dan membantunya. Sementara itu dirumah Radit,Ibu Radit sedang berbinca
***Terlihat Radit masih menelusuri jalanan kota,karena tergolong agak jauh, dia harus kembali ke Villa yang ada dipuncak karena Radit dan Mamanya itu lebih senang menginap di Villanya dari pada harus menginap dihotel karena itu adalah Peninggalan Eyangnya dari Ibunya.Lagi pula dia besok akan kembali ke Singapur,karena Radit tinggal di Singapur dia hanya pulang ke indonesia bila ada urusan saja.Memang hubungannya dengan Ayahnya sudah membaik, dia lebih memilih untuk tinggal dekat Ayahnya karena dia berantusias belajar bisnis dengan Ayahnya itu.Sementara Julie berfikir kalau papanya masih bertemu dengan relasinya.Dia berfikir mana mungkin ada orang dirumah sekarang Julie masih didalam mobil memang jalanan memang sudah sepih tapi Julie tetap santai memang ini sudah kebiasaannya kurang lebih sudah satu tahun lamanya Julie menjadi dokter umum di rumah sakit disalah satu dikota itu.