Share

SAH

" Bismillahirrahmanirrahim, Ankahtuka wazawwajtuka makhtubataka Siti Aisyah binti Amat Jailani alal mahri 1 wahdat bintihawis wamajmueat min 'adawat alshalat hallaan."

" Qalbiltu nikahaha watazwijaha bil mahril madzkur hallaan."

Dengan sekali hentakan dan satu tarikan napas pria itu tersenyum dengan bernapas lega setelah selesai mengucapkan kalimat qobul di hadapan semua orang.

" Bagaimana para saksi, sah?" tanya sang penghulu.

Semua para tamu dan para saksi mengangguk kepala dengan kompak, dan menjawab dengan lantang. " SAH."

" Alhamdulillah."

Tidak lupa mereka memanjatkan doa kepada Allah SWT atas keberlangsungan pernikahan hari ini yang berjalan dengan lancar.

Tempat berlangsung akad berada di mesjid Syuhada pada hari Jum'at tepat di jam 10.00 pagi, hari ini, jam ini, menit ini, dan detik ini, dia begitu bahagia karena sudah menjadi seorang suami.

Pada bagian shaf perempuan terdapat seorang gadis tengah melamun dengan air mata yang sudah terjatuh membasahi pipinya tanpa dia sadari.

Kenapa waktu berlalu begitu cepat?

Apakah ini mimpi?

Aisyah menggeleng kepalanya seolah tidak percaya dengan apa yang sudah terjadi pada dirinya hari ini. Dia ingin pergi dari sini dan meninggalkan tempat itu sejauh mungkin.

Tapi saat dia ingin bangkit tiba-tiba saja datang seorang pria yang sedang berjalan ke arahnya. Dia pun mengurungkan niatnya dengan langsung menundukkan kepalanya.

Bisa dia cium aroma parfum mahal yang begitu pekat masuk ke dalam indra penciumannya, dia tidak berani untuk melihat seseorang yang ada di hadapannya.

Pria dengan balutan tuxedo hitam yang begitu melekat pada tubuhnya semakin memancarkan aura ketampanan yang berkali-kali lipat dari biasanya.

Dia adalah Arkan seorang pengusaha yang kini sudah menjadi seorang suami dari istri yang berada di hadapannya. Tanpa dia sadari bibirnya sudah melengkung ke atas menciptakan sebuah senyuman hangat yang dia berikan untuk istrinya.

Berada sedekat ini pada seorang perempuan membuat pria yang begitu anti pria dengan perempuan itu, langsung menghilangkan cap anti perempuan pada dirinya hari ini.

Begitu mudah bibirnya melengkung menciptakan sebuah senyuman dan bahkan detak jantungnya sedari tadi terus berdegup kencang sampai tidak bisa dia kendalikan.

" Assalamualaikum ya zaujati." sapa Arkan yang begitu lembut menyapa Aisyah.

Tidak mendapatkan respon apapun dari sang istri membuat Arkan tersenyum tipis dan memberanikan diri untuk meletakkan tangannya pada ubun-ubun kepala istrinya.

Dia menutupkan matanya saat ingin membacakan doa untuk istrinya. Takdir Allah begitu indah mempertemukan mereka hingga menjadi pasangan suami-istri.

" Bismillahirrahmanirrahim, Allahumma inni as'aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabaltahaa 'alaih. Wa a'udzubika min syarrihaa wa syarrimaa jabaltaha 'alaih."

' Semoga kamu selalu berada di lindungi Allah di mana pun kamu berada, sayang aku begitu senang hari ini. Karena kamu sudah menjadi istri aku dan selamanya akan tetap menjadi istri aku dan ibu dari anak-anak kita. Terimakasih karena kamu hadir di dunia ini, karena kehadiran kamu begitu berarti dalam hidup aku, memiliki kamu merupakan hadiah terindah yang pernah aku miliki. Aku akan berusaha menjadi suami dan ayah yang baik untuk keluarga kecil kita nanti, tetap terus bersama aku ya sayang. Karena kehadiran kamu bagaikan cahaya yang menerangi hidup aku yang gelap." batin Arkan kemudian dia mulai membukakan matanya.

Selesai membaca doa untuk istrinya dia memajukan sedikit tubuhnya agar memudahkan untuk dia mencium kening istrinya.

Cup

Mereka sama-sama terkejut dengan apa yang sedang mereka rasakan pada tubuh masing- masing, saking terkejutnya tubuh Aisyah langsung kaku saat merasakan keningnya di cium.

Masih dengan ekspresi terkejut Aisyah memberanikan diri untuk menatap seseorang yang berada di hadapannya. Kesan pertama yang dia lihat adalah seorang pria yang begitu tampan tengah tersenyum menatapnya.

" Assalamualaikum ya zaujati." sapanya ulang dengan mengusap pelan kepala Aisyah.

***

Masih dengan ekspresi terkejutnya Aisyah menatap tidak percaya dengan yang dia lihat saat ini, dia menggeleng kepalanya seolah saat ini sedang bermimpi.

Tapi kenapa usapan yang begitu lembut pada pipinya tadi terasa begitu nyata?

Apakah dia sedang berhalusinasi sekarang?

Pria yang berada di hadapannya begitu tampan dengan poster tubuh yang terlihat gagah dan atletis, tatapan matanya tajam tapi saat menatapnya mata tajam itu memberikan tatapan hangat dan lembut.

" Sayang kamu baik-baik saja?" tanya Arkan dengan eskpresi begitu khawatir.

Aisyah hanya mengangguk-angguk kepalanya saja, bibirnya seperti tidak bisa mengatakan apapun saat ini. Dia langsung menepis tangan pria itu saat ingin menyentuhnya kembali.

" Jauh kan tangan kau! jangan pernah sentuh aku!!"

Aisyah benci dan tidak suka jika ada seseorang yang menyentuh tubuhnya, apalagi orang tersebut tidak dia kenal. Arkan sempat terkejut mendengar larangan istrinya.

" Aw.." Aisyah langsung memegang dan meremas pelan kepalanya yang terasa begitu sakit.

Arkan langsung khawatir dan panik melihat istrinya. " Sayang kamu kenapa?" tanyanya.

Aisyah tidak menjawab pertanyaan pria itu dia masih memegang kepalanya yang seperti terasa mau pecah. Dia benci rasa sakit ini, kenapa tiba-tiba kepalanya sakit?

Wajah cantiknya langsung berubah menjadi pucat dengan tangannya masih memegang kepalanya. Dia tidak bisa lagi menahan rasa sakit pada kepalanya, dan entah kenapa tiba-tiba penglihatannya mulai berkabur.

Tubuhnya pun terasa begitu lemas seperti tidak ada tenaga sama sekali, dengan sekuat tenaga dia mempertahankan agar bisa melawan rasa sakit pada kepalanya. Tapi dia terlambat karena tiba-tiba saja tubuhnya terasa seperti terjatuh dan penglihatannya langsung berubah menjadi gelap.

Bruk!

" Sayang.."

Arkan begitu terkejut melihat Aisyah hampir saja terjatuh jika dia tidak cepat menahan tubuh Aisyah itu, dia takut dan begitu khawatir melihat keadaan Aisyah saat ini.

Ekspresi dingin dan tajam selalu dia tampakkan pada khalayak umum, tapi kini eskpresi Arkan berubah 180° yang terlihat begitu khawatir dan panik saat melihat Aisyah pingsan.

Para tamu dan para keluarga yang mendengar suara berisik di arah belakang, membuat mereka langsung bangkit dan berjalan menghampiri tempat pengantin baru tersebut.

" Ada apa ini?" tanya paka Lanik yang matanya langsung membulat kaget melihat anaknya tidak sadarkan diri.

Arkan langsung mengangkat kepalanya dengan melihat satu-persatu semua orang yang berada di hadapannya.

" Istri saya pingsan pak." jawab Arkan.

Mendengar itu pak Lanik langsung panik dan menghampiri anaknya yang berada di dekapan Arkan, apa yang sebenarnya terjadi pada anaknya hari ini?

" Apa lagi yang kau tunggu? cepat bawa istri kau kita pulang sekarang." ujar pak Lanik yang tidak ingin anaknya kenapa-kenapa.

Arkan mengangguk kepalanya dengan menyetujui saran mertuanya itu. " iya, pak."

Dengan begitu mudah Arkan mengangkat tubuh Aisyah dengan menggendong ala bridal style dan membawanya keluar dari dalam mesjid. Para tamu yang melihat itu memberikan berbagai tatapan yang berbeda pada pengantin baru tersebut.

Sampai di depan mobil Arkan di bantu sang sopir untuk membuka pintu mobil supaya memudahkan dia untuk masuk bersama Aisyah. Duduk di belakang sang sopir Arkan leluasa menatap wajah Aisyah dan bisa menjaganya.

Para keluarga langsung ikut keluar dari dalam mesjid dan akan menyusul mobil pengantin baru tersebut menggunakan kendaraan mereka masing-masing.

***

Jarak dari mesjid ke rumah mertuanya sedikit memakan waktu supaya bisa sampai di rumah sederhana yang selalu membuat dia tenang dan merasa nyaman jika melihatnya.

Mobil yang merkea tumpangi langsung berhenti di depan rumah sederhana mertuanya, langsung saja Arkan mengangkat tubuh Aisyah dan membawakannya keluar dari mobil.

Para keluarga pihak perempuan maupun keluarga pihak pria langsung masuk saat sudah berada di depan rumah, kedatangan mereka memenuhi seisi rumah sederhana tersebut.

Arkan bingung melihat seisi rumah mertuanya sudah penuh, harus membawa kemana Aisyah saat ini?

Pak Lanik yang melihat Arkan yang masih menggendong anaknya langsung saja dia menghampiri.

" Bawa istri kau masuk ke kamar itu." ujar pak Lanik dengan menyentuh pelan pundak Arkan.

Arkan mengikuti arah pandang yang di tunjukkan mertuanya barusan, sebuah kamar yang tidak jauh dari ruang tamu berada. Apakah dia harus masuk ke kamar itu?

" Itu kamar Aisyah." ucap pak Lanik setelah itu pergi meninggalkan Arkan yang masih takut-takut berjalan ke arah kamar itu.

Ceklek

Walaupun sedang menggendong Aisyah tangganya masih bisa menggunakan untuk membuka pintu kamar itu, saat pintunya sudah terbuka Arkan memberanikan diri untuk masuk ke dalam kamar istrinya.

" Assalamualaikum." ucap Arkan dengan melangkah masuk ke dalam kamar Aisyah.

Melihat tempat tidur Aisyah tidak terlalu jauh letaknya langsung saja Arkan membawa Aisyah berjalan ke arah tempat tidur. Saat sudah berada di dekat tempat tidur, dengan sangat hati-hati dia meletakkan tubuh Aisyah di atas tempat tidur.

Mata tajam itu melihat sekeliling kamar tidur Aisyah yang tidak terlalu luas maupun besar itu, tapi entah kenapa membuat dia merasa nyaman berada di kamar itu.

Kemudian mata tajam itu melihat kembali ke arah seorang gadis yang masih belum sadarkan diri. Dulu dia berpikir menikahi gadis yang sudah menjadi istrinya itu seperti suatu tidak mungkin, bukan karena masalah kasta atau pun status sosial.

Karena dia tidak mempermasalahkan untuk siapa saja yang menjadi istrinya gak harus sama kasta dan status sosial sepertinya. Karena dia menikahi perempuan tersebut untuk menjadi istri dan ibu dari anak-anaknya, bukan untuk ajang pamer.

" Masya Allah cantik banget istri saya, walaupun kamu belum sadar. Tapi wajah kamu tidak bisa menutupi kalau kamu begitu cantik dan menenangkan."

Bahkan untuk pertama kalinya Arkan begitu mudah tersenyum dan memberikan tatapan hangat dan lembut pada seseorang. Dia merasa kehadiran Aisyah sebagai istrinya begitu berarti dan berpengaruh besar pada hidupnya.

Melihat Aisyah masih belum sadarkan diri Arkan sedikit merasa penasaran dengan beberapa foto yang ada di kamar istrinya itu. Langsung saja dia bangkit dan berjalan ke arah foto yang ada di pajang di meja Aisyah.

Arkan melihat ada beberapa foto istrinya yang bersama keluarga, teman, bahkan foto masa kecil Aisyah. Melihat semua foto itu dia tersenyum sambil tangannya mengambil salah satu foto yang berhasil mencuri perhatiannya.

Sebuah foto masa kecil Aisyah yang sedang di gendong dengan mamak mertuanya dengan ekspresi begitu lucu, kemudian foto yang kedua Aisyah tengah tersenyum manis sampai membuat jantung dia langsung berdegup kencang.

" Gemas." gumamnya dengan meletakkan kembali kedua foto tersebut.

Mata sipit yang memiliki mata indah kini perlahan-lahan membukakan matanya dengan memegang kepalanya yang masih terasa sakit. Ekspresi Aisyah terlihat bingung saat melihat dirinya berada di kamar.

Tidak lama dia tersenyum lega karena mengira pernikahan itu nyata dan ternyata itu semua hanya mimpi dia saja. Bahkan saking senangnya dia ingin bangkit dari tempat tidur dan saat matanya melihat ke arah meja belajar, dia langsung terkejut.

" Siapa?"

***

Mendengar suara seseorang membuat Arkan membalikkan tubuhnya dengan menghadap ke arah Aisyah. Dia memberikan senyuman dengan berjalan mendekati Aisyah yang menatapnya terkejut.

" Sayang sudah bangun?" tanya Arkan.

Aisyah melihat sekeliling kamarnya mungkin saja pria di hadapannya sedang berbicara pada orang lain, tapi di dalam kamar hanya mereka berdua saja.

" Lancang sekali kau masuk ke kamar perempuan!" Aisyah langsung memundurkan tubuhnya saat Arkan tiba-tiba duduk di sampingnya.

" Apakah saya lancang jika masuk ke kamar istri saya sendiri?"

" Istri? siapa?"

Aisyah menatap tajam pria di sampingnya yang suka sekali menatapnya. Dia merasa risih dan tidak nyaman berada satu kamar dengan seorang pria.

" Kamu."

Aisyah tercengang mendengar jawaban pria di sampingnya, dia? maksudnya bagaimana bisa? bukannya pernikahan itu hanya mimpi saja?

" Keluar dari kamar aku sekarang! aku bukan istri kau!" usir Aisyah dengan nada marah.

Arkan memberikan tanggapan dengan menggeleng kepalanya dan merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur sampai membuat Aisyah melotot melihat kelakuan pria itu.

" Apa yang kau lakukan?" tanya Aisyah marah.

Arkan memiringkan tubuhnya dengan menatap Aisyah yang sedang menatapnya marah. " Tidur di kamar istri saya." jawabnya yang semakin memancing emosi Aisyah.

" Keluar!!"

Arkan menggeleng kepalanya dengan membetulkan posisi tidurnya dengan terlentang dan memejamkan matanya, seolah kamar itu sudah menjadi miliknya.

Mata sipit itu melotot saat melihat pria asing tidur di tempat tidurnya, dia merasa bingung dengan kehadiran pria asing itu yang tiba-tiba ada di kamarnya.

Di mana keluarganya?

Apa mereka tidak tau jika ada pria asing masuk ke dalam kamarnya?

Aisyah masih berperang sendiri dengan pertanyaan-pertanyaan yang ada di kepalanya, mengenai pria asing yang masuk ke kamarnya. Dia ingin mencari keluarganya dan ingin langsung bertanya mengenai pria asing itu.

Saat Aisyah ingin bangkit dari duduknya tiba-tiba saja tangannya ada yang menahan sampai membuat dia melotot kaget.

" Jangan sentuh!!" Aisyah dengan berusaha melepaskan tangan pria itu yang menahan tangannya.

Arkan langsung bangkit dan duduk dengan menatap Aisyah yang sedang berusaha melepaskan tangannya.

" Sayang mau ke mana?" tanya Arkan yang semakin menahan tangan Aisyah.

Aisyah menatap tajam pria yang sedang menatapnya apalagi tangannya masih di tahan pria itu.

" Sayang?" Aisyah tertawa geli mendengar panggilan itu.

" Siapa yang kau panggil sayang? dengar ya nama aku Aisyah. Bukan sayang!" dia begitu aneh saat seseorang ada yang memanggil sayang.

Arkan hanya mengangguk kepalanya dengan menarik pelan Aisyah supaya duduk di sampingnya kembali, dengan tindakannya barusan membuat Aisyah marah.

PLAK!

" Tidak tau diri!! sembarangan menyentuh orang!!" Aisyah tanpa bisa mengontrol emosi tangannya dengan refleks langsung menampar pipi pria di sampingnya.

Mendapatkan tamparan di pipinya membuat Arkan terkejut, baru kali ini dia mendapatkan tamparan dari seseorang. Pipinya terasa begitu sakit bahkan dia langsung menyentuh area pipinya.

" Keluar!! itu akibat menyentuh orang sembarangan!!"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status