Home / Romansa / Tiba-Tiba MS. CEO / kerjasama apa?

Share

kerjasama apa?

Author: Say sheeva
last update Last Updated: 2024-08-17 10:05:52

Sementara di luar sana ada Agatha yang memergoki mama nya ada di sini. “Sejak kapan di sini, Ma? Ada apa?”

“Mau bertemu denganmu, tapi kata sekretaris belum datang.” Jawab Emmy berusaha tenang.

“Ada perlu apa?” tanya Christopher curiga.

Belum sempat mama nya menjawab, ada panggilan masuk dari istri pura-puranya. “Sebentar, ma.”

“Halo, ada apa, sayang?” tanya Christopher membuat Agatha kaget dengan panggilan tersebut.

“Sa-sayang?” tanyanya mengulang kalimat itu dengan nada tidak percaya.

“Mama ada di sini, mau bicara apa? Atau kita ketemu di ruangan saja, ya…” jawab Christopher berusaha memberi kode kepada istrinya yang kebetulan langsung paham.

“Tidak usah! Pekerjaanku menumpuk, ada yang ingin aku bicarakan mengenai kita.” Tolak Agatha.

“Katakan saja,” jawab Christopher sembari melirik mamanya.

“Teman kerjaku yang bernama Eny, sepertinya mengetahui sesuatu tentang kita, sejak kedatanganku, dia terus menyindir dengan mengatakan jika aku sudah menikah dengan sesama pegawai sini.” Jawab Agatha membuat Christopher geram dan seketika melirik ke arah mamanya dengan tatapan tajam.

“Apa jangan-jangan, mama yang memberitahukannya? Atau bisa saja mama meminta Eny untuk mengorek informasi?” batinnya menduga-duga dan terus menatap mamahnya dengan tajam.

Setelah panggilan terputus, dirinya langsung mengajak Emmy menuju ruang kerjanya. “Sial! Aku kurang cepat!” batin Emmy kesal, ingin menolak tapi takut membuat anaknya curiga.

Setibanya di ruang kerja, tanpa basa-basi, Christopher langsung menanyakan, “Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan, tapi tolong, mama jawab jujur.” Suasana mendadak tegang karena ucapannya yang terdengar serius.

Lalu, Emmy memberi waktu kepada anaknya untuk mengeluarkan apa yang ingin ditanyakan, meskipun di dalam hati suasananya tengah deg-degan lantaran ketahuan Christopher berada di sini.

Christopher terus mendesaknya untuk jujur, apa tujuannya datang ke sini. Namun, Emmy selalu beralasan jika hanya ingin bertemu dengan anaknya saja, tidak lebih.

“Tolong, jangan berbohong, Mah!” ucap Christopher menatap dengan tajam.

“Tidak ada untungnya juga berbohong, bagaimana keadaan perusahaan? Apakah mengalami kemajuan yang signifikan? Wajar, jika orang tua menanyakan bagaimana bisnis anaknya.” jawab Emmy selalu bisa lolos dari kecurigaan anaknya.

“Perusahaan sangat baik bahkan banyak tander besar yang masuk. Rasanya, tidak perlu khawatir sampai segininya, Mah.” jawab Christopher masih tersisa rasa curiga, terlebih, mamahnya terkadang menampakkan gestur tidak nyaman.

“Baguslah, senang mendengarnya, kalau begitu, mamah pulang dulu.” pamit Emma.

Bukannya membiarkan orang tuanya pulang, justru, Christopher menahan supaya tetap berada di sini. Sejak tadi, dirinya sudah berusaha untuk bersikap percaya kepada semua ucapan mamahnya. “Tunggu dulu! Ada hubungan apa antara mamah dengan salah satu karyawanku?”

Emma yang mendengar pertanyaan anaknya, langsung seketika terdiam beberapa saat sambil memikirkan alasan yang tepat, meskipun dalam hati, dirinya bertanya-tanya, darimana anaknya tau?

“Kenapa menanyakan hal seperti itu? Hubungan apa yang kamu maksud, Christopher?” tanya Emma pura-pura tidak tau.

“Hubungan kerja sama, misalnya....” sindir Christopher semakin terlihat jelas wajah cemas mamahnya. “Benar dugaanku, ada sesuatu yang tengah direncanakan,” batinnya.

“Kerja sama? Tidak ada, di sini semuanya karyawanmu, untuk apa mamah melakukan kerja sama? Kayak mamah gak punya karyawan saja!” protes Emma.

“Bukan kerja sama dalam hal bisnis, melainkan sebuah strategi, misalnya.” sindir Christopher lagi.

“Tidak ada, jangan asal menuduh jika tidak ada buktinya! Mamah tersinggung!” protes Emma.

“Rasanya aneh saja, mengapa pagi hari sekali sudah tiba di sini dan posisinya habis dari kantorku? Jika memang mencariku untuk menanyakan perkembangan perusahaan, seharusnya, mamah tetap menunggu di ruang kerjaku.” desak Christopher.

“Terserah! Jika tidak ada bukti, jangan menuduh! Mamah tidak menyangka, setelah menikah dengan wanita itu, sifatmu jauh berbeda!” keluh Emma ingin beranjak pergi.

Christopher tidak bisa menghentikan langkah kaki orang tuanya, lantaran, apa yang dikatakan memang benar, jika dirinya memang belum memiliki bukti yang cukup. Semua masih dalam praduga saja, tapi, rasanya memang nyata.

Sedangkan Emma, setelah keluar dari kantor anaknya yang menjulang tinggi, perasaannya sangat lega dan seperti terbebas dari cengkraman binatang buas. Berulang kali mengucap syukur dan mengatur pernafasannya.

“Jika terlalu lama di dalam, yang ada semuanya bakal terbongkar karena jangan sampai membuat anakku curiga.” gumamnya lalu memerintahkan supir pribadi untuk pulang. Rasanya pusing sekali habis menghadapi anaknya yang semakin kritis.

Lalu, Christopher menghubungi Agatha melalui sambungan telepon kantor.

Halo, selamat pagi, dengan Agatha Cecillia Cameron di sini, ada yang bisa saya bantu?

Agatha, ini aku, Christopher.

Oh, ada apa, Tuan?

Aku ingin mengatakan sesuatu, sepertinya, apa yang menjadi praduga kita memang benar, jika mamahku tengah bekerja sama dengan salah satu karyawan di sini. Soalnya, ketika aku tanya, ekspresi cemas sangat terlihat dalam gesturnya.

Lalu, apa yang harus kita lakukan, Tuan?

Belum sempat suaminya menjawab, panggilan sudah terputus karena ada Rebecca yang tiba-tiba datang. “Mau apa lagi, hmm?” tanyanya ketus.

“Tentu saja karena rindu padamu,” jawab Rebecca begitu mudahnya, tanpa ada rasa malu sama sekali.

“Maaf, lebih baik pulang, aku lagi badmood!” usir Christopher malas menanggapi perempuan seperti yang ada di depannya. Sudah berulang kali ditolak dan mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan, masih saja mengejar.

“Jahat sekali, aku sudah jauh-jauh datang kemari.” protes Rebecca hendak mendekati pria idamannya.

“Tetap di situ!” pekik Christopher sangat tegas, lalu tangannya menekan telepon yang terhubung ke Agatha. Tanpa menunggu lama, sekretaris sekaligus istri pura-puranya sudah tiba.

Awalnya, Agatha terkejut melihat Rebecca datang, terlebih menggunakan pakaian yang sangat tidak sopan. “Sengaja menggoda?” sindirnya dengan tatapan sinis.

“Cuaca panas! Tidak mungkin aku menggunakan sweeter!” jawab Rebecca tak kalah ketus.

“Masih banyak model pakaian lain yang lebih pantas digunakan, memang sengaja saja menggunakan model seperti itu untuk menggoda bos saya.” tebak Agatha.

“Jaga ucapanmu! Mau saya menggoda atau tidak, itu bukan urusanmu! Di sini kamu hanya karyawan, jadi, lebih baik kerja yang becus!” pekik Rebecca emosi, tangannya hampir menampar pipi Agatha namun ada tangan lain yang mencegahnya.

“Berani sekali ingin melukainya!” ucap Christopher penuh penekanan sembari menghempaskan tangan Rebecca kasar.

“Pergi sendiri atau aku panggilkan sekuriti!” gertaknya tidak main-main.

Rebecca hanya terdiam sembari terus menatap Agatha dengan sangat tajam, dadanya bergemuruh lantaran sangat emosi. Melihat itu, membuat Agatha justru merasa heran.

“Ada apa terus menatap saya seperti itu? Tersinggung?” tanya Agatha tersenyum miring.

“Apa perkataanku kurang jelas, Rebecca!” pekik Christopher dengan suara lebih meninggi.

“Kalian semua menyebalkan!” umpat Rebecca lalu keluar dari ruangan Christopher dengan perasaan yang sangat amat marah.

Setelah situasi mulai kondusif, akhirnya Agatha bertanya, “Ada apa memanggil saya, Tuan?”

“Bukan masalah pekerjaan, melainkan aku ingin kamu mengurusi Rebecca supaya segera pergi dari sini, muak rasanya melihat kedatangannya yang tiba-tiba.” jawab Christopher.

“Anda pria yang lemah dan kurang tegas!” cibir Agatha membuat Chritsopher tersinggung.

Dengan sekali gerak, sudah mampu mengunci tubuh istrinya di pojok tembok, yang membuat Agatha tidak bisa lolos dari sisi manapun. Jantungnya berdegup sangat kencang, karena tatapan suaminya sangatlah tajam dan menakutkan. “Apa yang kamu katakan?”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Tiba-Tiba MS. CEO   Akhir dari cerita (End)

    Usaha Christopher untuk mencari bukti jika anak yang dilahirkan Agatha adalah anaknya kini menemui jalan buntu karena sejak itu, tidak ada lagi istrinya di Australia. Entah saat ini berada di mana tetapi hal tersebut tidak menyurutkan usahanya untuk terus mencari tahu, “Sampai ke ujung dunia akan aku cari di mana pun kamu sembunyi!”Kini Agatha berada di Eropa bersama Arnold untuk memulai hidup baru dan nantinya tiga bulan lagi akan di susul Axel yang di mana masa kerjanya akan habis dan menolak untuk memperpanjang.Di sana, mereka tinggal di apartemen yang terbilang mewah dan dekat dari pusat kota sembari Arnold mencari pekerjaan. Semenjak kejadian itu, dirinya sengaja resign karena cepat atau lambat pasti akan diketahui jejaknya bahkan rumah hasil jerih payahnya terpaksa di jual melalui bantuan agen property.Kembali menyesuaikan diri di tempat baru membuat Agatha sedikit kesusahan apalagi posisinya membawa baby yang sangat membutuhka

  • Tiba-Tiba MS. CEO   Hampir terkuak

    Sudah hampir tiga bulan, Agatha tak juga datang bulan dan hal itu membuatnya merasa cemas akan ketakutan yang akhir-akhir ini menghantui pikirannya. Untuk memastikan, kini ia membeli tespack di sebuah apotek lalu segera mencobanya di kamar mandi.Beberapa menit kemudian, tespack sudah menunjukkan hasilnya yang membuat keringat dingin serta panik karena hasilnya positif. Tidak tau harus bagaimana akhirnya menceritakan masalah ini kepada kakaknya meelalui sambungan telepon.Respon yang diberikan sama halnya dengan dirinya yang juga terkejut bahkan mececar pertanyaan kapan mereka bertemu dan di mana melakukannya, setelah Agatha menjelaskan dengan detail, hanya suara umpatan keras yang didengarnya sebagai ungkapan kekecewaan kakak terhadap adiknya. “Perjanjian tetap perjanjian, kenapa dengan mudahnya terbuai oleh suamimu itu! Sudah bagus sempat melayangkan gugatan cerai, jika seperti ini apa yang ingin kamu lakukan? Menghubungi suamimu lalu kalian bersama lagi? Jika

  • Tiba-Tiba MS. CEO   Mereka bertemu

    Christopher menatap langit beserta bintang yang bersinar terang di balkon kamarnya, ada rasa sedih karena nasib pernikahannya harus seperti ini. Wanita yang menurutnya berbeda dari kebanyakan ternyata sama saja, hanya mengincar harta.Kekcewaannya yang mendalam nyatanya tidak mampu membuatnya mengambil keputusan untuk bercerai karena ada rasa sayang yang sangat besar sudah memenuhi hatinya. “Agatha, apa yang membuatmu tiba-tiba berubah seperti ini?”Ketika sedang meratapi nasib rumah tangganya sembari ditemani secangkir kopi panas, ada panggilan masuk yang langsung dijawabnya tanpa menunggu lama. “Halo, ada kabar apa?”“Saya sudah menemukan lokasi terakhir istri serta kakaknya sebelum akhirnya benar-benar hilang,” ucap seseorang yang merupakan orang suruhan Christopher membuatnya merasa sangat penasaran dan mendesak untuk segera memberitahu sampai akhirnya diketahui jika mereka berada di bandara untuk menuju luar

  • Tiba-Tiba MS. CEO   Mulai menata hidup

    Berulang kali Christopher menghubungi istrinya tetapi nomor tersebut sudah tidak aktif lagi yang membuatnya frustasi harus mencari tau di mana lagi, semuanya seolah disengaja untuk menutupi.Mencari istrinya ke sembarang arah membuatnya menyetir tanpa tujuan, seperti mencari jarum di tumpukan jerami yang kemungkinannya sangat kecil.Sampai akhirnya memilih untuk rehat sejenak di sebuah kafe untuk menghilangkan stressnya atas semua masalah yang diketahuinya baru-baru ini, ayahnya sendiri sebagai pelaku utama penculikan dari istri serta kakak iparnya dengan motif rasa tidak suka karena Agatha adalah anak kandung Juliana-wanita yang pernah ada di masa lalu ayahnya. Fakta tersebut belum sempat membuatnya reda sudah ada hal baru di mana ayahnya terang-terangan mengatakan jika antara mereka bertiga ada sebuah perjanjian yang di mana mereka sama sekali tidak mau mengatakannya. Belum lagi sikap istrinya tiba-tiba meminta harta yang sama sekali tidak mencerminkan seorang Agatha yang dikenalnya

  • Tiba-Tiba MS. CEO   Kecurigaan Christopher

    Hari yang sudah dinantikan pun tiba, Agatha juga Axel sudah tiba di tanah air pagi hari sedangkan persidangan di mulai pukul sepuluh siang. Mereka bisa menenangkan diri sejenak sebelum nantinya menguras tenaga di persidangan karena harus berhadapan dengan Hanrey.Wartawan yang nantinya akan meliput juga sudah berada di persidangan supaya tidak melewatkan momen bersejarah ini. Semua sudah standby, mereka menunggu kedatangan Agatha serta Axel sampai menghubungi beberapa kali. “Kami akan segera ke sana,” jawaban yang diberikan oleh Axel sebelum mengakhiri panggilannya lalu memesan taksi online menuju Pengadilan Negeri.Terlihat jelas wajah pucat pasi dari Agatha karena harus kembali mengingat kejadian menyakitkan waktu penculikan. Kakaknya berusaha menenangkan serta memberikan jaminan jika semua akan baik-baik saja apalagi sekarang mereka sudah berada di luar negeri yang di mana kemungkinan besar akan aman.Di persidangan ternyata ada suaminya yang ikut menghadiri dengan didampingi Ibu m

  • Tiba-Tiba MS. CEO   Memulai hidup baru

    “Rumah sudah punya apalagi mobil, lalu, mengapa masih membuatmu betah menyendiri? Melihat semua ini, mustahil para wanita tidak silau,” tanya Axel menggoda.“Kamu juga kenapa masih sendiri? Jangan bisanya mengejek temannya saja!” tanya balik Arnold sembari tertawa, lalu mereka tertawa bersama meratapi nasib yang masih juga belum ada pasangan.“Aku sempat dekat dengan wanita tapi sayang sekali tidak berjodoh,” jawab Axel.“Aku justru menunggu seseorang hingga dewasa dan kini orangnya sudah terpampang nyata bahkan semakin cantik. Aku sampai jatuh cinta lagi ketika menatapnya setelah sekian lama,” ucapan Arnold membuat kakak beradik merasa penasaran.“Siapa perempuan beruntung yang sudah mengisi hatimu itu?” tanya Axel penasaran.“Nanti kamu juga akan tau, sebentar lagi.” Arnold lalu mengalihkan obrolan dengan menunjukkan di mana kamar mereka berdua yang masing-masing berada di lantai dua. Berdekatan dengan kamar pemilik rumah-Arnold Danuarta.Sebenarnya Agatha juga merasa penasaran, sia

  • Tiba-Tiba MS. CEO   Tiba di negara orang

    “Hari ini, aku mengubur semua rasa yang ada di hati dengan harapan esok hari digantikan dengan kebahagiaan serta keberuntungan yang selalu mengiringi langkahku serta Kak Axel. Rasa sakit hati dan sedihku ini, akan aku tinggalkan di kota ini untuk menjadi saksi, jika esok aku kembali, rasa itu masih ada namun aku hanya ingin mengingatnya sejenak setelah itu melupakan. Semoga saja, Christopher menemukan pengganti yang lebih baik dariku dan setara di mata keluarganya, terutama kedua orang tuanya.” Batin Agatha dengan berlinang air mata, tangisan tanpa suara sangatlah menyakitkan.Axel sangat merasakan kesedihan yang tengah dirasakan oleh adiknya, namun, semua ini sudah menjadi sebuah kesepakatan yang harus segera dilakukan. Keselamatan Agatha adalah yang utama baginya, mengingat kedua orang tuanya sudah meninggal, jadi, hanya dia satu-satunya keluarga yang dimiliki. Keselamatan serta kebahagiaan Agatha kini merupakan tanggung jawabnya.

  • Tiba-Tiba MS. CEO   Aku harus pergi

    “Katakanlah, aku akan mendengarkan sampai selesai.” Ucap Christopher berusaha siap.“Aku ingin meminta bagian saham perusahaan yang seharusnya menjadi milik kami, kalau bisa sekarang. Kami akan pergi dari sini dan memulai hidup baru di luar kota atau bisa saja luar negeri.” Ucap Agatha berusaha tenang agar suaranya tidak bergetar.“Mengapa semudah itu kamu katakan? Kita sudah menikah resmi, bukan lagi pernikahan kontrak.” Protes Christopher syok.“Maka dari itu, aku berani bilang karena posisinya menjadi istri sahmu. Jadi, tidak hanya saham perusahaan saja tapi aku meminta harta gono gini juga. Hidup harus realistis, jika tidak menguntungkan buat apa bertahan? Aku sudah hampir kehilangan nyawa, tidak mau terjadi kedua kalinya, kecuali memang ajal yang menjemput.” Ucap Agatha begitu menyakiti hati suaminya.“Aku sudah mencintaimu, Agatha. Mengapa tega mengatakan itu?” protes Christopher.&l

  • Tiba-Tiba MS. CEO   Membuat Christopher benci padaku

    “Pah, jujur saja, melihat posisi seperti ini membuat hatiku sedih. Namun aku tidak bisa berbuat banyak, karena Papah memang bersalah dan membahayakan. Maka dari itu, maaf jika kesaksianku tadi memberatkan Papah." Jawab Agatha.“Aku tidak peduli! Tidak lama lagi aku pasti akan bebas! Dan kamu, orang pertama yang akan langsung saya incar!” ancam Hanrey.“Mengapa masih terus membenciku, Pah?” tanya Agatha heran.“Selama kamu masih menjadi istri dari anakku, selama itu juga aku membencimu! Mau tau bagaimana supaya aku bisa memaafkanmu?” tanya balik Hanrey dan Agatha menganggukkan kepala.“Pergi dari kehidupan anak saya selamanya, nanti akan saya berikan sejumlah uang untuk kalian bertahan hidup dan saham perusahaan yang sudah saya sisihkan untuk kalian berdua, nantinya akan saya berikan. Jadi, setiap bulan kalian masih akan tetap memiliki penghasilan. Bagaimana? Ini sebuah perjanjian yang menguntungkan melebihi

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status