Share

Bab 2

Author: Tirfa Ledina
last update Last Updated: 2021-08-15 18:04:57

Author POV

Sudah satu minggu Yuna memungut dan menampung pria di gang itu. Selama satu minggu pula pria itu masih belum sadarkan diri. Yuna sudah menelpon polisi dan dokter tapi mereka semua mengatakan hal yang sama bahwa pria itu baik-baik saja dan dia harus tetap di sini. Terdengar sedikit aneh bukan? Apa lagi polisi itu memaksa Yuna untuk tetap membiarkan pria itu tinggal di sini.

"Apa dia tidak bosan tidur terus," Ujar Yuna sambil menusuk pelan pipi mulus pria itu.

"Ah, terserah lebih baik aku pergi memasak saja," Ujar Yuna lalu pergi ke dapur.

Sejak kedatangan pria itu selalu ada orang yang diam-diam mengirim uang ke rekening milik Yuna tapi tak pernah sekalipun gadis itu menyentuh uang tersebut. Pria itu masih terlelap hingga sebuah ukiran berwarna biru muncul di dahinya membuat pria itu bagun tanpa sepengetahuan Yuna yang sedang berada di dapur.

Disisi lain Yuna masih sibuk berkutat dengan penggorengan. Setelah lima menit berlalu nasi goreng ala Yuna sudah siap, segera gadis itu meletakkanya di meja ruang tamunya. Ia kemudian berlari kecil ke dapur untuk mengambil sendok dan air. Setelah Yuna kembali, dilihatnya piring berisi nasi goreng tadi sudah menghilang.

"Hah? Kemana hilangnya nasi gorengku?" Ujar Yuna sambil menoleh ke kiri dan kanan untuk mencari keberadaan nasi gorengnya.

Yuna meletakkan sendoknya di atas meja lalu mulai mencari ke dapur, berharap mungkin ia lupa menaruhnya di sana. Yuna akhirnya kembali karena belum menemukan keberadaan nasi gorengnya.

Brakkkk

Yuna langsung berjongkok ketika mendegar sebuah suara dari bawah meja. Disana ada seorang kucing yang bulunya bisa bersinar terang sangat cantik. Kucing itu melompat ke dalam pangkuan Yuna, kucing itu menengadah kepalanya melihat Yuna.

"Kamu kucing siapa? Cantik sekali. Aku baru tau kalo ada kucing dengan bulu yang bisa bersinar," Ujar Yuna lalu mengelus Kucing itu lembut.

Meong.

Kucing itu mengeong seolah-olah Ingin Yuna mengikutinya. Yuna mengerti lalu mengikuti kucing itu menuju sofa. Gadis itu kaget ketika melihat pria yang tadinya masih tertidur sekarang sedang duduk memakan nasi goreng miliknya sambil menonton TV.

"Kau?" Ujar Yuna dengan wajah bingung.

Pria itu hanya melirik sejenak gadis itu lalu kembali memakan nasi goreng milik Yuna. Pria itu meletakkan piring di atas meja setelah piring itu sudah kosong, kucing tadi mulai mengelus kaki pria itu dengan manja. Pria itu mengucapkan sesuatu lalu tiba-tiba kucing itu berubah menjadi manusia dengan ekor kucing di belakangnya.

Yuna terjatuh karena kaget melihat hal itu, pria itu lalu menggendong Yuna kemudian sebuah portal terbuka di depan mereka. Ketiganya masuk dan tiba di sebuah dunia yang berbeda. Ada orang yang memiliki sayap dan juga ekor, semua orang di sini setengah hewan.  Pria itu menurunkan Yuna yang mulai memberontak ingin turun.

"Ini di mana? Kenapa aku disini?" Ujar Yuna sambil melihat sekeliling.

"Ibu, kakak itu sangat cantik." Seorang anak setengah serigala itu melihat Yuna dengan perasaan kagum.

"Jangan tidak sopan dengan gadis itu nak," Ujar seorang wanita parubaya itu.

"Ah, sepertinya aku sedang mimpi." Yuna memejamkan matanya.

Yuna membuka matanya lalu melihat orang-orang mulai membungkuk hormat pada Yuna dan pria itu. Yuna semakin panik, kepalanya tiba-tiba sangat sakit hingga semua menjadi gelap. Yuna pingsan.

***

Yuna membuka matanya. Dia mengedarkan pandangannya, dilihatnya ada seorang gadis duduk di sebelahnya. Gadis itu buru-buru berteriak ketika melihat Yuna yang sudah kembali sadar. Yuna berusaha duduk. Tubuhnya terasa sangat sakit, gadis itu membantu Yuna untuk duduk.

"Nona, apa anda butuh sesuatu."

Seseorang tiba-tiba datang memeriksa Yuna sambil merapalkan sesuatu yang Yuna tidak mengerti kemudian pergi setelah membungkuk hormat. Yuna melirik gadis tadi yang ternyata setengah kelinci sambil melempar senyuman.

"Dimana ini?" Ujar Yuna.

"Ini di istana Emerlan," Ujar Gadis itu.

"Saya Bella pelayan pribadi, Nona."

"Apa di sini ada toilet?" Ujar Yuna yang ternyata sedang ada panggilan alam.

"Ah, saya kan menyiapkan air hangat untuk anda. Saya akan membantu ada membersihkan diri" Ujar Bella.

"Eh, aku hanya ingin buang air besar," Cicit Yuna.

                                   ***

Yuna saat ini sedang duduk di dekat jendela sambil memandang keluar. Gadis itu masih tak percaya bawa dia sedang berpindah dimensi ke dunia lain dan sangat berbeda dengan bumi. Yuna juga tau ternyata semua orang di sini memiliki kekuatan super, seperti bisa berubah menjadi hewan dan bisa menghancurkan batu yang sangat besar.

Lewat Bella pelayan pribadinya, Yuna mendapatkan informasi bawa pria yang membawanya kemarin adalah pemilik dari dataran yang di sebut Ziphera. Raja Adelion dari kerjaan Emerlan. Yuna membuang nafas panjang, orang-orang di dunia ini sangat berbeda hampir semua orang disini setengah hewan. Tak ada alat transportasi modern di sini, mereka masih menggunakan kereta kuda untuk transportasi mereka. Di sini juga tidak ada listrik, mereka menggunakan kunang-kunang sebagai lampu. Kunang-kunang di sini itu berwarna putih seperti lampu listrik di bumi.

"Aku mau pulang," Ujar Yuna.

"Maaf nona, yang mulia Raja Adelion melarang anda keluar dari kerajaan," Ujar Bella.

"Di mana si Adelion itu? Aku ingin menemuinya," Ujar Yuna.

"Yang mulia sedang ada di ruang kerjanya," Ujar Bella.

Yuna membuka pintu dengan kasar berjalan keluar dan di ikuti oleh Bella yang mulai ketakutan. Semua kerajaan tau bahwa Raja Adelion adalah Raja paling kejam dan sadis, bertemu dengannya saja bisa membuatmu gemetaran. Tiba-tiba Yuna berhenti lalu manatap Bella.

"Ruang kerjanya ada dimana?" Ujar Yuna dengan telingan yang mulai memerah.

Bella menunjuk sebuah ruangan di ujung lorong yang di hiasi benda berkilau dan terlihat berharga ini. Buru-buru gadis itu melangkah menuju ruangan itu. Yuna sedikit sulit untuk berjalan karena pakaian yang di kenakan itu sangat berat walaupun sangat cantik juga. Gadis itu membuka pintu dengan kasar yang menampilkan seorang pria yang sedang duduk dengan banyak kertas dan buku di sana. Pria itu menatap heran pada Yuna yang sedang memasang wajah kesalnya itu.

"Kau yang membawaku kesini apa hanya untuk menjadi tawananmu saja, hah?!! " Ujar Yuna sambil menunjuk-nunjuk wajah pria itu dengan kesal.

Yuna tak sadar jika masih ada beberapa pria lain yang sedang ada di ruangan itu. Pria itu tiba-tiba gemetar melihat Yuna yang dengan beraninya berteriak di depan sang Raja yang kejam. Para pria itu buru-buru pamit ketika sang Raja sudah menatap tajam mereka. Mereka tau maksud sang raja yang sedang mengusirnya itu, jadi segera mereka pergi.

"Kenapa hanya diam, hah?!" Bentak Yuna sambil memukul meja.

Yuna langsung mengibaskan tangannya karena terasa perih saat memukul meja tadi. Meja itu sangat keras hingga membuat tangan lembut Yuna terasa sakit saat memukul meja itu. Pria itu lalu menatap Yuna dengan senyuman yang seolah-olah meremehkan gadis di depannya itu.

"Kau ingin keluar?" Ujar Adelion.

Yuna melihat pria itu dengan tatapan bingung. Jauh dalam hati Yuna ia penasaran dengan dunia baru ini, Ia ingin tau apa saja yang ada di dunia ajaib ini. Jika ia pulang tidak akan ada yang menunggunya di sana, jadi untuk apa dia pulang jika dia tidak memiliki tempat untuk kembali. Yuna terdiam sangat lama dengan banyak pertanyaan di kepalanya.

Pria itu lalu merapalkan sesuatu lalu tiba-tiba gadis itu memiliki sayap, pakaian kerajaan Yuna juga berubah. Saat ini Yuna tampak seperti peri dalam dongeng yang memiliki sayap indah dan juga telinga runcing.

"Kau ingat keluar melihat-lihat?" Ujar Adelion yang di sambut anggukan ragu dari Yuna.

Yuna di tarik oleh Adelion ke atas Harimau putih, yang ternyata memiliki sayap seperti burung hanya saja dua puluh kali lipat dari burung biasa.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Time Travel: Rahasia dan Rasa!!   Bab 21

    Sambil mengepakkan sayapnya yang besar ia melintasi ibu kota, beberapa penduduk yang menyadarinya ikut tercengang melihat seekor naga sedang terbang di atas langit di mana tanah peri berdiri. Naga terkenal dengan sifat sombong dan angkuhnya, mereka juga sulit di tundukkan karena sifat mereka. Warna naga menentukan kekuatan yang di milikinya, warna hijau adalah yang terlemah dan merahlah yang terkuat. "Itu naga hitam! Bagaimana dia bisa di sini?" "Tunggu! Ia raja naga! Dan pemiliknya adalah sang raja kerajaan Emerald!" "Apa terjadi sesuatu?" Itulah beberapa tanggapan penduduk ibu kota yang terkejut melihat keberadaan sang raja dari para naga. Azura muncul di secara tiba-tiba dengan wujud rubah puti kecilnya, ia mengomeli sang naga dengan kesal karena telah membawa Yuna sembarangan tanpa menunggunya. Sejak tadi Azura telah mengikuti sang naga dengan tergesa-gesa saat Adelion dengan entengnya mengikat tubuhnya di atas tiang menggunakan rantai mana. "Sebenarnya sejak kapan vampir s

  • Time Travel: Rahasia dan Rasa!!   Bab 20

    "Bella kau bisa pergi sekarang. Aku akan mengompres sendiri mataku," Ujar Yuna melepas handuk hangat dari matanya yang bengkak. "Kau juga tampak lelah Bella. Istirahatlah, aku baik-baik saja. Lagi pula aku akan sangat senang karena aku akhirnya bisa lepas dari kurungan ini," Ujar Yuna hingga Bella hanya mampu terdiam. "Aku akan sangat merindukanmu nona," Ujar Bella. Yuna cukup terkejut saat mendengar penuturan Bella. Ia menoleh melihat kearah Bella yang telah menutup pintu, Yuna pernah mendengar dari Sarfaras jika makhluk di dunia ini tidak bisa hidup tanpa adanya aliran mana. Mereka bisa mati dalam beberapa jam hanya jika mereka meninggalkan dunia ini, maka dari itulah gerbang dunia fana di segel rapat-rapat. "Nona?" Panggil Azura yang sedang dalam wujud rubah putihnya. "Ah, Azura. Sepertinya aku harus memberikan ucapan perpisahan denganmu," Ujar Yuna sambil bulu halus milik Azura. "Eh? Kenapa tiba-tiba." Azura tampak terkejut. "Aku akan kembali ke dunia fana besok. Kau tentu

  • Time Travel: Rahasia dan Rasa!!   Bab 19

    "Maafkan aku nona. Aku tidak bisa menceritakan hal itu. Alam akan menghukumku jika membocorkan masa lalu," Ujar Azura hingga Yuna terlihat kecewa. "Ah, begitu ya." Yuna terlihat cukup kecewa, ia merebahkan. Sambil menatap langit-langit, ia jadi teringat oleh buku kuno Rahasia dan rasa. Yuna kembali terduduk, "Deluciana. Apa kau tau tentang dia Azura?" Tanya Yuna penuh rasa penasaran. "Dari mana nona tau nama itu?" Azura cukup terkejut saat mendengar sebuah nama yang ia kenali keluar dari bibi Yuna. "Ah, aku sebenarnya mendapatkan sebuah buku." Yuna kemudian berdiri dan mengambil sebuah buku di atas meja. Melihat buku itu Azura langsung mengenalinya, ia berusaha menyentuh buku itu namun setruman listrik malah ia rasakan di jari-jarinya. Buku itu sudah lama hilang bersama sang Dewi Lucian, ia benar-benar curiga dengan munculnya buku yang telah lama hilang ini. Buku itu menyimpan sebuah rahasia tentang keberadaan sang Dewi yang hilang karena sebuah kejadian. "Bagaimana bisa buku it

  • Time Travel: Rahasia dan Rasa!!   Bab 18

    'Deluciana' adalah nama seorang gadis yang berkali-kali di sebutkan dalam buku kuno Rahasia dan Rasa.Ada sebuah legenda yang menceritakan tentang seorang Dewi yang jatuh cinta dengan makhluk dunia fana. Kisah cinta mereka bahkan telah di buat berbagai versi mulai dengan ending yang manis, hingga ending yang menyedihkan. Namun tak ada yang tau bagaimana akhir dari kedua pasangan tersebut. Legenda hanya menceritakan setengah dari kisah keduanya tanpa ada akhir.Ada banyak nama yang sering orang-orang gunakan untuk menggambarkan sang Dewi. Mulai dari sebutan pemilik cahaya, kecantikan yang tidak pernah padam, hingga Dewi yang terkutuk. Setelah membaca satu halaman Yuna akhirnya sadar jika buku ini adalah diary seorang bernama Damian."Tunggu, apa aku boleh membaca buku diary orang lain? Bukannya ini tidak sopan?" Yuna menutup buku karena merasa bersalah telah membaca satu halaman dari diary orang lain.Yuna meletakkan buku di atas nakas kemudian memilih untuk segera tidur agar rasa pena

  • Time Travel: Rahasia dan Rasa!!   Bab 17

    Sang Demon kemudian menghilang meninggalkan kesunyian di tempat itu, Lucas akhirnya ambruk dan tak sadarkan diri. Ia sudah melewati batas penggunaan mana dan hal itu menyebabkan kesadaran menghilang untuk beberapa hari kedepan. Kesatria lainnya kemudian membopong tubuh Lucas untuk mendapatkan perawatan. Sarfaras memberi hormat pada Fairuz dan berterimakasih atas bantuannya. "Pemilik darah peri yang agung, mahkluk rendahan ini mengucapkan rasa terimakasih atas bantuannya," Ujar Sarfaras. "Berdirilah," Ujar Fairuz. "Kali ini mungkin kita berhasil selamat, tapi Demon sudah terlalu kuat untuk bangsa peri tangani. Aku bahkan heran kenapa dia menyembunyikan kekuatannya itu," Ujar Fairuz menatap keatas langit. "Itu benar, aku rasa tidak lama lagi sang Demon akan memulai perang," Ujar Sarfaras. Fairuz menatap ke arah bulan, ia mengernyitkan dahi atas ucapan Sarfaras. Perkataan Sarfaras tidak salah, perang pasti terjadi. Demon pemimpin bangsa kegelapan sudah sangat lama berselisih dengan

  • Time Travel: Rahasia dan Rasa!!   Bab 16

    "Ada apa denganku?" "Hei, berhenti mengikutiku!" Ujar Adelion. Setelah mengatakan hal tersebut, tubuh Adelion ambruk begitu saja. Yuna jadi kebingungan akan hal tersebut, tidak akan ada pelayan yang bisa masuk ke tempat ini. Jadi mungkin saja Adelion akan sepanjang malam tidur di atas lantai yang dingin. Yuna berbalik arah meninggalkan Adelion, rasa kebenciannya terhadap pria tersebut membuat dia di butakan amarah. "Untuk apa aku harus peduli? Aku membencinya. Sangat-sangat benci padanya," Ujar Yuna. Yuna pergi dari sana, tapi tiba-tiba saja mata Yuna berkaca-kaca. Tangannya meremas kuat gaunnya mencoba menahan perasaan aneh, setelah terbangun dari mimpi itu tubuhnya terus bereaksi terhadap pergerakan Adelion. Setiap reaksi tubuh nya terus saja tidak sejalan dengan keinginannya. Yuna berbalik dan menatap ke arah Adelion yang masih dengan wajah menahan sakit luar biasa. "Yang mulia, apa kau bisa mendengarku? Kemana aku harus membawamu?" Ujar Yu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status