Share

Meremas Kuat Milik Bodyguard

Berusaha dalam kondisi dimana akan apa menjadikannya keluar dari dalam kendaraan terkunci maupun juga mengenai tercium aroma bahan bakar sangat menyengat, mengetahui akan hal itu tentu saja siapa saja akan panik hingga diantaranya mengenai Bening dan Tirta.

Mereka berdua sangat panik namun yang ada tiba saja mendapatkan sebuah pertolongan dari seorang tak dikenal datang secara misterius mengisyaratkan untuk mundur, laki-laki itu telah menolong keduanya tetapi tak begitu lama langsung pergi begitu saja.

Perempuan itu telah berasa sangat ketakutan hingga diantaranya Tirta merasakan jika akan terjadi apa-apa langsung menggendong dan menjauh dari tempat kejadian, mereka pun mendengar sebuah ledakan yang sangat dahsyat membuat keduanya saling berpelukan satu sama lain dan jelas lebih eratnya adalah Bening tentunya.

Pelukan yang sangat erat di daratkan perempuan tengah mengandung itu tiba saja tersadar jika sedang pelukkan, Bening pnn tiba saja mendorongnya dan menampar cukup keras hingga marah tak jelas seperti biasanya kepada bodyguard dianggapnya mengambil sebuah kesempatan dalam kesempitan untuk mendekati dia.

"Dasar ya bodyguard resek, idih mengambil keuntungan untuk pelukkan."

"Eh boss killer, asalkan kamu tahu ya semua itu yang meluk duluan itu kamu."

"Ya gak ada urusan begitu kalau gak cowok yang memulainya."

"Kamu."

"Ya enggaklah, tahu deh sekarang kita naik apa dong? Tanggung jawab."

Tirta menatap cukup begitu sinis kepada Bening yang sejatinya majikan perempuan telah mengakibatkan kebakaran kendaraan hingga sekarang harus berjalan kaki menuju ke jalan keramaian, mereka yang berjalan kaki sangat capek dibawakan perempuan itu hingga diantaranya meminta gendong lagi.

Nampaknya laki-laki muda ini tidak begitu menginginkan menuruti keinginan majikannya karena cukup begitu melelahkannya sekarang hingga hadirnya selalu saja boss killer memintakan terus menerus hingga mengarah akan mengadu jika tidak mendapatkan keinginannya, akan tetapi siapa sangka hal tersebut diladeni dan malah kedatangan kesal dengan wajah menyebalkan pada boss killer dibalaskan oleh bodyguard resek.

Mereka berdua pun saling balas membalas menujulurkan lidah hingga adanya terlihat mengenai seorang penjual bakso maupun mie ayam di sana, tiba-tiba saja juga mulut itu menyeletuk pada boss killer begitu mengidam ingin makan di sana sedangkan situasi jalanan masih juga.

Bodyguard resek itu pun mau tidak mau menemani karena harus berada di samping boss killer, ketika sekarang ada datangnya duduk tiba-tiba saja mengarahkan dimana Bening menantang Tirta dalam mengenai makan makanan pedas dan jika mengenai kalah harus mau menuruti keinginan yang menang.

Bening pun memesan dua mangkok mie so atau dikenal mie bakso menang dalam memakan makanan pedas sementara sejatinya Tirta berlawanan dan tentu saja langsung menyerah, akan tetapi sekarang yang paling penting adalah mengenai makan saja karena dirasa sangat cukup lapar.

"Sini aku kasih sambal."

"Udah, udah aku udah menyerah saja soalnya aku gak tahan pedas."

"Kau ini laki-laki jangan kalah dong sama cewek."

Siapa sangka jika mengenai sambal yang dituang bukanlah hanya satu sendok dua sendok melaikan satu mangkok sekaligus, Tirta benar-benar menggelengkan kepala jika mengenai ini akan membuat perempuan itu sakit perut tetapi dia semakin mengerutkan dahi ternyata juga mangkok makanannya dituang sambal yang tidak jauh berbeda adanya.

Mengambilkan itu membuatnya sangat kesal tapi karena lapar mau tidak mau akhirnya memakannya, sesendok baru saja memakan lidahnya terasa panas tapi perlahan-lahan makanan tersebut cukup habis terlebih dahulu adalah Bening.

Boss killer yang cukup begitu menyukai makan pedas sudah mengambilkan lima mangkok di depannya dengan takaran pedas cukup tinggi, bodyguard resek masih tetap pada mangkok pertama dengan kepedasan membuatnya terus menerus meminum es di dekatnya karena tak sanggup menahan lidahnya semakin panas.

Bening yang makan cukup banyak tiba-tiba saja mendapatkan sebuah panggilan bahwa mengenai dirinya harus segera setengah jam lagi dan nampak begitu terburu-buru dia memiliki rencana apabila kendaraan sepeda motor tua milik penjual mie ayam bakso itu bisa dipakai untuk mengantar, dirinya tidak tanggung-tanggung memberikan uang di dalam dompet mengarahkan makanan hanya berapa rupiah saja namun dia memberikan uang satu juta dan tentu meninggalkan kartu identitas.

"Sekarang kamu mengantarkan aku ke lokasi syuting, aku tidak mau terima penolakan karena cukup kalah kamu."

"Oke aku antarkan."

Keduanya siapa sangka bawa mengenai kendaraan tersebut cukup lama tetapi kemungkinan bisa tepat waktu juga, Bening nampak begitu cemas terus meminta kepada Tirta menambah kecepatan agar segera sampai di tempat tujuan dan keduanya malah justru mengarahkan dimana sama-sama mules perutnya termasuk juga Bening yang meminta untuk menuju ke sebuah tempat pengisian bahan bakar sekalian selama berada di sebuah toilet juga.

"Ya ampun gak seperti biasanya kalau aku makan pedas jadi mules begini, duh kalau aku terlambat pasti nanti aku di hukum aku gak maulah dihukum terus karena ini. Males banget deh jadinya hem."

Bening bingung kenapa dirinya tak nampak biasanya yang menyukai makanan pedas justru tahan perutnya akan tetapi situasi ini justru mengenai perut ketika keluar mengarahkan dimana dirinya merasa sangat sakit lalu mengejan, bergerak dalam situasi sudah cukup lama dirinya mengejan tak ada habisnya dan sekitar lima belas menit sudah melega.

"Sumpah kau resek tahu enggak mana ini toilet bau banget, gak ada gitu hotel atau apa untuk keluarin ini? Sumpah menyebalkan,"

"Eh boss killer, salah siapa juga tiba-tiba makan banyak dengan sambal satu mangkok terus ini juga perut aku melilit banget tahu."

"Ah udah, aku buru-buru dan sekarang kita harus melanjutkan perjalanan keburu nanti aku dimarahi intiny gak mau dihukum. Dasar bodyguard resek."

Kembali melanjutkan perjalan mengarahkan dimana satu-satunya sudah menambah bahan bakar cukup berani untuk meningkatkan kecepatan daripada sebelumnya karena cukup habis di tengah jalan karena mengebut, Tirta yang sangat membalaskan dendam mengebut telah mengarahkan ketakutan pada Bening yang kini justru meremas kepemilikan laki-laki hingga menambah gairah peningkatan.

Keringat yang membanjiri diri laki-laki itu benar-benar tak tanggung-tanggung hingga Bening semakin menambahkan arah ke paha Tirta hingga dimana kedua lidah mereka satu sama lain tak cukup begitu memainkannya, suasana yang tegang kecepatan bertambah mengarahkan tiba di lokasi syuting tiba-tiba saja Bening menyeletuk.

"Panjang, gedhe lagi. Uwu, udah aku tinggalin dulu."

Perempuan itu pun tepat waktu hingga dimana adanya Tirta juga turun melihat boss killernya yang justru berani menakal kepada dirinya, akan tetapi bodyguard resek tidak berani melakukan apa-apa karena cukup takut dengan boss Leo yang bisa saja memecat pengobatan dan tidak mau menjadi luntang-lantung di jalanan terlebih ini adalah kota bukan seperti dengan pedesaan yang cukup begitu mudah mendapatkan makanan dari ladang mana saja.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status