Share

Tilly: Prolog 2 (Free)

Author: Chani yoh
last update Last Updated: 2025-09-24 23:20:38

Weekend ...

Kegembiraan Romeo tak terbendung lagi saat Tilly akhirnya menyetujui permintaan Romeo agar mereka bisa makan malam bersama keluarga Tilly.

Untuk itu, Romeo datang dengan pakaian terbaiknya, serta jam tangan baru di pergelangan tangannya.

Dia begitu penuh semangat.

Dan saat wajah Trevor muncul di hadapannya, dia terbelalak. Kozlov! Pantasan Tilly begitu mudah menghamburkan uang dan begitu dermawan padanya.

Tilly adalah putri Trevor Kozlov!

Romeo merasakan aliran darahnya semakin mengalir kencang mengisi seluruh pembuluh darah di tubuhnya.

Dia masuk dengan sopan saat dipersilakan masuk lalu memperkenalkan diri dan mengobrol dengan sopan.

Romeo senang sambutan dari Trevor dan Tamara sangat hangat padanya.

Lalu, makan malam pun berlangsung hangat dan lancar. Semua itu membuat Romeo tak ingin kehilangan Tilly sampai-sampai dia bertindak impulsif.

“Aku ... Aku ingin kita segera menikah, Hon,” katanya pada Tilly sambil menggenggam tangan Tilly di hadapan kedua orang tua gadis itu.

Tentu saja Tilly terkejut. Seharusnya Romeo melamarnya secara pribadi terlebih dahulu. Bukan malah tiba-tiba menyatakan niat serius itu langsung pada orang tuanya.

“Hon, kamu belum membicarakan ini padaku.” Tilly mengingatkan dengan tatapan matanya.

Pria itu tersenyum lembut. “Maafkan aku, karena ini sangat mendadak. Tiba-tiba saja aku merasa takut didahului pria lain. Jadi, aku melamarmu di hadapan orang tuamu. Tapi tenang saja, aku akan menyiapkan lamaran spesial untukmu, hanya kita berdua.”

Tilly tersenyum bahagia.

Namun kejutan belum berakhir. “Bagaimana kalau bulan depan kita menikahnya?”

“Ap- apa? Bulan depan? Kenapa mendadak sekali? Apa sempat menyiapkan segala keperluan pernikahan kita dalam empat minggu saja?”

Romeo kembali meyakinkan Tilly dengan genggaman tangannya.

“Pasti bisa. Aku akan mempersiapkan semuanya, kamu hanya perlu duduk manis dan memilih, lalu hadir saat pernikahan.”

Tilly terkekeh membayangkan semua itu.

Romeo lalu melanjutkan lagi, “Ya, walaupun mungkin yang kupersiapkan tidak terlalu mewah, tapi aku rasa pernikahan sederhana yang intimate tidaklah buruk.”

Romeo mengeluarkan ide itu, berharap dengan ide itu keinginannya untuk cepat-cepat menikahi Tilly bisa terlaksana.

Tidak apa-apalah pernikahannya dengan Tilly digelar secara sederhana, yang penting dia mendapatkan putri keluarga Kozlov sebagai istrinya.

Dia tidak boleh melepaskan kesempatan langka ini.

Di hadapannya, Tilly tampak mengangguk dan tersenyum setuju.

Romeo pun terharu dan memeluknya.

Setelah pelukan penuh haru itu terurai, Trevor mulai mengucapkan selamat pada Tilly.

“Selamat, Sayang. Kalau kalian mau menikah bulan depan, kita bisa mengurusnya sebagai bentuk dukungan dan bantuan untukmu.”

Lalu Trevor berkata pada Romeo. “Aku senang putriku menemukan belahan jiwanya. Apalagi di saat seperti ini, aku rasa aku tidak boleh menutupinya.”

“Memangnya kenapa, Dad?”

“Bisnisku bangkrut semuanya. Kau tahu kan, aku sudah pensiun jadi semua kuserahkan pada pihak ke-tiga, tapi ternyata pihak ke-tiga terlalu sombong sehingga dia merombak semua prosedur yang telah kujalani selama ini.

Dan sayang sekali, arogansinya membuat bisnis ini tak bisa dipertahankan lagi.

Kasino telah bangkrut dan dijual dengan harga rendah.

Aku hanya bisa membantu mempersiapkan pernikahan kalian lewat tenaga dan waktu, Sayang. Untuk dana ... maafkan aku, Tilly.”

Wajah Tilly berubah sedih. Dia sangat tidak menyangka jika di balik pensiun ayahnya ada kejadian seperti ini.

Tapi Tilly tahu bangkrut versi ayahnya bukanlah bangkrut yang sampai tidak mampu membeli kebutuhan sehari-hari.

Lagipula, dia dan saudara-saudaranya semua sudah hidup mandiri. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Berempat mereka bisa membiayai kehidupan masa tua ayah dan ibu mereka.

Hanya saja, di telinga Romeo kata-kata Trevor seperi peluru yang melesat cepat dan menggores ujung telinganya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Tilly: Ternyata Ada Pesona

    “Ini mesin penyulingan yang paling kecil. Itu yang medium. Yang large harus dipesan dulu.”Pria yang ditemui Sergio menjelaskan sambil menunjuk beberapa mesin yang memang sudah lama ingin dilihat Sergio.Pria itu melihat-lihat. Dia juga bertanya harga dan kualitas satu dari lainnya.Setelah beberapa saat melihat-lihat, Sergio memutuskan untuk membeli yang medium.Dia membayar, kemudian memberikan alamat rumahnya.“Baiklah. Dalam paling lambat satu minggu, barang sudah akan diterima.”Sergio mengangguk setuju. Mereka berjabatan tangan dan Sergio kembali ke hotel.Waktu sudah cukup sore saat itu.Dan saat Sergio memasuki kamar, terdengar suara Tilly yang sepertinya sedang menelepon.“Aku tidak tau, Dad. Dia tiba-tiba menghilang!Saat tiba aku langsung melanjutkan tidurku. Beberapa jam kemudian aku terbangun dan dia tidak ada di mana-mana! Aku sudah menanyakannya ke petugas hotel, tapi mereka tidak melihat Sergio di

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Tilly: Sama-Sama Cuti?

    Sisa perjalanan terlewati dengan dingin, mengalahkan dinginnya malam. Tilly akhirnya tertidur di kursinya sendiri, begitu juga dengan Sergio.Dan saat mereka tiba keesokan paginya, Tilly tidak ingin melihat wajah Sergio. Dia selalu berpura-pura melihat ke arah lain. Pokoknya ke arah lain, selain Sergio.Meski begitu, Sergio tetap menurunkan kopernya dan membawa koper Tilly bersama dengan kopernya juga. Tilly hanya perlu melenggang begitu saja. Santai. Tanpa bawaan.Setibanya di hotel, Trevor ternyata telah memesankan kamar yang nyaris satu level di bawah presidential suite.“Ayahmu sungguh berlebihan. Ruangan ini pastilah sangat mahal,” ucap Sergio yang ingin mencairkan suasana kaku di antara mereka.Tapi Tilly malah berkata, “Ini bahkan bukan presidential suite. Tidak mahal untuk ayahku.”Sergio menoleh dan menyadari pemahaman ‘mahal’ mereka berbeda.Tilly pun menuju jendela lebar dan besar yang ada di samping meja rias

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Tilly: Bagaimana Caranya Menyerah?

    Tak ada dari mereka yang menyadari bagaimana tiba-tiba tubuh Tilly sudah terbaring di atas kursi empuk, sedangkan Sergio menghimpit di atasnya.Mereka saling menatap saat pagutan panas mereka terputus. Deru napas yang berhamburan, serta tatapan penuh kabut hasrat.Tilly menatap lekat Sergio. Terbayang suara lembut gadis yang berbicara dengan Sergio di gudang, Tilly bisa membayangkan betapa cantik gadis itu. Mungkin juga manis. Yang pasti gadis itu lemah lembut.Sedangkan dirinya sendiri? Tilly merasa dia kalah lembut. Cantik memukau juga tidak. Biasa saja. Apalagi manis. Mungkin tidak ada manis-manisnya.Ditambah sekarang, dia wanita yang pernah ditinggalkan di hari pernikahannya, hanya karena ayahnya mengaku bangkrut. Apakah dirinya memang tidak ada artinya bagi Romeo, selain kilau harta yang berasal dari ayahnya?Jika Romeo saja bisa berpikiran seperti itu, berarti Sergio juga bisa, dalam hal yang lain. Dan selama ini, sikapnya pada Sergio sangat

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Tilly: Saat Kesempatan Dalam Kesempitan Datang

    Entah berapa lama Tilly sudah menahan napasnya.Dan hatinya semakin mencelos saat Sergio mulai berbicara, “Aku sungguh-sungguh menganggapmu istriku, Tilly.”Hati Tilly berdentang hebat, dan desiran darahnya bagai ingin meledak dalam setiap pembuluh yang begitu sempit saking terlalu deras mereka kini mengalir.“Karena itu aku tidak pernah merasa perlu untuk memaksakan diriku padamu. Kejadian di hotel ...”Sergio belum menyelesaikannya ucapanya, tapi Tilly sudah bangun dan berdiri tegap.Dia tidak ingin semakin terhanyut dalam setiap kata-kata Sergio.“Tilly...” ucap Sergio dalam bisiknya yang rendah, membuat bulu kuduk Tilly merinding hebat.“Dengarkan aku, Tilly...” pinta Sergio.Tapi Tilly, bukannya mendengarkan, malah menepis debu dari tubuhnya.Dia tidak ingin mendengarkan. Tidak, sebelum dia mendapat jawabannya.“Aku akan mendengarkan, kalau aku sudah mendapat jawabannya.”“Jawaban apa? Sudah ribuan kal

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Tilly: Mencari Kesempatan dalam Kesempitan?

    “Kenapa tidak kau tolak saja sih?” Hujaman pertanyaan ketus Tilly telah keluar lagi dari bibir tipisnya saat mereka telah tiba di rumah Sergio dan sedang mengepak beberapa pakaian untuk dibawa.Tak bisa dipungkiri, Tilly kesal, karena Sergio selalu bersemangat akan segala hal. Tapi terhadapnya, Sergio telah menyerah.Jika memang begitu, untuk apa mereka harus honey moon terselubung segala? Ayahnya memang tidak masuk di akal.Tapi Tilly tidak pernah menyangka jika pertanyaan sederhananya itu sanggup meredupkan binar semangat di kedua mata Sergio.“Kalau kau tak ingin bepergian denganku, seharusnya kau yang menolaknya tadi. Kau yang putri Trevor, kau juga yang berhak menolak semua keinginan ayahmu. Bukan aku.”Suara rendah Sergio terdengar begitu kering dan tandus karena diucapkan dengan raut wajah yang suram dan menatap tajam pada Tilly.Hati Tilly mencelos mendengar ucapan Sergio. Dia merasa semakin ditusuk jarum yang

  • Triplet Rahasia: Paman, Beraninya Melupakan Mommy!   Tilly: Mencari Honey Moon

    Menyadari Sergio menatapnya, meskipun rindu mendera hatinya, nyatanya Tilly sontak membuang pandangan ke arah lain.Entah kenapa. Dia sendiri tak mengerti. Hatinya teringat kejadian di gudang. Suara lembut gadis itu terus teringang di telinga Tilly, menambah bensin di api kecemburuannya.Tilly memejamkan kedua matanya rapat-rapat untuk mengusir dengungan suara-suara tadi.“Ayo, Sergio, silakan duduk. Tilly, duduk juga sana. Kita mulai makan malam kita. Aku sudah lapar sekali.” Suara ayahnya menggema membuat Tilly kembali menatap Sergio.Pria itu sudah menarik kursi di samping kiri ayahnya, untuk duduk. Tapi sebelum duduk, Sergio melirik ke arah Tilly. Tatapan mereka bertaut lagi.Jika Tilly tak salah dengar, dehaman lirih dan singkat keluar dari bibir Sergio. Pria itu seperti mengumpulkan energi untuk menghadapi Tilly.Tilly tahu itu. Tilly sadar, karena memang menghadapi dirinya bukanlah hal yang mudah. Sergio saja sampai kelelahan. Tidak h

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status