Tamara terhenyak. Menemani di sini?Dia membuka mulut untuk meluruskan maksud Thea dan Tilly, agar Trevor tidak terlalu serius menanggapi kata-kata mereka tadi.Tapi signor satu itu langsung mengangguk mantap. “Terima kasih, Tesoro-ku.”Thea dan Tilly langsung tersenyum lebar. Entah sejak kapan mereka merasa tersanjung dipanggil Tesoro.Tamara merasa hatinya seakan tercubit dan dia terjebak di ruangan ini.Dia sendiri belum mengiyakan bahwa dia akan tinggal dan menemani signor satu ini dirawat sepanjang malam.Tapi signor satu itu sudah merasa senang hanya karena janji manis Thea dan Tilly.“Jadi kami akan menginap di sini ya, Paman?” tanya Thea lagi sambil memandangi sekelilingnya.“Iya, Tesoro. Kamar ini besar sekali, cukup lah untuk kalian semua. Bahkan sofanya, lihatlah! Jumlahnya pas dengan jumlah kalian.Juga masih ada brankar kosong satu. Brankar ini sangat empuk, berbeda dari yang di kamar kelas 1, apalagi kelas 3. Jadi, Mami kalian tidak akan merasa pegal-pegal tidur di sini.
“Mami juga tidak tahu,” ucap Tamara pasrah.Namun satu hal yang Tamara tidak mengerti, kenapa mobil Signor satu itu ada di sana?Apakah ... jangan-jangan signor satu itu sedang membuntutinya atau mengejar mereka?Jika iya, maka Tamara yang bersalah atas tergelincirnya mobil Trevor.Kejadian berikutnya terjadi dengan cepat.Mobil akhirnya berhasil dihentikan.Dari arah belakang, Boris dan anak buahnya keluar dari dalam mobil menuju mobil Trevor.Pria itu dilarikan ke rumah sakit.***Tamara duduk menunggu di rumah sakit.Triplet ikut duduk berjajar di sebelahnya.Dari yang dikatakan Boris, Trevor terbentur di bagian kepala sehingga pria itu tak sadarkan diri.Entah hanya pingsan, atau koma.Yang pasti, Trevor dalam kondisi tidak sadar.Tamara mengusap usap telapak tangannya sebagai pertanda kegelisahan hatinya.Bisa dibilang, Trevor terluka gara-gara dia memiliki rencana pindah ke kota lain.Trevor mengikutinya dan hendak menghentikannya, makanya dia sampai mengalami cedera itu.Jika d
Tamara telah siap.Hanya ada beberapa tas yang dibawanya. Sudah tentu peti perhiasan tidak akan dia tinggalkan di apartemen.Lalu, tas sekolah dan barang-barang sekolah triplet saja.Selebihnya, Tamara memilih untuk tidak membawa apapun.Dia punya banyak perhiasan emas jadi kebutuhan mereka akan dibelinya ulang di tempat yang baru.Termasuk pakaian.Siapa suruh signor satu itu memberinya banyak perhiasan.Ya ... anggap saja ini kompensasi pada dirinya atas kejadian malam 6 tahun lalu itu.Setelah siap, Tamara mengajak triplet dan bibi Beatrice untuk turun ke lobby.Di saat bersamaan, Boris baru saja mendapati Logan mengantar mobil Mercedes kepunyaan Trevor.Dengan segera, pria itu menghalangi Logan untuk naik ke unit Tamara.“Bisa aku terima kuncinya? Tuan memintaku untuk menyimpan kunci mobilnya.”Logan ragu-ragu sebenarnya, tapi dia akhirnya menyerahkan kunci pada Boris karena aura pria itu cukup mengerikan.“Ini.”“Terima kasih. Sekarang Anda boleh pulang.”“Hm? Aku hendak menyapa
“Benar, Tuan. Tapi untuk hal yang tidak emergency seperti hasil tes DNA seperti ini, hanya bisa diambil di jam kerja saja. Sedangkan di jam seperti ini, operasional diutamakan untuk keadaan emergency!”Trevor kesal setengah mati.Dia pun merogoh dompetnya dan mengeluarkan berlembar-lembar uang seratus dolar.Lalu meletakkannya di atas meja.“Anggap saja ini emergency!”Petugas administrasi rumah sakit menatapnya sengit sehingga Trevor pun balas mendelik tajam.Lalu tangan petugas itu mendorong kembali uang yang diletakkan trevor.“Ini institusi yang memiliki peraturan. Setiap pasien yang menggunakan jasa rumah sakit ini dianggap sudah menyetujui peraturan dan prosedur operasional.”Trevor yang kembali harus menahan kekesalannya, akhirnya menyambar uang yang di meja dengan cepat lalu berbalik badan.Sungguh mengesalkan!Dia memutuskan untuk menunggui sampai jam operasional normal dibuka ... di rumah sakit.Sampai tiba-tiba Trevor teringat bahwa besok dia harus mengantar sekolah triplet
Trevor merasa apa yang disampaikan Laurensia terlalu berlebihan.Menurutnya, Tamara mengetahui dengan jelas bagaimana hubungannya dengan Lady El yang menjadi istrinya.Tamara bahkan mengetahui dengan jelas bahwa dia tidak tidur satu kamar dengan Lady El.Jadi kalau dikatan bahwa Tamara menutup dirinya karena statusnya yang sudah menikah, Trevor merasa itu cukup berlebihan.“Haaah!” Trevor membaringkan dirinya menatap ke arah balkon kamar. Tidak ada barang berharga di ruangan itu sehingga ruangan terasa kosong dan hampa.Bahkan debu pun rasanya bebas berkeliaran.Trevor tidak betah, tapi dia masih memaksa dirinya untuk tinggal di sana.Apalagi setelah kejadian Tamara pergi nonton bersama Logan.Jika dia tinggal di hotel, si lemah letih lesu itu bisa tiba-tiba datang dan mengunjungi Tamara.Itu tak boleh dibiarkan.“Si norak itu!” Trevor bangkit karena teringat akan Logan yang bisa tiba-tiba muncul di apartemen ini.Apa yang dikerjakan Boris sampai Logan bisa melewati penjagaannya!Trev
Jika bukan karena triplet, Trevor takkan pernah menyetujui usulan ini.Mobilnya terlalu bagus untuk dinaiki orang lain, apalagi orang tersebut teman kencan ibu dari anak-anaknya.Namun, Thea dan Tilly seperti ingin sekali memamerkan mobilnya baik pada mami mereka juga pada si lemah letih lesu.Trevor pun terpaksa meluluskan permintaan ini.“Hore! Paman baik deh!” seru Thea spontan dan hati Trevor pun sedikit menghangat. Kekesalannya pun sedikit berkurang.Hanya saja satu masalah kembali muncul di benaknya. Jika dia pergi mengambil mobil dan membawa mobil hingga ke lobby mall, itu sama saja membiarkan Tamara dan si lemah letih lesu menungguinya bersama triplet.Mereka seperti gambaran keluarga paket lengkap sedangkan dirinya seperti supir yang pergi mengambil mobil dan menjemput tuan dan nyonya serta anak-anak mereka.Tidak!Trevor tidak mau seperti itu!Dia pun mengeluarkan ponselnya lalu mengutak atik.“Paman, kok bukannya mengambil mobil?” tanya Thea yang sudah tak sabar ingin segera
“Mami! Mami!”Sebelum Trevor bisa memberi arahan pada Thea dan Tilly, dua gadis kecil itu sudah berlari menghampiri Tamara.Wajah wanita itu terkejut saat menyambut kedatangan Thea dan Tilly. Lalu Tamara terlihat menatap ke arah belakang mereka dan matanya bertemu tatap dengan Trevor.Signor satu itu langsung merengutkan wajahnya, tapi Tamara malah mengalihkan tatapan dari wajahnya ke Thea dan Tilly.Hah! Begitu saja?Melihat semua itu, Trevor harus bersusah payah menahan gejolak ketidaksenangannya di dalam hati.“Mami habis nonton di bioskop?” tanya Thea dan Tilly berbarengan.Terlihat Tamara mengangguk dengan wajah yang masih sama sumringahnya.Trevor mendengus dalam hatinya.Apa dia tak tahu ya bahwa ada yang dengan rela hati membawa tiga anaknya jalan-jalan, juga makan, dan menunggui mereka bermain sampai setengah hari waktunya terlewati begitu saja tanpa bisa mengurus pekerjaan, tapi dia malah berkencan dengan pria yang tak bertenaga!Coba apa pernah si lemah letih lesu ini menga
“Makan yang pelan, jangan buru-buru. Nanti tersedak.”Trevor yang melihat bagaimana Thea dan Tilly makan seperti orang kelaparan pun mengingatkan mereka.Andai dia tidak tahu apa-apa tentang bocah-bocah ini, dia pasti berpikir mereka tidak pernah diberi makanan seenak ini atau sudah kelaparan berhari-hari hanya dari melihat cara mereka makan.Tapi dia mengetahui dengan pasti bahwa mereka anak-anak yang cukup makan. Berarti memang cara makan mereka seperti ini.Trevor jadi geleng-geleng kepala. Kenapa darah dagingnya bisa seperti orang kelaparan pas makan?“Kami kelaparan, Paman. Ditambah lagi makanan ini lezat sekali dan moment kami bisa makan ini pun langka. Jadi ya seperti inilah makannya kami,” sahut Thea seakan memahami jalan pikiran Trevor.Trevor hanya bisa geleng-geleng lagi. “Saat makan pun jangan bicara terus.”“Iya, Paman, kami tahu.”“Bagus kalau tahu. Ya sudah, cepat makan sana.”“Lho ... tadi katanya makan jangan buru-buru? Yang benar makannya yang pelan atau cepat?”“Ya y
Tamara berpikir Trevor pasti akan seperti hari-hari sebelumnya. Signor satu itu pasti akan mengajak triplet jalan-jalan sampai sore, lalu pulang ke rumah dalam keadaan sudah makan malam.Teringat hal seperti itu, Tamara pun menyetujui ajakan Logan menonton di bioskop.‘Memangnya hanya signor satu itu saja yang bisa jalan-jalan bersama anak-anaknya? Dia juga bisa jalan-jalan sendiri, tidak perlu mengharapkan signor satu itu.’Tamara pun berisap, begitu pun dengan Logan.Selesai bersiap, Tamara terkejut melihat Logan sudah berubah menjadi wanita paruh baya dengan wig yang warna rambutnya sama seperti Bibi Beatrice.“Kenapa kau seperti ini?” tanya Tamara menahan tawanya.Logan pun menceritakan tentang pria security apartemen yang telah menabrak mobilnya.“Wah ... kenapa bisa kebetulan seperti itu ya?”“Entahlah. Firasatku mengatakan ini bukan kebetulan.”Tamara heran, tapi tidak mempunyai jawabannya.Mereka pun akhirnya berjalan bersama menuju lobi. Tapi demi menghindari Boris, Tamara me