Share

Cacian dan makian

"Eh, apa dia bersedih? Apa dia baru saja menangis? Kenapa? Aku bahkan belum menyiksa atau memarahinya sama sekali!" batin Dareen yang sedikit terusik.

"Apa Tuan? Apa yang harus saya lakukan?" ulang Zoya dengan nada yang terdengar lemas, tak bertenaga sama sekali, membuat Dareen dan El yang mendengarnya sedikit kebingungan, tidak biasanya dia menjawab dengan nada terdengar malas seperti itu. Pikir keduanya.

"Kenapa kau masih bertanya. Siapkan makan malam untukku!" perintah Dareen, "tapi sebelum itu, siapkan dulu air hangat untukku mandi," lanjut Dareen dan Zoya hanya menganggukkan kepalanya pelan.

"Permisi Eyang, Zoya masuk dulu ke dalam," dengan nada lemah dan lembut, Zoya berujar pada Murti, yang di sambut dengan senyuman manis Murti.

Zoya berjalan gontai, semangatnya pun mulai memudar. Pikirannya melayang entah kemana.

"Kenapa dengan bocah itu? Menyebalkan. Apa ini adalah aksi

Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status