Share

Bab 12

Sebelum Annika sempat bereaksi, Zakki menghampirinya dan memegang dagunya. Kemudian, dia mencubit telinga Annika dan berbisik, "Kamu mau jual diri?"

Seluruh tubuh Annika gemetar.

Dia tidak menyangkalnya.

Zakki tidak marah, tetapi dia tersenyum dan mendekatkan tubuhnya ke Annika. "Kamu bisa jual diri ke siapa? Kamu menyandang titel Nyonya Ruslan di Kota Brata, memangnya ada yang berani menginginkanmu? Selain itu, memangnya kamu tahan kalau ada orang lain yang menyentuhmu? Rasanya seperti malam pernikahan, sangat menyakitkan ... apa kamu lupa?"

Annika tampak pucat.

Bagaimana dia bisa lupa bahwa Zakki sangat kasar padanya saat malam pernikahan mereka?

Malam itu, Annika hampir dibunuh olehnya.

Zakki tidak mau serakah.

Dia melepaskan Annika dan menyentuh wajah Annika dengan lembut. "Kembalilah menjadi Nyonya Ruslan, kita masih akan sama seperti sebelumnya."

Leher ramping Annika terasa kencang.

Tiba-tiba, Annika melihat biola baru yang mengilap di rak buku seberangnya.

Annika ingat ada gosip yang mengatakan bahwa CEO Grup Ruslan menghabiskan uang sebesar 40 miliar untuk membeli biola mahal hanya untuk menyenangkan seorang wanita.

Ternyata ini ….

Annika tersenyum. "Sama seperti sebelumnya?"

Dia hanyalah sebuah mainan di tempat tidur yang bertugas melayani dan menyenangkan hati Zakki. Akan tetapi, dia tidak mendapatkan sedikit pun perhatian dan rasa hormat. Bahkan sekretarisnya pun tidak menyukainya. Sama seperti sebelumnya ... maksudnya berbagi suami dengan orang lain?

Dia tidak mau mengulang masa lalu itu dan tidak menginginkan pria seperti itu!

Senyum Annika perlahan memudar, dia berkata, "Sebaiknya kamu cari orang lain yang bisa menjadi Nyonya Ruslan!"

Setelah Annika selesai berbicara, dia berbalik dan bersiap untuk pergi.

Tiba-tiba, seseorang memeluknya.

Zakki memeluk pinggang ramping Annika dan meletakkan wajah tampannya di belakang telinga Annika. Aura maskulinnya yang murni bisa membuat wanita terpesona.

Tubuh Annika sedikit gemetar.

Zakki menyeringai, dia meraba-raba tubuh Annika dan menaklukkannya dengan beberapa sentuhan.

Annika sedikit mengangkat kepalanya.

Kaki ramping nan indah yang mengenakan sepatu hak tinggi itu tidak bisa berhenti bergetar. Zakki mengenal tubuh Annika dengan sangat baik. Jika suasana hati Zakki sedang baik, dia akan memainkan sesuatu yang menyenangkan dan Annika akan menjadi sangat sensitif.

Seperti sekarang ini!

Zakki menekan punggungnya dan terus meraba-raba sambil mengucapkan kata-kata yang menggoda.

"Cerai? Siapa yang akan memuaskanmu kalau kita bercerai?"

"Bagaimana mungkin laki-laki biasa bisa memuaskanmu seperti ini?"

Annika merasa malu dan berusaha memberontak.

Orang lain mungkin tidak paham, tetapi Annika sudah menjadi Nyonya Ruslan selama tiga tahun, dia tahu apa yang terbaik untuknya.

Zakki bertingkah seperti pengusaha yang sopan di luar, tetapi dia sangat kasar di tempat tidur. Dia sering membuat Annika menangis dan menjerit. Terkadang Annika merasa bahwa Zakki menderita penyakit mental yang membuatnya suka melecehkan wanita.

Zakki makin menjadi-jadi.

Annika akhirnya tidak bisa menahannya, dia mengangkat tangan dan menampar Zakki.

Suasana menjadi mencekam, ini adalah pertama kalinya Annika berani melawan. Mungkin ini juga adalah pertama kalinya Pak Zakki ditampar oleh seorang wanita dan orang itu adalah istrinya yang sangat patuh.

Zakki memiliki temperamen yang buruk, ekspresinya langsung berubah menjadi muram.

Situasi yang panas tiba-tiba berubah menjadi sangat dingin, seolah-olah momen panas tadi hanyalah sebuah ilusi.

Dia menggenggam dagu Annika dan mendekatinya.

"Keterlaluan! Kamu berani memukulku?”

"Kamu benar-benar ingin menceraikanku?"

"Annika, tiga tahun lalu, kamu sangat ingin menikah denganku. Tiga tahun kemudian, kamu sangat ingin meninggalkanku! Kamu pikir kamu bisa masuk keluar Keluarga Ruslan sesuka hatimu? Atau kamu pikir aku adalah orang baik yang akan membiarkan orang lain pergi begitu saja?"

Annika tertegun dan seluruh tubuhnya terasa dingin.

Pada akhirnya, Zakki mengatakan yang sebenarnya.

Dia membenci Annika, Keluarga Chandra, dan Satya.

Dia membenci kecelakaan yang membuatnya terpaksa menikahi Annika.

Oleh karena itu, setelah mereka menikah, Zakki suka menyiksanya di tempat tidur. Dia jarang melakukan pemanasan dan hanya ingin melihat Annika pingsan dan menangis ….

Setelah Keluarga Chandra jatuh, Zakki jelas memiliki kemampuan untuk membantu mereka, tetapi dia hanya diam dan mengawasi.

Annika tidak mengungkit apa yang terjadi di masa lalu.

Dia hanya berkata dengan bibir gemetar, "Zakki, dulu aku sangat bodoh dan jatuh cinta padamu!"

Aku tidak akan melakukannya lagi ….

Setelah mengatakan itu, Annika merapikan pakaiannya yang berantakan.

Beberapa kancing kemeja sutranya putus. Ujung roknya terangkat sampai ke pinggul. Stoking warna kulitnya turun hingga ke lekukan lutut ....

Benar-benar menyedihkan.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status