Share

Bab 16

Jendela mobil setengah terbuka, Annika bisa melihat wajah Zakki yang bermartabat.

Dia mengenakan setelan hitam dan putih. Dia tampak seperti baru saja keluar dari suatu acara formal. Zakki terlihat sangat nyaman, ini membuat Annika makin malu.

Di tengah hujan di malam hari, dua pasang mata saling menatap.

Bibir Annika gemetar kedinginan.

Tangannya memegang biola erat-erat, dia tahu bahwa semua ini adalah ulah Zakki.

Saat ini, Annika hanya perlu menyerah dan masuk ke dalam mobil.

Dia bisa mendapatkan selimut bersih dan air panas. Dia tidak perlu pergi ke mal untuk tampil besok pagi. Dia akan bangun di tempat tidur yang mewah dan empuk. Dia bisa menjadi Nyonya Ruslan yang sama seperti sebelumnya.

Akan tetapi, bukan itu yang dia inginkan!

Annika berdiri di tengah hujan dan menatapnya tanpa mengatakan apa pun.

Hujan makin deras hingga membasahi bulu mata dan mengaburkan pandangan satu sama lain.

Dalam waktu semenit, dia menutupi kepalanya dengan satu tangan dan berlari ke depan di tengah hujan.

Hujan mengguyur badan mobil mewah itu.

Mereka berdua berpapasan di tengah hujan pada malam hari.

Derap kaki Annika yang sedang berlari di tengah hujan mengetuk hati Zakki.

Zakki tidak keluar dari mobil, dia membiarkan Annika melewatinya.

Zakki melihat ekspresi Annika sangat datar.

Dia melihat jari-jari indah Annika ditutupi dengan perban. Dia melihat Annika mengenakan pakaian sederhana dan tidak mengenakan perhiasan yang layak.

Meskipun begitu, Annika tidak tunduk padanya.

Hujan tidak kunjung berhenti ....

Wiper kaca depan mobil terus berayun.

Sopir dan Sekretaris Dania yang ada di dalam mobil terdiam, mereka bisa melihat bahwa suasana hati Zakki sedang buruk.

Pada akhirnya, Zakki berbicara dengan lembut, "Sekretaris Dania, apa kamu tahu kenapa Annika tidak bekerja di agensi itu dan malah memilih perusahaan pertunjukan yang memalukan ini? Apakah dia menyukai penderitaan?"

Sekretaris Dania terkejut.

Setelah berpikir cukup lama, dia menjawab dengan suara rendah, "Mungkin ... Nyonya ingin pulang lebih awal! Pak Zakki, saya bisa pergi dan menjelaskan kepada Nyonya bahwa ini bukan keinginan Anda."

Dalam cahaya redup, terdapat benda merah bersinar di antara jari-jari Zakki.

Dia terlihat sangat berkelas saat merokok.

Zakki mengembuskan asap rokok dan berkata dengan nada mengejek, "Apakah ada perbedaan antara apa yang kamu lakukan dan apa yang aku lakukan?"

Sekretaris Dania merasa lega.

Namun kemudian, Zakki berbalik ke samping dan mematikan puntung rokoknya. "Keluar dari mobil!" ujar Zakki dingin.

"Pak Zakki, di luar sedang hujan," ujar Dania tertegun.

Zakki bersandar di jok kulit dan memiringkan kepalanya sedikit. Leher putih dan jakunnya terlihat sangat kuat.

Dia mendengus dan berkata,

“Annika bisa berlarian di luar, masa kamu nggak bisa?"

“Sekretaris Dania, apa yang membuatmu berpikir bahwa kamu lebih lemah daripada Annika?”

Sekretaris Dania merasa sangat malu.

Dia tahu bahwa Zakki sedang menghukumnya karena dia mengambil keputusan sendiri untuk menekan Annika. Maksud Zakki sudah sangat jelas, keluar dari mobil atau keluar dari Keluarga Ruslan.

Dia terlalu meremehkan perasaan Zakki terhadap Annika dan melebih-lebihkan dirinya sendiri!

Sekretaris Dania keluar dari mobil dengan kaki gemetar.

Hujannya sangat deras dan membasahi roknya.

Dia menggertakkan gigi dan melepas sepatu hak tingginya dalam keadaan basah kuyup.

Dia berlari di tengah hujan!

Sopir yang mengemudi tampak tertegun. Sekretaris Dania adalah orang yang sangat sombong. Dia meremehkan orang lain hanya karena dia adalah teman SMP Pak Zakki.

Tidak ada yang menyangka bahwa Dania akan dihukum seperti ini!

Zakki bersandar di kursi belakang sambil diam-diam memperhatikan, tetapi dia memikirkan Annika di dalam hatinya.

Dia bertanya-tanya mengapa dia harus membawa Annika kembali ke rumah!

Annika terlalu lemah lembut, Zakki tidak menyukainya. Faktanya, Zakki tidak pernah menyukai siapa pun. Kalaupun dia berniat menikahi Shilla sebelum dia menikah, itu hanya karena dia kagum dengan suara biola yang memukau dalam ingatannya ketika dia bangun.

Namun kemudian, dia tidak suka mendengar suara biola yang dimainkan Shilla.

Suaranya membuat Zakki sakit kepala!

Sedangkan untuk Annika, dia seharusnya memang terbiasa!

Beberapa hari yang lalu, Zakki kehilangan kancing mansetnya. Jika Annika ada di sisinya, Annika pasti akan menemukannya. Selain itu, kemarin pagi, ketika dia ingin berganti pakaian di ruang ganti, dia tersengat listrik karena pegangan besi di lemari pakaian.

Ini adalah pertama kalinya sejak dia menikah.

Ketika Annika ada di rumah, dia sangat memperhatikan kelembapan di rumahnya. Dia akan membungkus segala sesuatu yang rentan terhadap listrik dengan tutup penghalang. Hidup bersama Annika sebenarnya sangat nyaman.

Zakki menikmatinya, tetapi dia tidak peduli pada Annika.

Di tengah hujan di malam hari, Zakki bersandar di mobil dan memikirkan semua hal tentang Annika.

Pada akhirnya, dia yakin bahwa alasan dia menginginkan Annika kembali adalah karena Annika cocok menjadi Nyonya Ruslan, bukan karena dia jatuh cinta pada Annika ....
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Anis Eko
sangkal aja terus zakki kalau kamu belom suka sma annika nanti setelah tau siapa yg ngebangunin kamu dri tidur panjang mu dgn biola kamu pasti nyesel sekarang aja kmu belom tau ngejar"ny udh kya apa gmna kalau udh tau yg sebener ny
goodnovel comment avatar
Ai Siti Rahmayati
ceritanya bikin mewek. kasihan sama Annika
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status