Share

Bab 727

Benira yang berada di depan dapur mendengar semuanya. Dia berang hingga sekujur tubuhnya gemetar.

Jika itu dulu, Benira pasti sudah maju untuk menampar kedua pelayan itu, lalu mengusir mereka. Namun, dia tidak berani melakukannya sekarang karena khawatir Satya menganggap dirinya memperlakukan bawahan dengan kasar. Dia takut Satya marah.

Benira mengepalkan tangan dengan erat sampai kukunya menusuk dagingnya. Sesaat kemudian, dia baru menggerakkan kursi rodanya dan pergi.

Kedua pelayan itu menyadari keberadaan Benira dan merasa cukup panik. Salah satunya langsung berkata, "Nggak perlu takut. Dia sudah cacat, nggak bakal bisa apa-apa. Kalau dia berani macam-macam, kita pura-pura nggak dengar saja waktu dia mau pergi ke toilet. Kalau sudah nggak tahan, dia bakal pipis di celana!"

Pelayan yang satu lagi pun tertawa mendengarnya. Dengan begitu, Benira ditertawakan oleh kedua pelayannya sendiri.

Benira kembali ke ruang tamu. Dia ingin sekali menangis, apalagi mengamuk. Namun, dia tidak ingin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status