Home / Rumah Tangga / Tuan CEO Tak Lagi Mencintaiku / Kita tidak akan Pernah Bahagia

Share

Kita tidak akan Pernah Bahagia

Author: Senja Berpena
last update Last Updated: 2025-08-21 12:06:48

Anne langsung tersentak dan tubuhnya kaku mendengar gertakan Samuel yang baru saja meledak dari bibirnya.

Kata-kata kasar itu seolah-olah menampar wajahnya. Tak percaya jika pria yang selama ini dia perjuangkan mati-matian, pria yang dia cintai dengan seluruh jiwa dan raganya, kini berani meninggikan suara padanya dengan begitu kasar.

Tanpa berkata sepatah pun, Anne hanya berdiri mematung dengan mata yang membelalak menatap Samuel yang masih mematung dengan rahang menegang.

Ia menunggu … menunggu apakah suaminya akan meralat ucapannya, atau setidaknya menunjukkan penyesalan. Namun yang dia dapat hanyalah kebekuan. Sunyi.

Air matanya kembali menetes. Ia buru-buru menyekanya karena tidak ingin Samuel melihat kelemahannya lagi.

Anne memalingkan wajah dan menegakkan tubuh, lalu melangkah keluar dari kamar dengan cepat.

Pintu ditutupnya tanpa suara, namun ketukan kecil itu sudah cukup membuat Samuel memejamkan mata erat-erat, seolah jarum menusuk dadanya.

Anne menuruni tangga perlahan, lal
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
wieanton
bingung ya ada apa sm Samuel? apa yg di rahasiakan? apa Samuel ada trauma atau gmn sih, kok gemes banget susah jujurnya ke Anne.
goodnovel comment avatar
Icha Qazara Putri
Ntah ada apa dengan si Samuel...
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Tuan CEO Tak Lagi Mencintaiku   Rencana Licik Tyas dan Jeane

    “Bibi Tyas?” Jeane menemui Tyas ke rumahnya untuk berbicara dengan wanita paruh baya itu.Tyas mendongakkan wajahnya dan langsung tersenyum begitu melihat Jeane datang.“Jeane, akhirnya kau datang juga. Duduklah. Kita harus bicara sekarang juga.”Jeane duduk di hadapan Tyas lalu meletakkan tasnya di sampingnya. “Aku mendapat kabar seseorang yang kukenal yang bekerja di kantor Samuel kalau Bibi pergi ke kantornya siang tadi?”Tyas mendengus keras. “Ya! Dan kau tahu apa yang dia lakukan padaku? Dia membentakku! Anakku sendiri, Jeane! Demi perempuan itu!” Tyas memukul meja dengan keras.BRAK!Gebrakan itu cukup keras hingga membuat gelas yang ada di sana bergerak.Jeane terlonjak kaget. “Apa?!”“Samuel berkata kalau aku harus berhenti mengganggu rumah tangganya, atau dia akan memutus hubungan denganku!” Tyas menatap Jeane dengan napas terengah karena emosi. “Dia benar-benar sudah buta karena Anne!”Jeane mengepalkan tangan erat-erat dan raut wajahnya memerah karena marah.“Aku sudah bila

  • Tuan CEO Tak Lagi Mencintaiku   Selalu Membuat Samuel Marah

    Pagi itu suasana di kantor Samuel terasa tegang. Samuel baru saja menyelesaikan rapat panjang dengan para petinggi perusahaan.Baru saja ia hendak duduk di kursinya untuk menghela napas, pintu ruangannya diketuk dengan tergesa-gesa.“Masuk,” ucap Samuel dengan nada datar.Pintu kemudian terbuka dan seorang wanita paruh baya dengan wajah angkuh masuk dengan langkah penuh wibawa.Samuel langsung mendongak dan alisnya terangkat begitu melihat ibunya datang.“Kita perlu bicara,” kata Tyas to the point, tanpa senyum sedikit pun.“Bicara apa lagi?” tanyanya dengan suara yang malas.Tyas berjalan mendekat lalu berdiri tepat di hadapan putranya. Matanya menatap tajam wajah anaknya itu. “Tentang istrimu, Anne.”Wajah Samuel langsung mengeras. “Anne? Ada apa dengan Anne?”Tyas menyilangkan tangan di dada. “Aku ingin tahu, apa Anne mengancammu atau melakukan sesuatu padamu? Sampai-sampai kau terus mempertahankan dia?!” tanyanya penuh dengan tuduhan.Samuel terbelalak. Urat di pelipisnya menegang

  • Tuan CEO Tak Lagi Mencintaiku   Kita akan Mencoba

    Langit sudah gelap ketika Anne dan Samuel tiba di rumah. Anne berjalan pelan memasuki ruang tamu, wajahnya terlihat murung dan penuh rasa sedih.Samuel yang berjalan di belakangnya memperhatikan dengan seksama. Dia bisa melihat bagaimana istrinya itu tampak berbeda—seperti sedang memikirkan sesuatu yang berat.Anne duduk di sofa dan meletakkan tasnya di samping, lalu menarik napas panjang.“Samuel?” ucapnya lirih.Samuel yang sudah melepas jas kerjanya ikut duduk di sampingnya, menatap lekat wajah Anne yang tampak pucat dan lelah.“Ada apa, Anne? Kau terlihat tidak seperti biasanya. Kau masih ingin berada di panti, hm?”Anne menggeleng pelan kemudian menghela napasnya dengan panjang. “Aku hanya kasihan pada Lucas. Kau tahu? Dia baru saja kehilangan kedua orang tuanya dalam kecelakaan tragis. Tidak ada keluarga yang bisa menampungnya, jadi Ibu Merry membawanya ke panti.”Samuel mengerutkan kening, ikut merasakan kesedihan yang terpancar dari mata istrinya. “Usianya berapa tahun?” tanya

  • Tuan CEO Tak Lagi Mencintaiku   Anne Terlihat Bahagia

    Waktu sudah menunjuk angka lima sore. Anne melangkahkan kakinya menuju gerbang panti asuhan yang dulu menjadi rumahnya selama bertahun-tahun.Di tangannya, dia membawa dua kantong besar berisi makanan dan minuman.Aroma roti manis dan ayam goreng menguar dari dalam kantong itu, membuat Anne tersenyum kecil membayangkan wajah gembira anak-anak panti saat melihatnya.Begitu dia membuka pintu, suara tawa dan teriakan anak-anak langsung menyambutnya.“Anne!” seru Merry sambil tergopoh-gopoh menghampiri. Senyum hangat Merry selalu berhasil membuat hati Anne terasa nyaman.“Selamat sore, Bu.” Anne menyerahkan kantong yang dibawanya.“Ini ada sedikit makanan dan minuman untuk anak-anak. Aku juga bawakan jus dan susu, siapa tahu mereka ingin minum yang segar.”Merry menerima kantong itu dengan mata berbinar. “Astaga, Anne. Kau tak perlu repot-repot seperti ini. Tapi, terima kasih. Anak-anak pasti senang sekali.”Anne tersenyum lembut. “Aku yang harus berterima kasih, Bu. Karena kalian semua

  • Tuan CEO Tak Lagi Mencintaiku   Senyum Sumringah di Bibir Anne

    Anne berdiri di dapur pagi itu tengah menyiapkan sarapan sambil bersenandung kecil. Aroma roti panggang dan sup hangat memenuhi udara. Hatinya terasa jauh lebih ringan dibandingkan hari-hari sebelumnya.Ia sudah bertekad untuk tidak lagi menyinggung soal anak kepada Samuel. Ia tahu, suaminya sedang dalam masa sibuk yang luar biasa di kantor, dan ia tak ingin menjadi beban tambahan yang membuat Samuel semakin tertekan.Anne menata piring di meja makan dengan hati-hati. Sudah lama dia tak melihat Samuel tersenyum, dan diam-diam dia berharap pagi ini pria itu akan sedikit lebih hangat padanya.Suara langkah kaki berat terdengar dari arah tangga. Anne langsung menoleh dan melihat Samuel yang gagah dengan setelan jas hitam rapi, wajahnya tampak seperti biasa: dingin dan tak terbaca.Namun, di balik ketegasan itu, mata Samuel sempat melirik Anne dengan lembut, sesuatu yang jarang ia tunjukkan.“Selamat pagi,” sapa Anne dengan senyum manis. “Sarapan sudah siap.”Samuel hanya mengangguk lalu

  • Tuan CEO Tak Lagi Mencintaiku   Sentuhan yang Membara

    Malam itu udara terasa pekat dengan aroma anggur merah dan cahaya lilin yang masih tersisa di meja makan.Samuel menutup botol anggur sementara pandangannya tak lepas dari Anne yang sedang membereskan piring dengan senyum lembut.“Biarkan saja,” ucap Samuel serak dan berat oleh sesuatu yang lebih dari sekadar kehangatan.Anne menoleh dan menatapnya dengan alis terangkat. “Kalau tidak dibereskan sekarang, besok pagi kita—”Kata-katanya terhenti ketika Samuel mendekat. Tangannya terulur dan menahan jemari Anne yang masih menggenggam piring. Tatapan matanya dalam, seakan menyimpan bara yang tak lagi bisa dipadamkan.“Besok bisa menunggu. Malam ini, aku hanya ingin kau.”Anne tercekat. Piring di tangannya diletakkan begitu saja di meja. Dalam detik berikutnya, Samuel menariknya hingga tubuh mereka rapat.Dada bidangnya menempel pada dada Anne hingga membuatnya bisa merasakan detak jantung pria itu yang berdegup kencang, seirama dengan debar miliknya.Lelaki itu menunduk lalu bibirnya meny

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status