Beranda / Rumah Tangga / Tuan CEO Tak Lagi Mencintaiku / Tak akan Memberi Kesempatan untuk Hidup

Share

Tak akan Memberi Kesempatan untuk Hidup

Penulis: Senja Berpena
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-19 19:53:42

Ruang keluarga mewah milik Jeane dipenuhi cahaya lembut dari lampu gantung kristal.

Jeane duduk anggun di sofa beludru merah marun, segelas anggur merah di tangannya. Wajahnya berseri-seri saat pandangannya terpaku pada layar televisi besar di hadapannya.

Di layar, reporter berita sedang menyampaikan kabar mengejutkan. "Seorang wanita bernama Gabriella Anne Martin, istri dari pengusaha ternama Samuel Alexander Thompson, terlibat dalam insiden tragis saat acara amal untuk panti asuhan.

“Lampu sorot besar jatuh di panggung dan menyebabkan korban mengalami luka serius di kepala dan beberapa bagian tubuh. Saat ini, korban sedang dirawat intensif di rumah sakit pusat kota.”

Jeane tersenyum tipis dan matanya berkilat penuh kepuasan. “Anne, kau terlalu naif untuk bisa bertahan di dunia ini,” bisiknya penuh kebanggaan.

Ia mengangkat gelas anggur dan meneguknya perlahan, menikmati rasa kemenangan yang selama ini ia impikan.

“Dengan begitu, kau akan terbaring lama di rumah sakit. Dan Samuel … a
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
AlbyMalik
laah jangan pake tangannya sendiri sam... yg ada malah kamu urusan sama po Li si kamu ditahan siapa yg akan ngurusin Anne bisa2 emakmu gantian yg akan mem bu Nuh anne
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Tuan CEO Tak Lagi Mencintaiku   Aku tidak Marah

    Malam di lorong rumah sakit terasa dingin, lampu-lampu remang membuat bayangan panjang menari di dinding.Di dalam kamar perawatan intensif, suara mesin berdenyut lembut, menandai napas dan detak jantung Anne yang mulai stabil.Samuel duduk di kursi samping ranjang, matanya merah karena kurang tidur, namun wajahnya dipenuhi rasa syukur yang tak terkatakan.Di pangkuannya, handuk kecil yang dipakai Anne untuk mengelap bibirnya masih tersampul.Anne, yang tubuhnya masih lemah, menoleh perlahan saat mendengar suara-suara wajah yang akrab di luar.Ia sengaja membuka mata samar, ingin merekam setiap nada suara Samuel yang menenangkan itu.Namun, ia tidak sengaja mendengar cuplikan percakapan yang bukan untuk telinganya — sebuah bisik yang berubah menjadi pengakuan dan sumpah.“Daryl… aku sudah urus semuanya,” gumam Samuel pelan, suaranya hanya untuk orang di dekatnya.“Dokumen legal, bukti transaksi, saksi-saksi — aku akan membersihkan nama Anne sampai bersih. Kalau itu berarti aku harus m

  • Tuan CEO Tak Lagi Mencintaiku   Akhirnya Siuman

    Suasana kamar ICU dipenuhi suara mesin yang berdengung pelan. Bau antiseptik yang khas memenuhi udara, dingin dan menusuk.Di samping ranjang putih bersih itu, Samuel duduk dengan tubuh yang sedikit membungkuk.Wajahnya tampak lelah, mata merah karena berhari-hari tidak tidur. Tangannya tak lepas menggenggam jemari Anne yang terasa dingin dan lemah.Sudah hampir seminggu Anne koma setelah kecelakaan mengerikan di panti asuhan. Setiap detik yang berlalu terasa seperti siksaan bagi Samuel.Ia hanya bisa memohon pada Tuhan agar perempuan yang dia cintai kembali membuka matanya.Samuel mengusap rambut Anne dengan lembut.Suaranya parau ketika ia berbisik,“Anne tolong, bangunlah. Aku tidak peduli seberapa marah kau padaku, seberapa kecewamu padaku, asalkan kau tetap di sini bersamaku.”Air matanya jatuh tanpa bisa ia tahan. Ia merasa hancur, merasa gagal melindungi wanita yang selama ini menjadi pusat dunianya.Tiba-tiba, jemari Anne bergerak pelan di genggamannya. Samuel terhenyak dan jan

  • Tuan CEO Tak Lagi Mencintaiku   Perang Ibu dan Anak

    “Apa ini benar, Samuel?” teriak Tyas dengan wajah amarah dan luka. “Kau anakku sendiri, mencopot ibumu dari perusahaan yang kubangun bersama ayahmu?!”Samuel menatapnya tanpa gentar dan raut wajahnya penuh ketegasan. “Benar, Ma. Mulai hari ini, kau bukan lagi bagian dari perusahaan ini. Semua wewenangmu telah dicabut secara hukum.”Ruangan langsung riuh. Beberapa direksi saling berbisik, sebagian tampak terkejut, sebagian lagi tersenyum tipis karena sudah lama ingin melihat Tyas jatuh.Namun, sebagian direksi yang setia pada Tyas justru terlihat panik dan marah.Tyas berdiri dengan gerakan kasar hingga kursinya terjungkal ke belakang. “Apa kau sudah gila?!” teriaknya dengan wajah merah padam.Ia meraih tumpukan berkas di meja dan melemparkannya ke arah Samuel. Beberapa kertas berhamburan di udara dan jatuh berserakan di lantai.“Kau pikir kau bisa menghancurkan aku begitu saja? Aku yang membesarkanmu! Aku yang menjaga perusahaan ini saat kau belum bisa apa-apa!”Samuel tetap berdiri t

  • Tuan CEO Tak Lagi Mencintaiku   Aku Merindukanmu, Anne

    Ruang kerja Samuel dipenuhi oleh ketegangan. Tumpukan dokumen berserakan di atas meja kayu mahoni, layar laptop menampilkan grafik, rekaman video, dan data transaksi keuangan.Lampu meja menyinari wajah Samuel yang tampak letih namun penuh tekad. Matanya merah karena kurang tidur, tetapi genggamannya pada pena tetap kuat.Di hadapannya, Daryl berdiri sambil membawa beberapa map tebal. Ia menatap tuannya dengan ekspresi khawatir.“Tuan Samuel,” katanya pelan, “ini semua bukti yang berhasil saya kumpulkan. Rekaman panggilan telepon, transfer dana ke rekening Jeane, dan dokumen yang menunjukkan Nyonya Tyas menggunakan wewenangnya untuk mengalihkan dana perusahaan. Tapi ….”Samuel mengangkat kepalanya dan sorot matanya menatap tajam Daryl. “Tapi apa, Daryl?”Daryl menelan ludah sebelum menjawab. “Tapi langkah ini berbahaya. Nyonya Tyas memiliki banyak pendukung di jajaran direksi. Jika Anda salah langkah, mereka bisa membalikkan keadaan dan menyerang Anda balik. Anda akan dianggap sebagai

  • Tuan CEO Tak Lagi Mencintaiku   Ada Campur Tangan Tyas

    Setelah beberapa jam berlalu. Samuel akhirnya memberanikan diri untuk masuk ke dalam ruang ICU di mana sang istri masih berada di sana karena mengalami kritis dan kondisinya terus menurun.Samuel berdiri di sisi ranjang, tubuhnya kaku namun jemarinya menggenggam tangan Anne erat-erat.Jemari itu dingin, rapuh, seakan hanya sehelai benang yang menahan hidupnya.“Anne?” panggil Samuel dengan suara lirih namun penuh rasa sakit. “Kumohon, jangan tinggalkan aku.”Air mata yang selama ini dia tahan jatuh juga membasahi kulit tangan Anne. Ia menunduk dan keningnya menempel pada punggung tangan istrinya.“Aku tidak tahu bagaimana hidupku tanpamu, Anne. Kau satu-satunya alasan aku bertahan menghadapi semua ini. Jika aku pernah membuatmu terluka, kumohon, maafkan aku.”Di balik kelopak matanya yang tertutup, Samuel membiarkan pikirannya terhanyut pada kenangan-kenangan mereka.Anne yang pertama kali dia temui di kafe kecil, senyumnya hangat namun malu-malu.Anne yang memeluknya erat saat mereka

  • Tuan CEO Tak Lagi Mencintaiku   Tidak Punya Hati dan Belas Kasih

    Suara mesin di ruang ICU meraung, menciptakan ketegangan yang mengguncang seluruh lorong rumah sakit.BEEP! BEEP! BEEP!Nada panjang yang mengancam itu menusuk telinga Samuel, membuat dadanya serasa diremas oleh tangan tak kasatmata.Napasnya tersengal, matanya liar menatap ke dalam ruangan melalui kaca bening yang memisahkan dirinya dari Anne.“Anne!!!” jerit Samuel dan kedua tangannya menghantam kaca dengan putus asa.“Tolong dia! Lakukan sesuatu! Jangan biarkan dia mati!”Di balik kaca, tubuh Anne tampak lemah tak berdaya di atas ranjang ICU.Wajahnya pucat pasi, selang oksigen menutupi hidung dan mulutnya, sementara beberapa dokter dan perawat bekerja keras menyelamatkannya.Darah terlihat merembes dari perban di bahunya, bekas luka internal yang parah akibat kecelakaan di panti asuhan kemarin.“Tekanan darahnya turun drastis!” teriak seorang perawat.“Cepat, tingkatkan dosis obat penstabil! Jangan biarkan dia kehilangan kesadaran penuh!” balas dokter dengan suara keras penuh kepa

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status