Share

BAB 171. Permintaan Ratih.

Lusi langsung memeluk anaknya dan keduanya menangis bersama. “Tenangkan dirimu, anakku. Ternyata selama ini, ayahmu ingin pulang jika kamu sendiri yang mengantarnya. Terima kasih karena telah membahagiakan ayah di saat terakhirnya yah, Nak,” ucap Lusi sambil menyeka air mata anaknya.

Kesedihan menyelimuti suasana rumahnya Darman, saat itulah Deva langsung menghubungi Abizar. “Papa, Ayah Darman meninggal,” ucap Deva langsung membuat Abizar tercekat.

“Baiklah, Papa akan segera ke sana dan segera mengutus orang untuk menyiapkan penguburan untuk beliau,” jawab Abizar dan Deva kembali mendesah sedih melihat Ratih harus kembali terpuruk dalam kesedihannya.

Untunglah di tengah suasana duka ini, Ratih berusaha keras untuk menguatkan dirinya sendiri. “Demi ayah, aku tidak boleh larut dalam kesedihan. Masih ada suami yang harus aku bahagiakan dan rumah tangga yang harus jaga.”

“Juga, bunda yang tidak pernah berhenti mencintaiku,” ucap Ratih lalu mengusap cepat air matanya secepat air mat aitu m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status