Home / Romansa / Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri / Mencari Cara Meluluhkanmu

Share

Mencari Cara Meluluhkanmu

Author: CacaCici
last update Last Updated: 2024-05-08 08:14:25

"Ayo bercerai, Pak," dingin Zahra, mendongak dengan melayangkan tatapan kosong pada Zein.

Zein kaget, terkesima serta tak percaya. Dia menatap Zahra lekat, memperhatikan perempuan tersebut secara teliti. Zahra terlihat serius dan tidak main-main dengan perkataannya. Itu membuat Zein sangat bingung.

Tidak mungkin! Zahra tergila-gila padanya, Zahra menginginkannya dan sangat terobsesi menjadi nyonya Melviano. Tidak mungkin perempuan ini meminta cerai.

"Kau sedang berdua, jadi berhenti berbicara omong kosong," tegur Zein, tiba-tiba menggenggam tangan Zahra. Entah kenapa dia melakukan hal itu.

Zahra menepis tangan Zein lalu menggelengkan kepala. "Yah, karena aku sedang berduka, Pak. Oleh sebab aku ingin menghentikan duka dan penderitaan ini. Anda tidak mencintaiku, dan wanita yang anda tunggu telah kembali. Jadi, mari bercerai, Pak," ucap Zahra tegas.

"Diam!" marah Zein, melayangkan tatapan membunuh serta penuh peringatan pada Zahra. Dia tidak suka perempuan ini mengatakan omong kosong, dia juga tak suka melihat sosok ini lemah dan penuh keputusasaan. "Sudah sore, ayo pulang," tambah Zein, menarik Zahra untuk pergi dari sana.

Sedangkan Zahra, dia terpaksa menurut sebab kepalanya mendadak sakit. Daripada dia pingsan di sini, jadi lebih baik dia ikut dengan Zein.

***

Setelah hari itu, Zein berada di kantor–lebih tepatnya di ruangannya. Dia tengah memikirkan Zahra yang tiba-tiba saja meminta cerai padanya.

Tidak mungkin Zahra meminta cerai tanpa alasan. Perempuan itu sangat mencintainya dan selama pernikahan terus mencoba merayunya. Bahkan, tiga tahun yang lalu, wanita itu nekat menjebaknya hanya demi status Nyonya Melviano dan istri dari sang CEO KrystalRoyal'M. Orang yang nekat sejauh itu tidak mungkin melepas dengan mudah, kecuali Zahra tengah bermain-main dengannya.

"Cih." Zein berdecis sinis, "mungkin dia pikir aku akan luluh jika mengancam dengan perceraian," gumamnya yang bermonolog sendiri.

"Tuan, kenapa anda termenung? Apa ada yang menggangu pikiranmu?" tanya Marcus, tangan kanan sekaligus teman untuk Zein.

Zein mengangkat pandangan, menatap Marcus dengan tatapan datar. "Zahra tiba-tiba meminta cerai," ungkap Zein.

"Tidak mungkin, Tuan. Sebab Nona Zahra terlihat sangat mencintai anda."

Zein menatap Marcus, dia juga bingung kenapa Zahra mendadak nekat dan serius untuk bercerai dengannya. Dari tatapan dingin Zahra, Zein merasa tidak nyaman. "Kurasa dia memiliki pria lain di belakangku. Coba selidiki," pintanya.

Marcus mengerjap-erjap, sedikit tak menyangka tuannya akan berpikiran seperti itu pada Zahra. Dia bisa melihat ketulusan di mata Zahra untuk tuannya, jadi tak mungkin Zahra melakukan hal itu.

"Baik, Tuan." Namun, Marcus memilih patuh. Mencampuri urusan tuannya bukanlah tugasnya. Dia dalam masalah jika berani melakukan itu.

"Pergilah." titah Zein. Marcus membungkuk memberi hormat lalu segera beranjak dari ruangan tuannya untuk melaksanakan tugas.

Zein kembali termenung, masih memikirkan Zahra. Apa Zahra meminta cerai sebab kemunculan dan kehamilan Belle? Zahra cemburu lalu menyerah pada hubungan mereka?

Zein akui dia memang peduli pada Belle, dia juga frustasi sebab membuat Belle hamil. Tetapi, anak itu tak bersalah dan Zein harus bertanggung jawab.

"Ck, coba saja malam itu aku tidak mabuk. Dasar bodoh!" umpat Zein, memaki dirinya sendiri. Dia melakukan hal bodoh, one night stand dengan Belle saat malam kepulangan perempuan tersebut dari luar negeri.

Belle menghubunginya untuk dijemput di bandara. Setelah itu, mereka ke club untuk merayakan kepulangan Belle ke tanah air. Zein mabuk dan berakhir bercinta dengan Belle. Sungguh, Zein menyesal dan mengakui ke-bastard-annya.

Meskipun Belle mengandung anaknya, Zein sama sekali tidak berniat menikahinya. Dia hanya bertanggung jawab dengan menafkahi anak itu. Zein tak pernah berpikir menceraikan Zahra hanya karena Belle mengandung anaknya. Tidak pernah sekalipun!

"Dia tidak bisa hidup tanpaku, dia hanya punya aku di dunia ini. Hidupnya tidak akan layak setelah ini." Zein kembali bermonolog, memikirkan kehidupan Zahra jika semisal mereka bercerai. Selama ini Zahra terpenuhi kebutuhan hidupnya dari Zein, jika mereka bercerai maka Zahra akan hidup dengan kemiskinan. Menyedihkan!

"Mungkin dengan menghadiahinya bunga tulip dia akan luluh. Kuingat dia suka bunga." Zein tersenyum penuh percaya diri. "Dia hanya sedang bermain-main denganku," gumam Zein lagi, Zahra hanya menggertak nya saja. Karena tak mungkin perempuan itu bisa hidup tanpanya.

Zein akan memberikan bunga tulip merah muda yang merupakan lambang sebuah cinta yang lembut dan perhatian. Zahra sangat suka bunga dan suka dengan filosofi atau makna dari sebuah bunga. Dia yakin dengan bunga tulip merah muda, Zahra akan luluh dan berhenti berniat bercerai dengannya.

Zein mengeluarkan handphone lalu menghubungi Marcus. "Siapkan bunga tulip merah yang segar dan indah."

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
bener Zahra lebih baik kmu pergi dr pada kmu g d anggap istri sama Zaen dn selalu membentak kmu dn lebih peduli sama mantan nya blum tentu juga itu anak nya Zaen yg d kandung Belle ...
goodnovel comment avatar
Garut Mojang
lki lki begooo
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   KLS (48) Tamat

    "Bagaimana, Wife? Kau suka?" tanya Marc, menoleh pada istrinya dengan senyuman lembut. Alis Marc menaikkan sebelah, terkekeh pelan melihat reaksi istrinya. Belum apa-apa tetapi Kiana sudah membeku di tempat. Cih, bahkan dia belum mengutarakan cintanya pada sang istri. Kiana mematung di tempat, punggungnya terasa panas tetapi tangannya dingin. Masih dibagian sini tetapi Kiana sudah sangat gugup. Ya Tuhan! Kiana tak percaya jika Marc biasa menyiapkan tempat se indah ini. "Ekhem." Suara deheman tersebut membuat Kiana menoleh pada Marc. Matanya membelalak lebar, tak percaya dan terkejut pada Marc yang sudah bertekuk lutut dihadapannya. Pria itu memegang kotak hitam mewah, di mana ketika dibuka isinya adalah … kosong. "Ko-kosong?" bingung Kiana, gugup dan berdebar tak karuan. Marc mendapat kotak dan ternyata benar, kotak tersebut kosong. Dia berdecak pelan kemudian berdiri. Wajah Marc terlihat kesal, dingin secara bersamaan. "Ti-tidak apa-apa, Kak Marc. Tanpa cincin jug

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   KLS (47)

    "MARC!" jerit Disha antara syok dan horor. Akan tetapi yang dia panggil malah terlihat santai. Disha geleng-geleng kepala, sudah menangis karena melihat kejahatan putranya. Disha sangat lega suaminya tak ada di sini akan tetapi dia lupa juga titisan suaminya ada di sini. Marc dan Damon, sama saja! "Penjaga!" Daniel memangil penjaga, kemudian menyuruh mereka untuk membereskan kekacauan yang Marc lakukan, "bawa mayat perempuan ini, buang ketengah hutan. Jangan sampai ada jejak yang tertinggal." "Baik, Tuan." Para penjaga melaksanakan perintah, langsung membawa mayat Sofia dari sana. "Masalah sudah selesai. Dan … Marc, lain kali jangan seperti tadi. Kasihan orang-orang rumah yang tak terbiasa dengan suara tembakan, Nak. Apalagi istrimu," tegur Daniel kemudian pada cucunya. Dia geleng-geleng kepala karena Marc dan Damon sangat persis. Untung daddy dari cucunya tak ada di sini. Karena jika Damon di sini, tentu Damon akan membenarkan tindakan Marc dan bahkan bisa memarahi siapapun

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   KLS (46)

    "Bisa saja kamu membuat surat palsu," elak Sofia. "Masalah di rumah Kakek Nenekku, bukannya kamu yang lebih dulu menuduhku yang bukan-bukan?! Kamu menuduhku gembel dan berniat mengacaukan pesta, kamu mengusirku dari rumah Nenek dan Kakekku sendiri. Dan wajar bukan jika aku menyuruh maid di rumah Kakek Nenekku mengawasimu karena … seorang tamu tidak dikenal bisa-bisanya ada di ruang keluarga kami. Padahal ruangan itu area terlarang untuk para tamu. Pertanyaannya, kenapa kamu bisa di sana? Pasti berniat macam-macam bukan?" "Aku bukan pencuri!" marah Sofia, berteriak kesal karena tak tahan dengan tuduhan Kiana. Yang membuatnya semakin kesal adalah semua orang diam dan mendengarkan perkataan Kiana. "Kenapa marah? Aku saja tidak marah saat kamu mengusirku dari rumahku sendiri." Sofia memucat, menggelengkan kepala pada Audi. Dia berharap Audi tak percaya pada perkataan Kiana. "A-aku tidak mengusirnya, Nenek. A-aku bertujuan baik. Saat itu-- dia mengenakan pakaian santai. Sedangkan a

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   KLS (45) Berkumpul untuk Menyelesaikan Masalah

    "Kenapa kalian memenjarakan Sofia, Marc?" tanya Audi, menatap Marc dengan ekspresi tak enak kemudian menatap satu persatu anggota keluarga yang lain– yang telah ia suruh berkumpul di kediaman Lucas. Sofia juga ada di sana, sudah ia bebaskan dari penjara. Sofia menghubunginya, mengatakan jika Marc telah memenjarakannya karena kesalah pahaman. "Aku tidak memenjarakannya, Nek," jawab Marc, "dan aku juga tak mungkin memenjarakannya," lanjut Marc, seketika membuat Sofia tersenyum manis–merasa jika Marc memiliki perasaan padanya oleh sebab itu Marc tak ingin menjebloskannya dalam penjara. Audi juga terlihat senang mendengarkan penuturan Marc, ternyata Marc tak ingin menjebloskan Sofia dalam penjara. "Hukuman di penjara terlalu ringan untuk wanita itu. Kejahatan yang dia perbuat sudah sangat banyak," lanjut Marc, seketika membuat senyuman Audi hilang. Begitu juga dengan Sofia yang langsung memucat. "Penjara terlalu enak baginya," tambahnya yang semakin membuat Sofia ketakutan. "Marc

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   KLS (44) Tantangan Ungkapan Cinta

    Kiana menatap gambarnya yang salah coret, menganga sedikit lalu menoleh pada suaminya. Pria satu ini! Sangat-sangat tak aman untuk kesehatan jantung Kiana. Hell! Dari tadi, Marc sudah bagus hanya diam dan tak bersuara. Tetapi kenapa dia tiba-tiba mengeluarkan suara? See?! Sekalinya Marc berbicara, gambar Kiana rusak. Bencana! "Jawab." Marc bangkit dari kursi lalu menghampiri Kiana, dia berdiri di belakang istrinya–menatap sejenak pada gambar desain Kiana yang tergores pencil, cukup dalam dan parah. Melihat itu, Marc menarik salah satu sudut bibir ke atas–membentuk sebuah smirk tipis, geli melihat gambar istrinya. Jadi perempuan ini tadi kaget dan salah coret? Cih, menggemaskan. "Kau mencintaiku, Wife?" tanya Marc, membungkuk ke arah Kiana. Satu tangannya memegang sandaran kursi Kiana, satu lagi bertopang pada sisi meja istrinya. Kiana yang sedang menghapus bagian yang salah pada desain, menjadi kikuk lalu berakhir salah hapus. Marc berdecis geli, menarik penghapus dari tangan i

  • Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri   KLS (43) Pindah Mendadak

    Ceklek' Marc menoleh ke arah pintu, mendapati istrinya di sana. Kiana terlihat kaget, mungkin tak mengira jika Marc telah datang. Kiana masuk dalam kamar, menutupi pintu sembari berjalan menghampiri suaminya. Dia tersenyum manis, senang karena Marc akhirnya kembali. Ada banyak hal yang ingin Kiana ceritakan pada Marc, salah satunya niatan Gebara untuk melamar Kinara–kakaknya. Karena jika Gebara ingin melamar Kinara, pasti mereka akan ke negara Kiana. Itu yang membuat Kiana sangat senang, dia bisa pulang lalu bertemu dengan keluarganya. Tak bisa dipungkiri, Kiana sangat rindu pada keluarganya. "Kak Marc kapan pulang?" tanya Kiana, masih tersenyum manis pada Marc. Pria itu menaikkan sebelah alis, menampilkan raut muka dingin dan tatapan yang cukup mengintimidasi. "Baru saja." Kiana cengar cengir, mendudukkan diri di pinggir ranjang. "Kau sepertinya terlihat sangat senang." Kiana menganggukkan kepala. "Kak Gebara sudah memantapkan niatannya untuk melamar Kak Kinara. Minggu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status