Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri

Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri

last updateLast Updated : 2024-12-23
By:  CacaCiciCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
47 ratings. 47 reviews
349Chapters
123.1Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Zahra Aurelia memilih menyerah untuk mencintai dan menjadi istri dari Zein Melviano, setelah mantan kekasih dari suaminya tersebut kembali. Masa lalu selalu menjadi pemenang, Zein dingin padanya tetapi sangat hangat pada mantannya. Zahra putus asa dan mengundurkan diri dari kantor serta memilih mengajukan perceraian. Disisi lain, seolah disadarkan oleh surat cerai, Zein merasakan cinta yang begitu tulus dari Zahra. Tak ada kata terlambat, Zein mengejar cinta istrinya dan berupaya membuat Zahra kembali jatuh cinta padanya. "Tidak ada perceraian! Selamanya kau milikku, Zahra Aurelia Melviano." Zein Melviano.

View More

Chapter 1

Masa Lalumu Kembali

Zahra Aurelia menghela napas sebab tidak bisa fokus pada pekerjaannya. Saat ini dia sedang sibuk menyusun agenda dari sang CEO di perusahaannya bekerja, tak lain adalah suaminya sendiri–Zein Melviano Adam. Dia sekretaris Zein, sudah tujuh tahun bekerja dengan perusahaan ini.

Akhir akhir ini Zahra kurang fokus pada pekerjaannya sebab mantan dari suaminya yang sangat dicintai telah kembali. Sekarang wanita tersebut berada di ruangan Zein–suaminya. Harusnya mereka membicarakan proyek kerja sama tetapi sejak tadi mereka terlihat bercanda dan terus tertawa riang.

Zahra bisa melihat cukup jelas sebab ruangannya dan Zein dipisah oleh dinding kaca transparan. Melihat Zein yang hangat pada Belle (mantan Zein) itu membuat Zahra sakit hati. Zahra cemburu!

Akan tetapi Zahra bisa apa? Sejak dulu, bahkan sebelum mereka menikah, Zein memang telah mencintai Belle. Pernikahannya dan Zein, tiga tahun yang lalu, juga terjadi karena kesalahan satu malam. Dia dan Zein tidak sengaja melakukan one night stand. Kakek Zein yang mengetahui hal itu memaksa keduanya untuk menikah. Kebetulan kakek Zein menyukai Zahra.

Zahra memang sudah lama menyukai Zein. Sayangnya, dia memendamnya.

Zahra termenung sesaat, Belle adalah perempuan yang sangat cantik dan glamor. Sejujurnya perempuan itu cocok dengan Zein yang sangat tampan, hot serta penuh pesona. Lihatlah diri Zahra?! Tak sebanding dan bukan apa-apa dengan Belle yang luar biasa anggun.

Tiba-tiba saja Belle merapatkan tubuhnya dengan Zein, pakaiannya yang seksi dan terbuka itu sangat berbahaya. Zahra kepanasan melihatnya dan tak akan membiarkan Belle mencoba menggoda Zein. Setidaknya dengan status istri, Zahra merasa berhak untuk menegur keduanya.

Zahra buru-buru bangkit dari kursi kerja, mengambil dokumen sebagai alibi kemudian melangkah cepat menuju ruangan Zein.

Tanpa mengetuk pintu, Zahra masuk. Dia melangkah ke dalam ruangan Zein sembari memandang dua insan yang masih sibuk bercanda tersebut. Zahra terpaku dan terdiam sejenak, merasa sakit di hati dan panas di dada. Selama menjadi istri Zein, dia tak pernah mendapat tawa Zein. Bahkan tersenyum pun Zein tidak padanya. Zein sangat dingin, cuek bahkan tak pernah peduli padanya. Akan tetapi dengan Belle, Zein begitu manis dan hangat.

"Ekhemm." Zahra berdehem sejenak supaya Zein menyadari kedatangannya. Akan tetapi pria itu terlihat tak menggubris, menoleh pun tidak. Zahra mengepalkan tangan kuat, menahan rasa gejolak sakit dalam sana. Dia mendekat ke arah Zein lalu memberanikan diri untuk menyapa. "Pak," panggilnya.

Zein menoleh, begitu juga dengan Belle yang terlihat sinis padanya. Pandangan hangat Zein lenyap, berganti dengan sorot dingin bercampur marah yang melayang ke arah Zahra. "Ada urusan apa kau kemari?" dingin Zein.

Zahra tersenyum simpul, mengulurkan dokumen ke arah Zein. "Ada dokumen yang harus anda tandatangani, Pak."

"Letakkan di mejaku. Nanti akan aku tanda tangani," jawab Zein acuh tak acuh, menatap datar pada Zahra.

"Tetapi dokumen ini harus ditandatangani karena …-"

"Kau tidak dengar perintahku?!" Zein memotong, berkata begitu dingin dan menusuk.

Zahra menangguk patuh lalu memilih meletakkan dokumen tersebut ke meja Zein. Namun, dia tak langsung pergi. Zahra berjalan ke pantry untuk membuat kopi.

"Ini kopi anda, Pak," ucap Zahra, meletakkan secangkir kopi di hadapan Zein. Selama di kantor, Zahra selalu berbicara formal pada Zein. Pria ini akan marah padanya jika dia berbicara santai.

"Zahra yah?" ucap Belle tiba-tiba, nadanya lembut dan tenang. Zahra hanya mengangguk kepala, sedangkan Belle lanjut berbicara padanya. "Perusahaan Zein memang yang terbaik, pasti kamu nyaman bekerja disini. Apalagi sebagai sekretaris Zein, gajinya lumayan bukan?"

Lagi-lagi Zahra menganggukkan kepala sebagai jawaban.

"Kau tidak bisa berbicara? Kau bisu?!" gertak Zein tiba-tiba, kesal karena Zahra hanya mengangguk pada Belle. Menurutnya itu perilaku yang tak sopan.

"Tidak apa-apa, Zein. Yang terpenting Zahra masih memberi respon," ucap Belle, tiba-tiba memeluk lengan Zein dengan mesra. Hal tersebut sengaja ia lakukan untuk memanas-manasi Zahra. Dia sangat membenci Zahra sebab perempuan ini adalah istri dari Zein, pria incarannya.

"Sekarang pergilah," titah Zein, seolah muak melihat Zahra.

Zahra menatap lengan Zein yang dipeluk oleh Belle, sengaja menatapnya secara terang-terangan agar Zein peka. Bagaimanapun Zahra adalah istri dari Zein, meskipun Zein tak ada rasa padanya harusnya Zein bisa sedikit menghargainya.

"Belle temanku sejak lama, tidak masalah jika dia memeluk lenganku." Zein berbicara tak acuh, dia paham kenapa Zahra enggan pergi dan terus menatap lengannya. Perempuan ini mempermasalahkan Belle yang memeluk lengannya.

"Saya istri anda jika Pak Zein lupa," ucap Zahra berupaya tegas, "tolong hargai saya, Pak," lanjutnya.

"Jangan berbicara omong kosong dan pergilah." Zein tak peduli sama sekali, "bawa kopi ini. Aku sedang tidak mood!" lanjutnya dengan nada kesal.

Zahra tertegun, terdiam dengan perasaan sesak dan sakit. Zein sangat menghargai hubungan pertemanan tetapi tidak dengan hubungan pernikahan. Apa ini lelucon?! Tuhan, kapan Zein memikirkan perasaannya dan peduli padanya? Bahkan kopi buatannya enggan diminum oleh Zein, semenjak Belle datang.

"Apalagi yang kau tunggu?! Cepat pergi dan bawa kopimu ini!" geram Zein marah, tak suka dengan ketermenungan Zahra. Akhir akhir ini Zahra bekerja lambat, dan Zein tidak suka! Harusnya Zahra bekerja gesit seperti biasanya.

"Baik, Pak." Zahra patuh. Sejujurnya dia ingin menangis akibat Zein membentaknya di depan Belle. Zahra sakit hati, Zein begitu menjaga nada bicaranya pada Belle yang notabennya hanya mantan atau teman. Sedangkan padanya, Zein tidak segan-segan membentaknya, bahkan sekalipun di depan orang lain.

Zein tiba-tiba melepas pelukan Belle di lengannya, bangkit dan berjalan ke arah meja kerja untuk menandatangi dokumen tadi. Di sisi lain, Belle sedikit kesal sebab Zein melepas pelukannya. Dia yakin sekali, Zein sengaja melepas itu sebab terpengaruh oleh perkataan Zahra tadi. Zein pasti ingin menjaga perasaan Zahra.

Saat Zahra mengambil cangkir kopi, Belle sengaja menarik cangkir dan membuat kopi tersebut tumpah padanya.

"Argkk … Za-Zahra?" pekik dan jerit Belle, berpura-pura kaget serta bingung. "Kenapa kamu menumpahkan kopinya ke aku?" tanya Belle kemudian, dia membalikkan fakta supaya Zein marah pada Zahra.

"A-a-aku …-" Baru saja ingin membela diri, Zein tiba-tiba datang dan langsung menarik kasar Zahra dari sana.

"Apa yang kau lakukan, Hah?!" amuk Zein pada Zahra. Sedangkan Zahra yang panik dan takut, menggelengkan kepala secara kuat.

"A-aku tidak melakukan apapun. Dia yang …-" Lagi-lagi perkataan Zahra terpotong, kali ini oleh Belle.

"Aku tahu kamu cemburu, Zahra. Tetapi sikap seperti ini bukanlah sikap profesional. Aku dan Zein hanya berteman, aku di sini untuk membahas proyek kerja sama antar perusahaan, bukan hal lain. Kamu mungkin marah sebab keakraban ku dengan Zein, tetapi tolong jangan melukaiku juga. Kopinya masih panas," ucap Belle memprovokasi agar Zein semakin marah pada Zahra.

"Aku tidak melakukannya." Zahra mengelak.

"Lihat, gara-gara kelakuanmu lantai jadi basah terkena tumpahan kopi. Kau bukan hanya melukai Belle, tetapi kau berpotensi mencelakai bayi yang Belle kandung. Bagaimana jika Belle terpeleset, Hah?!" marah Zein habis-habis.

Tubuh Zahra membeku di tempat, syok bukan hanya karena dimarahi oleh suaminya tetapi juga karena fakta Belle sedang hamil. Zahra bergeming di tepat, matanya memanas dengan perasaan hancur. Sejujurnya Zahra juga sedang hamil, dan dia berniat mengungkapkan kehamilannya tersebut pada Zein di hari ini–tepat di hari ulang tahunnya yang ketiga dengan Zein. Namun, mendengar kabar Belle hamil dan melihat bagaimana Zein protektif terhadap kehamilan Belle, Zahra mengurungkan niat. Zein mungkin tak akan peduli pada kehamilannya!

"Belle hamil?" beo Zahra dengan nada serak dan parau, air mata sudah di pelupuk–siap untuk menangis.

"Humm." Zein berdehem dingin. "Meminta maaf pada Belle. Sekarang!" lanjut Zein.

Zahra menggelengkan kepala. "Aku tidak menumpahkan kopi kepadanya, Pak. Dan aku tidak akan meminta maaf."

"Jangan arogan! Cepat meminta maaf!" desak Zein. Diam-diam Belle tersenyum miring, senang karena Zein marah pada Zahra.

"Pak, aku masih istrimu kan? Jika iya, kenapa sedikitpun kamu tak percaya pada ucapanku? Kenapa anda tidak menghargai ku sebagai istri?" Air mata Zahra jatuh, tetapi dengan cepat dihapus olehnya. Dia tidak boleh terlihat lemah, walau hatinya sangat hancur saat ini.

"Akhir akhir ini kau bekerja sangat buruk. Rasa emosional mu sangat menyebalkan, Zahra," geram Zein. "Ubah sikapmu itu, karena itu mempengaruhi kualitasmu sebagai sekretaris. Dan kau sangat paham betul jika aku tidak suka dengan pekerja yang lambat, bodoh dan ceroboh. Apalagi emosional!"

Zahra menggeleng pelan sebab tak percaya dengan ucapan Zein. Hatinya sakit dan dia sangat kecewa. "Jadi begitukah aku di matamu, Pak? Hanya robot pekerja? Aku tidak berharga sebagai i-istri?"

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
100%(47)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
47 ratings · 47 reviews
Write a review
user avatar
CacaCici
Holla, MyRe. CaCi punya novel baru nih, judulnya 'JATUH CINTA SETELAH ONE NIGHT STAND. Ceritanya asyik dan seru banget loh. Kisah Carmen yang salah memasuki kamar dan terjebak bersama seorang pria di dalam kamar tersebut. MyRe yang belum mampir, yuk mampir. Dijamin suka!(⁠✿⁠^⁠‿⁠^⁠)✿⁠ ⁠♡♡♡♡♡....
2025-03-09 04:37:38
2
user avatar
De Ayshie
ceritanya menarik,,
2025-02-08 10:03:58
0
user avatar
CacaCici
Holla, MyRe. Jangan lupa mampir ke novel baru kita. Judulnya "DEKAPAN DINGIN SUAMI PANAS. CaCi tunggu MyRe semua di sana yah ...(⁠≧⁠▽⁠≦⁠)
2024-12-25 02:57:50
2
user avatar
Sheila Pulungan
memang tiba² buru² tamat yaa :') tp tetap bagus kog.. ^^ ditunggu novel baru ttg kisah Davin dan Sagara. Davin di Novel sebelah uda pernah dispill nikah dengan siapa. Nah Sagara beluuuum ada. Ditungguuuuu CaCi <3
2024-12-23 19:44:54
1
user avatar
Nikma Pesek
yang ini kok gk update" caci ?
2024-12-20 04:45:01
1
user avatar
Sheila Pulungan
kapan update yg ini CaCi..? :')
2024-12-17 19:00:37
1
user avatar
CacaCici
Holla, MyRe. CaCi punya kabar gembira nih. CaCi punya Novel baru yang sudah rilis di GN. Judulnya 'DEKAPAN DINGIN SUAMI PANAS.' Kisah Azalea yang disebut beruntung karena berhasil menjadi istri dari Haiden Mahendra–CEO yang terkenal galak dan pemarah. Yuk, langsung mampir, MyRe (⁠✿⁠^⁠‿⁠^⁠)(⁠ʘ⁠ᴗ⁠ʘ⁠✿⁠
2024-12-10 23:47:20
1
user avatar
CacaCici
Holla, MyRe. Kabar gembira buat kalian yang suka dengan Mas Alarich dan Dek Ara. Karena novel 'Mendadak Dinikahi Big Boss' telah ada dalam versi cetak. Bagi penggemar Mas Arich dan Dek Ara, wajib punya nih bukunya. Ehehe … Yang mau bukunya, DM CaCi yah. Minimal 10 orang supaya bisa Pre-Order.
2024-12-06 00:03:33
4
user avatar
Anda Ris
Makin menarik.... semangat up Thor... Kiana-Marc bikin senyum-senyum sendiri...
2024-12-04 03:08:18
1
user avatar
Sheila Pulungan
ke sni zein sdh jd ijo neon flag ... kisah Nail-Agatha okeee..
2024-11-23 19:05:58
1
user avatar
NensiToyota Sulteng
saya suka alur ceritanya
2024-11-23 12:42:25
2
user avatar
Sheila Pulungan
mulai membaca.. kesel banget ga sih sm Zein -_-
2024-11-16 18:53:14
1
user avatar
Juliana Kasmin
bagus sekali syuka
2024-11-12 14:27:59
1
user avatar
Anda Ris
Ceritanya seruu tidak bertele-tele... semangat terus Kak Caci
2024-11-10 06:51:30
2
user avatar
Cekk Aydaa
yeaayy nggak jadi tamat..tangguh dulu ya ci istirahat nya...semangat ya ci.. di tunggu novel baru nya...
2024-11-07 20:10:23
1
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
349 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status