Share

Bab 6 : Memberi Pekerjaan Pada Gadisku

Besok paginya Sam bertemu dengan Pak Yudi, di cafe biasa yang letaknya tak jauh dari hotel Royal Venus.

"Ini berkas, Tuan muda." Yudi menyerahkan map itu pada Sam

"Terimakasih, Pak!"

Sam pun mulai membukanya dan memeriksa dengan teliti.

"Apa yang akan Tuan muda lakukan dengan itu?" tanya Yudi penasaran.

"Aku ingin Pak Yudi membawa lamaran ini ke hotel Royal Venus!" pinta Sam.

"Baik, Tuan muda. Oh ya, kenapa tidak langsung memimpin perusahaan, seperti yang Tuan besar mau?" ucap Yudi dengan wajah serius sambil membetulkan letak kacamata di pangkal hidungnya.

"Tidak, Pak. Belum saatnya karena aku masih ingin menjalani kehidupan seperti yang aku mau," Jelas Sam.

"Bagaimana kalau Tuan muda bekerja di sana saja, sehingga bisa dengan mudah memahami bisnis milik Tuan besar," Yudi pun memberikan saran.

"Hmm, menarik. Baiklah kalau begitu, bawakan juga berkas milikku ini!" Sam memberikan map berisi surat lamaran kerja beserta data miliknya.

"Baiklah, Tuan. Sebenarnya Tuan besar juga berpesan, dimanapun Tuan bekerja di kantor anak cabang perusahaan Galaxi Group, maka Tuan besar meminta agar Tuan bekerja di bagian staff HRD," tutur Yudi seperti yang diamanatkan oleh papanya Sam.

"Baiklah, terserah kalian saja!" ucap Sam sambil memutar bola mata malas.

"Oh, satu lagi! Jangan beritahu siapapun kalau aku adalah pemilik dari hotel itu, karena saat ini aku sedang menyembunyikan identitasku dari semua orang!" pinta Sam sambil mencondongkan tubuhnya di depan wajah Yudi.

"Aku akan langsung menemui GM hotel, Tuan tenang saja. Tapi kalau ada yang mengenali Tuan nanti, bagaimana?" ucap Yudi khawatir.

"Aku yakin tidak akan ada yang mengenaliku karena sebelumnya aku tidak pernah ke hotel itu dan juga para jajaran staf di sana juga tidak pernah bertemu denganku kecuali dengan papa. Aku yakin Pak Yudi bisa menyakinkan mereka karena mereka pasti tidak akan pernah bisa menolak permintaan dari Pak Yudi kan?" ucap Sam tersenyum penuh arti.

"Tentu saja, Tuan muda. Jangan khawatir soal hal itu. Besok pagi Tuan muda dan juga teman Tuan sudah bisa bekerja di hotel ini. Sekarang juga aku akan membawa lamaran ini ke hotel Royal Venus!" jelasnya.

"Baiklah, terimakasih. Aku serahkan semua padamu!" pinta Sam tulus.

"Laksanakan, Tuan. Kalau Tuan butuh sesuatu silahkan menghubungi saya kapan saja! Saya permisi dulu," ucap Yudi sambil tersenyum.

***

Setelah dari cafe, Pak Yudi langsung menuju hotel Royal Venus. Dia tidak menunda lagi hal yang berhubungan dengan tuannya.

"Selamat pagi, Pak Adi!" sapa GM Hotel itu dengan ramah.

Yudi hanya mengangguk dan langsung duduk dengan santainya di kursi sofa yang tersedia di ruangan itu. Membuat pria itu menjadi berpikir apa yang membuat seorang Pak Yudi datang menemui dirinya.

"Apa kabar, Pak? Wah tumben sekali datang ke hotel kami. Apa ada hal penting yang ingin disampaikan?" tanya pria bernama Sandy.

Pria 39 tahun itu sudah 5 tahun menjabat sebagai GM hotel ini. Dia tentu tau siapa Pak Yudi dan juga semua staf di sana karena dia adalah orang penting dan kepercayaan dari pemilik hotel ini.

'Apa aku membuat kesalahan?' batinnya cemas.

"Benar, langsung saja ke intinya. Aku membawa 2 berkas lamaran, wanita di bagian resepsionis dan pria di bagian staf HRD. Aku ingin besok mereka sudah mulai bekerja di sini!" titah Yudi tanpa basa basi.

Sandy pun merasa terkejut sekaligus lega.

'Ah! Aku pikir apa tadi, aku selamat!'

"Apa mereka orang yang terpercaya? Maaf karena saya hanya ingin yang terbaik untuk hotel ini," jelasnya gugup.

"Tentu saja! Aku tidak mungkin memberi pekerjaan pada orang jahat! Aku harap kau memperlakukan mereka dengan baik! Meskipun mereka hanya karyawan biasa. Apa kau mengerti?" perintah Yudi dengan pandangan menusuk tapi tetap tenang.

"Te-tentu saja! Tentu saja, Pak Yudi!" ucap Sandy dengan mengangguk sopan.

Membuat rambutnya yang dioles gel berakhir dengan tidak beraturan.

"Baiklah kalau begitu. Kalau ada sesuatu, silahkan hubungi aku!" pesan Yudi sekali lagi sebelum keluar dari ruangan itu.

"Baik, Pak! Terimakasih sudah datang!"

GM Hotel pun mengantarkan Pak Yudi sampai keluar dari hotel.

Sore harinya…

Suara ponsel Sam berbunyi. Melihat nama yang tertera di layar, dia pun tersenyum.

"Halo, Sarah?" sapanya ramah.

["Sam! Aku punya kabar gembira. Tadi siang pihak hotel Royal Venus menelponku dan aku diterima bekerja di sana dan kamu tahu? Di bagian Resepsionis! Itu adalah hal yang aku impikan dari dulu kalau bekerja di hotel!" jelas Sarah panjang lebar dengan semangat.]

"Benarkah? Selamat ya, Sarah!" ujar Sam ikut senang.

["Terima kasih. Baiklah, karena aku sudah diterima bekerja aku akan mentraktirmu makan malam! Bagaimana? Apa kamu mau?" ajak Sarah.]

Wajah Sarah memerah karena malu meskipun Sam tidak sedang berada di depannya saat ini karena mengajak pria itu duluan tapi dia melupakan segala gengsinya karena sudah sangat bersyukur hari ini.

Sam pun tampak berpikir sejenak tapi akhirnya ia pun memutuskan untuk menerima ajakan itu.

"Baiklah, aku mau. Temui aku di cafe La Coffee yang terletak di pinggir jalan dekat tempat tinggalmu!" saran Sam.

["Oke, aku tunggu di sana, ya! Sampai jumpa nanti!" jawab Sarah dengan suara riangnya yang khas.]

Telepon pun dimatikan. Sam pun kembali ke apartemen untuk bersiap.

Di Cafe La Coffee ...

"Sebelah sini, Sam!" pekik Sarah yang sedang duduk di meja terletak di sudut ruangan.

Sarah datang terlebih dulu sengaja menunggu Sam. Dia sedikit terkesima melihat penampilan Sam malam ini yang sedikit berbeda dari saat pertama kali mereka bertemu. Sam memakai kemeja dark grey lengan pendek yang membuat ketampanan wajahnya naik. Bahkan beberapa pengunjung wanita melirik ke arahnya sepanjang pria blasteran itu berjalan.

"Hai! Kelihatannya kamu sangat senang?" sapa Sam sambil menarik kursi di depan Sarah.

"Tentu saja. Tapi aku heran? Kenapa tiba-tiba mereka menerima lamaranku, padahal kemarin mereka jelas-jelas menolaknya?" tutur Sarah dengan ekspresi wajah bingung.

"Aku memberikan berkas lamaranmu pada temanku yang bekerja juga di sana. Aku bertemu dengannya saat sedang pergi ke supermarket dan dia bilang dia akan membantu kita. Oh, ya aku juga bekerja di sana besok!" jelas Sam.

Dia memberikan alasan dengan sedikit dibumbui dengan kebohongan walau tidak semuanya. Dasar Sam!

"Wah! Benarkah?" tanya Sarah tampak antusias.

"Tentu saja, lagi pula lowongan untuk wanita sedang banyak, karena temanku yang membawamu mereka Langsung menerimanya," tutur Sam dengan senyum manis.

"Kebetulan sekali! Aku ingin menemuinya nanti untuk mengucapkan terima kasih!" pekik Sarah bersemangat.

"Oh, dia sedang cuti saat ini," kilahnya cepat.

Sam lagi-lagi harus berbohong pada Sarah.

"Oh, begitu?" ucapnya dengan bibir membulat.

"Lain kali aku akan mengenalkannya padamu," sambung Sam.

"Ok! Aku akan mentraktirnya makan siang nanti!" ucap Sarah tersenyum kembali memperlihatkan lesung pipinya.

Sam pun bisa bernapas lega karena Sarah tidak curiga. Itu karena Sarah tidak sempat berpikir hal lain. Gadis itu sudah terlalu senang mengingat besok dia sudah bisa bekerja di hotel itu.

Setelah makan malam dan obrolan santai, Sam pun menawarkan diri untuk mengantar Sarah pulang karena hari sudah larut malam.

"Sudah malam, ayo kita pulang! Aku akan mengantarmu!" ucap Sam kalem.

"Ah, tidak usah. Aku bisa sendiri kok," tolaknya halus.

Sarah masih menolak ajakan Sam .

"Kita akan pulang dengan taksi,"

"Apa kamu punya uang?" tanya Sarah khawatir.

"Tenang, temanku sudah meminjamkan uang padaku!" jawab Sam seadanya.

"Baiklah kalau begitu!" Sarah pun akhirnya mengalah pada Sam.

Setelah sampai di tempat tinggal Sarah, Sam pun pamit pulang.

"Sampai jumpa besok!"

"Ok, terimakasih!" ucap Sarah memberikan senyum manisnya.

Baru saja Sarah ingin melangkahkan kakinya tiba-tiba ia terkejut karena melihat seseorang yang sudah menunggunya di depan pintu kamar kostnya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status