Share

Pujian Dari Orang Lain

Author: Leon Hart
last update Last Updated: 2025-02-15 10:43:56

Pintu kembar gaya eropa rumah Reynald telah terbuka. Dua orang pria berada di ambangnya. Satu orang berumur paruh baya dan berkacamata, pria yang sama datang ke rumah Talita waktu, yaitu Arya. Seorang lagi berumur kisaran 30 tahunan, bermata eksotik, berkacamata dan berpostur tinggi jangkung. Marlo adalah sekretaris baru Wira, namun sudah mendapat kepercayaan lebih.

"Tuan Wira. Selamat datang," salam Reynald ramah. Sangat berbeda dengan sikap kesehariannya.

Wira membalas salam dan pelukan hangat Reynald, tapi kemudian segera beralih pada Talita dan menyapanya. "Selamat malam, Nyonya. Bagaimana keadaan anda? Sudah lebih baik?"

Apa maksudnya??

Pertanyaan pertama yang ada di dalam kepala Talita.

"Sa saya? Iya, ba ba baik ... Baik." Talita spontan gelagapan. Selain baru kali ini jadi pendamping Reynald menemui kolega bisnis, tapi keheranan dengan pertanyaan Wira yang masih menyisakan tanya baginya.

"Nanti kita bicara lagi ya, Nyonya." Senyuman Wira sebelum mengikuti ajakan Re
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ristiana Cakrawangsa
hempaskan Celine dan rey
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Tuan Presdir Mengejar Cinta Istri   Tahu Dari Orang Lain

    Setelah beberapa jam. "Aku senang kamu jadi tegas seperti ini." Mario melingkarkan kedua tangannya pada pinggul ramping Talita dari arah belakangnya. "Kamu jadi ke rumah sakit?" pertanyaan ini bersamaan dengan tarikan untuk memutar tubuh Talita agar menghadap padanya. Mario sangat tak menyukai bila melihat Talita melamun seperti tal menyadari akan keberadaannya. "Iya. Sudah di buatkan janji sama sekretarisnya Pak Wira. Bagaimana denganmu? Apa kamu jadi ke tempat temenmu?" Talita teringat pembicaraan mereka berdua selama perjalanan menuju kantor Tanjunh, corp tadi. "Iya jadi." Mario berganti duduk di tempat presdir utama yang baru saja di siapkan untuk Talita. "Cuma obrolan temu kangen aja. Setelah aku antar kamu ke rumah sakit, aku tinggal sebentar ya. Nanti kalau kamu selesai ketemu dokter, baru jemput kamu. Kita harus segera balik ke New York, selesaikan ujian musim panas kita lalu balik ke sini. Tidak baik terlalu andalkan Pak Wira. Kamu dan aku sekarang punya tanggung jawab

  • Tuan Presdir Mengejar Cinta Istri   Bahasa Batin

    "Celine cerita kalau dia itu cowok mokondo. Sukanya numpang sama cewek-cewek yang dia dekati, tapi tujuannya buat naikin pasaran dia. Orang kayak begini kok dipercaya jalanin proyek besar. Pasti merugikan!" Pernyataan pedas Veronica ini langsung mendapatkan pertentangan Mario. "Terus bagaimana dengan anak anda?" tatapan sinisnya tertuju pada Reynald. "Seenaknya mencampakkan istrinya, tapi setelah tahu siapa dan latar belakang keluarga Talita, sekarang dia mau deketin Talita lagi. Anda nggak tahu gimana kelakuan anak anda tiap kali ke Amerika. Dia seperti penguntit amatiran buat cari perhatian Talita. Tanya sendiri saja sama dia!" tuduhan Mario tidak kalah keras. "Hentikan! Tolong jangan kekanakan!" dengan keberanian demi suasana kondusif, Talita menengahi. "Tolong segera tanda tangani. Kamu nggak mau situasi ini jadi semakin nggak terkendali, kan?" kali ini Talita tertuju pada Reynald. Permintaan sekaligus harapan suaminya itu akan berpikiran sama dengannya. "Baiklah. Akan aku

  • Tuan Presdir Mengejar Cinta Istri   Saling Menjelekkan

    Beberapa hari telah berlalu, Talita berusaha menutup segala kemungkinan adanya komunikasi dengan Reynald. Menata lagi rencana yang sudah di pikirkan jauh-jauh hari, sampai berganti minggu kemudian baru di realisasikan. "Kamu sudah siap?'" tanya Mario. Ada rasa penasaran setelah memperhatikan Talita lebih cepat dari biasanya. "Kamu bawa kopernya satu doang?" Agak terheran ketika tempat pakaian dan keperluan pribadi yang di bawa Talita itu justru terpilih berukuran kecil, sedangkan rencana perjalanan mereka ke Jakarta adalah dua minggu lamanya. "Iya begitulah. Aku punya segalanya sekarang, dan sudah di siapkan Pak Wira di Jakarta." Walaupun mengungkapkan tanpa gerak angkuh, tapi cukup menggambarkan bagaimana Talita tengah menikmati perubahan besar dari hidupnya sekarang. "Oh, begitu." Mario mendekat, lalu menarik pinggang ramping Talita. "Jadi sekarang kamu benar-benar telah berubah jadi wanita miliarder?" kemudian Mario lebih merapatkan pelukannya, sehingga Talita sampai mendonga

  • Tuan Presdir Mengejar Cinta Istri   Pembalasan Istri Yang Tersakiti

    "Aku sudah belajar mencintainya, seperti halnya kamu mulai buka hati lagi untuk Celine." Reynald angguk-anggukkan kepala. "Lalu bagaimana dengan kesehatanmu sendiri? Kamu masih rajin kontrol setelah program fisioterapi?" "Aku akan jawab pertanyaanmu itu, tapi berjanjilah dulu kamu bakal menjawab juga. Dokter Willy pengen kamu sendiri yang cerita padaku." Reynald menghela napas panjang, lalu berikan jawaban cepat. "Tapi kamu juga janji mau temani aku ke rumah sakit rekomendasi dokter Willy, kan?" "Emang kamu sakit apa? Serius, kah?" Reynald mengangguk, tanpa berikan kalimat jawaban. Tak pernah di lihat Reynald begitu rapuh seperti ini. "Dimana Celine? Bukannya dia juga butuh kamu disana? Bagaimana dengan anaknya? Perutnya sudah besar, pasti nggak lama lagi melahirkan." Reynald diam tak menjawab, hanya berikan senyuman tipis. "Apa kanker?" tebak Talita tak menyerah, tapi di tanggapi Reynald dengan gelengan. "Jantung?" lanjutnya, tapi juga mendapatkan jawaban berupa tanda

  • Tuan Presdir Mengejar Cinta Istri   Soal Celine Dan Mario

    "Dr.Willy?" Talita peras otak untuk mengingat-ingat. Selama ini memang jarang di libatkan dalam segala hal oleh Reynald, Talitapun lebih cenderung memaksa diri untuk jadi introvert. "Iya, Nyonya. Kita orang yang gantikan Profesor Winoto." "Ah iya. Anda yang datang ke rumah sewaktu Reynald sakit malam-malam itu?" "Iya, benar. Tapi waktu itu anda di minta Nyonya Veronica balik ke kamar. Sepertinya anda juga kurang sehat, ya?" "Oh ya, sekarang saya ingat bener. Mungkin karena sekarang anda pake kacamata sama sedikit brewokan, jadi saya baru ngeh." "Iya, tak apa Nyonya. Saya senang anda temani Pak Reynald disini, karena itu yang memang dia butuhkan sekarang." "Sa sa saya menemani Reynald? Maksud anda bagaimana ya, dok?" Talita jelas terlihat bingung, membuat Willy lebih heran lagi. "Anda mau ke apartemen sewaan Pak Reynald di atas, kan? Saya kira nanti suami anda itu bakal segera kasih tahu anda. Saya sendiri nggak bisa lama-lama. Rujukan sudah bisa di lakukan kapanpun dia

  • Tuan Presdir Mengejar Cinta Istri   Sontak Mengingat Pesan Reynald

    Jejak kenangan membaur di pikiran. Tatapan dan senyuman Reynald mendadak menghiasi lensa bening mata Talita. "Merayumu? Itu cuma agar kamu senang atau pembuktian perasaan cinta?" Kepercayaan diri Talita pada kenaikan levelnya. "What?" Mario ungkapkan keheranan. "Tunggu. Apa ini Talita yang aku sudah kenal?" tanyanya. Bukan pada sesungguhnya, tapi kiasan akan sebuah perubahan besar pada Talita. "Maaf. Aku cuma pengen tahu jawabanmu." Mario tarik tangannya dari atas sandaran sofa, lalu menghela napas agar lebih terlihat rileks. "Ck. Sudahi saja. Kesini saja, dan kita bicarakan hal lain saja." Mengalah adalah akhir dari usaha Mario. Talita tersenyum, lalu mendekati sofa. Di raih tangan Mario, untuk di lingkarkan pada pundaknya. Talita beringsut memeluk Mario dengan menyandarkan kepala di dadanya. "Aku selalu pengen lakuin ini. Please, jangan di protes." Dibelai lembut rambut Talita yang sudah berantakan. Tali-tali rambut anak menyembul keluar dari ikatan yang sudah mulai long

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status