Share

Skandal Memalukan

Author: Leon Hart
last update Last Updated: 2025-04-28 20:15:34

Di tempat lain, Reynald berdiri di balik kursi kerja melihat ke arah luar. Pikirannya sedang berkutat pada obrolannya dengan Celine yang tak lama berselang.

"Aku yakin, Talita dan Mario sedang siapin rencana jahat sama kamu, Sayang," ucap Celine, tak lama setelah masuk ke ruangan kerja Reynald. Dress floral hitam putih yang di kenakan masih belum sepenuhnya mampu menutupi perutnya yang terlihat membuncit.

"Tuduhan sama dari dulu."

Celine cemberut. Jawaban santai Reynald tak sesuai harapannya. "Kan emang kenyataannya begitu!" Celine mulai meradang. Beberapa hari, di rasanya sikap Reynald berubah. "Sayang. Aku dengar desas-desus. Boleh aku tanya ke kamunya langsung?"

"Desas-desus darimana?" Reynald merasa perlu mempertanyakan tentang seberapa valid Celine mendapatkan informasi.

"Ada deh, itu pastinya sumber terpercaya."

"Tapi aku meragukannya."

Celine lebih mendekati Reynald. Perubahan Reynald yang semula hanya dugaan, namun sekarang telah jadi nyata. "Berarti kamu meragu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Tuan Presdir Mengejar Cinta Istri   Soal Celine Dan Mario

    "Dr.Willy?" Talita peras otak untuk mengingat-ingat. Selama ini memang jarang di libatkan dalam segala hal oleh Reynald, Talitapun lebih cenderung memaksa diri untuk jadi introvert. "Iya, Nyonya. Kita orang yang gantikan Profesor Winoto." "Ah iya. Anda yang datang ke rumah sewaktu Reynald sakit malam-malam itu?" "Iya, benar. Tapi waktu itu anda di minta Nyonya Veronica balik ke kamar. Sepertinya anda juga kurang sehat, ya?" "Oh ya, sekarang saya ingat bener. Mungkin karena sekarang anda pake kacamata sama sedikit brewokan, jadi saya baru ngeh." "Iya, tak apa Nyonya. Saya senang anda temani Pak Reynald disini, karena itu yang memang dia butuhkan sekarang." "Sa sa saya menemani Reynald? Maksud anda bagaimana ya, dok?" Talita jelas terlihat bingung, membuat Willy lebih heran lagi. "Anda mau ke apartemen sewaan Pak Reynald di atas, kan? Saya kira nanti suami anda itu bakal segera kasih tahu anda. Saya sendiri nggak bisa lama-lama. Rujukan sudah bisa di lakukan kapanpun dia

  • Tuan Presdir Mengejar Cinta Istri   Sontak Mengingat Pesan Reynald

    Jejak kenangan membaur di pikiran. Tatapan dan senyuman Reynald mendadak menghiasi lensa bening mata Talita. "Merayumu? Itu cuma agar kamu senang atau pembuktian perasaan cinta?" Kepercayaan diri Talita pada kenaikan levelnya. "What?" Mario ungkapkan keheranan. "Tunggu. Apa ini Talita yang aku sudah kenal?" tanyanya. Bukan pada sesungguhnya, tapi kiasan akan sebuah perubahan besar pada Talita. "Maaf. Aku cuma pengen tahu jawabanmu." Mario tarik tangannya dari atas sandaran sofa, lalu menghela napas agar lebih terlihat rileks. "Ck. Sudahi saja. Kesini saja, dan kita bicarakan hal lain saja." Mengalah adalah akhir dari usaha Mario. Talita tersenyum, lalu mendekati sofa. Di raih tangan Mario, untuk di lingkarkan pada pundaknya. Talita beringsut memeluk Mario dengan menyandarkan kepala di dadanya. "Aku selalu pengen lakuin ini. Please, jangan di protes." Dibelai lembut rambut Talita yang sudah berantakan. Tali-tali rambut anak menyembul keluar dari ikatan yang sudah mulai long

  • Tuan Presdir Mengejar Cinta Istri   Rayu Aku

    "Tidak perlu. Kita tinggalkan saja." Talita paham kalau Tim sedikit bingung. Dia sudah mengatakan Reynald adalah temannya, tapi secara dingin akan membiarkannya menunggu antrian keluar bandara. "Baik, Nyonya." Talita tak lagi bergeming. Saat melewati Reynald, dia bersikap acuh dengan tegakkan kepala menatap lurus ke depan. Di kesampingkan belas kasihan atau rasa simpati, karena itulah yang Talita inginkan. Ketidakpedulian Talita berlanjut sampai telah tiba di apartemennya. Pemberitahuan dari Robby tak buat sikap dinginnya berubah. "Tuan Reynald tadi ada di bawah, Nyonya." "Maunya apa, sih tuh orang?!" kekesalan Talita. "Kamu saja yang temui dia balik, dan tanyakan apa maunya." "Tidak, Nyonya. Tuan Reynald cuma berikan ini, lalu pergi." Robby menyerahkan sebuah amplop besar. Talita penasaran akut, tak menunggu sampai Robby pergi sudah di bukanya. Talita kini tak lagi merasakan gugup atau khawatirkan akan kemungkinan hal buruk di berikan padanya. Talita sudah pada level a

  • Tuan Presdir Mengejar Cinta Istri   Bersama Denganmu

    "Ttta ... Tta ... pi ..." "Mau ngomong apa, sih? Nggak perlu bilang makasih, kok." Talita buka mulut, tertutup, kembali membuka, tak tahu harus seperti apa tuk menanggapi. "Apa, sih?!" kesal Talita. Inginnya menanyakan soal keadaan Celine, tapi Talita terlalu sombong sekarang. Tak bisa di pungkiri, setelah statusnya terkuak, Talita merasa harus membangun benteng pertahanan tersendiri. "Tidur saja kalau nggak bisa ngomong. Night night." Reynald menurunkan punggung, mencari posisi pas untuk tidur setelah kursinya juga di arahkan ke belakang. Talita hanya bisa membiarkan yang telah terjadi jadi tanda tanya di kepalanya seperti biasanya. Akan panjang perkara bila harus berargumen atau ungkapkan protes pada Reynald. Suaminya tersebut terlalu cerdas bila memainkan kalimat atau logikanya. Talita membuang muka, kegelapan di temani cahaya pernik dari bintang-bintang di luar jendelalah jadi santapan keterpaksaannya memandang ke luar. Di paksakan memejamkan mata demi bisa berpenamp

  • Tuan Presdir Mengejar Cinta Istri   Berganti Pasangan

    Malam lewati tengahnya, bulan bersinar manja mengajak untuk lelap. Seharusnya itu berlaku bagi Talita yang akan menempuh perjalanan jauh, tapi nyatanya tidak. Sampai menjelang waktu penjemputan, Talita masih sulit memejamkan mata. "Kenapa pikiranku nggak bisa jauh-jauh dari Reynald, ya?" gumamnya setelah memutuskan berhenti dari jalur mondar-mandir di dalam kamar. Mewahnya dekorasi dan fasilitas kelas satu di hotel milik keluarga dari ibunya ini masih tidak bisa membuainya untuk tidur. "Aduh, Talita. Kamu bisa jadi gila sendiri kalau begini!" kekesalan pada diri sendiri. Ada rasa penasaran ketika mengingat isi percakapan Reynald dengan seseorang di telpon. "Bagaimana keadaan bayi itu? Apa Celine baik-baik saja, ya?" insting sebagai sesama wanita dan keibuan Talita muncul menjadi gangguan selanjutnya. "Bagaimanapun juga, bayi itu adalah anak Reynald juga." Talita sesumbar sendiri, hingga pada akhirnya harus memaksakan diri menuruti setiap arahan dari Robby yang sudah mengetuk pint

  • Tuan Presdir Mengejar Cinta Istri   Termangu Hatiku

    Reynald termangu. Tidak, ini bukan sekedar kecurigaan yang telah dapatkan jawabannya saja, tapi fakta bila alur cerita hubungannya dengan Talita nantinya tak akan lagi sama. Reynald kini harus memandang Talita bukan seperti pada dulunya. Talita bukanlah wanita dengan kerapuhan yang kompleks lagi. "Dokumen itu adalah berisi poin-poin kesepakatan yang sama dengan sebelumnya, tapi status dan posisi Nyonya besar sebagai pembedanya. Beliau adalah pimpinan tertinggi di Tanjung, corp, sehingga segala apapun yang berkenaan dengan kerjasama mega proyek kita harus melalui dan atas putusan dari beliau," jelas Wira lagi. Posisi bersandar dengan kedua tangan menyatu dimana sikunya terpaku di kedua lengan single sofa. Wira sedang tunjukkan rasa bangga pada tiap kata penjelasannya. "Saya akan pelajari nanti," tanggapan Reynald. "Sebenarnya tidak masalah, karena hanya ada pergantian soal status dan kedudukan Talita. Saya cuma belum pikirkan perubahan ini bila di hubungkan dengan kepentingan di

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status