Share

Bab 3 - Istri Yang Diduakan

Author: Lunoxs
last update Last Updated: 2024-07-17 12:38:35

Sekitar jam 6 sore barulah Amanda memutuskan untuk pulang setelah seharian sibuk dengan urusan Yayasan.

Di tengah-tengah perjalanan dia mendapatkan pesan dari sang suami.

'Malam ini aku akan lembur, tidurlah lebih dulu tidak perlu menungguku,' tulis Evan.

Amanda menatapi pesan itu sekilas, sebelum akhirnya dia mengambil keputusan untuk menyusul ke kantor sang suami.

Dalam perjalanan, Amanda merenung. Ucapan Mama Geni pagi tadi memang tidak sepenuhnya salah.

Harusnya sekarang Amanda mulai melanjutkan hidup, bukan hanya terus berkubang di kesedihan atas meninggalnya sang anak.

Meski masih ada sedikit keraguan di hatinya, namun Amanda mulai memberanikan diri untuk kembali bermesraan dengan sang suami.

Karena itulah dia memutuskan untuk mengunjungi perusahaan Evan. Berharap bisa menikmati waktu romantis berdua di sana. karena jika di rumah pasti suasana hati Amanda makin buruk saat bertemu dengan mama Geni.

Sekitar jam 7 lewat beberapa menit barulah Amanda tiba di perusahaan sang suami. Suasana di perusahaan nampak sepi karena memang tidak ada siapapun lagi di sana.

“Bapak pulang saja lebih dulu. Nanti aku akan pulang bersama mas Evan." Amanda berpesan pada sopir pribadinya sebelum memasuki perusahaan.

Dengan akses yang dimilikinya, Amanda tidak kesulitan memasuki perusahaan meski jam operasional sudah berakhir. Dia kemudian masuk ke dalam lift dan menuju lantai 10 di mana ruangan sang suami berada.

Tiba di sana Amanda langsung melihat meja Seria yang nampak kosong. Dia pikir, mungkin sang suami hanya lembur dengan asisten pribadinya, tidak dengan sang sekretaris.

Karena ingin memberi kejutan, jadi Amanda langsung membuka pintu ruang kerja suaminya tanpa mengetuk lebih dulu.

Brak!

Namun alangkah terkejutnya Amanda saat dia melihat sang suami justru tengah bercinta dengan wanita lain. Adegan itu begitu intim di atas sofa.

"Ah, Mas!" lirih Seria.

Deg! Jantung Amanda sontak berdenyut nyeri. Dia menutup mulutnya dengan satu tangan, sebelum tubuhnya terhuyung nyaris jatuh karena tulang-tulang kakinya seolah melemah.

Sementara Evan, buru-buru mendorong Seria agar menjauh, sebelum kemudian menghampiri Amanda terburu-buru. "Aku bisa menjelaskan semuanya, Manda!"

“Jangan sentuh aku!” Amanda menepis tangan Evan yang mencoba meraihnya.

Dia pikir, dia tidak akan bisa merasakan sakit usai kehilangan anaknya. Ternyata, menemukan sang suami berkhianat di depan matanya tetap menghasilkan kesakitan yang sama.

Amanda menunduk, tak kuasa melihat dua manusia yang tanpa sehelai benangpun.

Apa yang selama ini dia prasangkakan ternyata memang benar adanya, bahwa hubungan di antara mereka bukan hanya hubungan profesional, tapi lebih.

"Aku bisa menjelaskan semuanya, Manda."

"Diam," pinta Amanda.

Dengan tertatih, Amanda mencoba bangun dan berusaha melangkah memasuki ruangan nestapa ini.

Jika wanita lain mungkin akan lari, itu tidak akan terjadi dengan Amanda. Dia harus menghadapi semuanya.

Dia menatap dengan amarah, dan tatapan jijik ke arah Seria yang telah mengenakan baju.

Setelah berdiri tepat di hadapan Seria, Amanda segera melayangkan sebuah tamparan keras di wajah wanita itu.

PLAK!

Tamparan itu keras sekali sampai berhasil membuat Seria jatuh di atas sofa.

Seria menangis, dan terus melihat ke arah Evan yang tak melakukan pergerakan apa pun untuk menolongnya.

"Lebih baik kita pulang, aku akan menjelaskan semuanya saat kita berada di rumah," ajak Evan dengan nada memohon.

"Apa yang mau dijelaskan Mas?” Amanda memutar tubuhnya menghadap Evan lagi. “Kamu ingin mengatakan betapa nikmatnya tubuh Seria?!" Amarah masih tercetak jelas di wajahnya.

"Cukup Mbak, Amanda! jangan menilaiku rendah seperti itu," sahut Seria.

"Kamu memanggilku apa?” tanya Amanda dengan suara yang terdengar begitu geram, dia bahkan kembali menampar Seria dengan kuat.

PLAK!!

Seria yang telah berdiri sampai jatuh lagi di sofa tersebut.

Selama ini Seria selalu memanggilnya Nyonya. Dan sekarang, setelah ketahuan jadi selingkuhan sang suami, dengan beraninya wanita itu mengubah panggilannya untuk Amanda.

"Melihat betapa lancangnya dia memanggilku, apa kalian sudah berencana menikah?" tanya Amanda, satu pertanyaan yang jelas dia tujukan pada sang suami.

Evan menggeleng pelan, "Tidak Sayang, aku tidak mungkin menikahi Seria. Apa yang kulakukan dengannya hanya untuk bersenang-senang."

"Mas!" Pekikan itu berasal dari Seria.

Namun, wanita itu tak bisa berbuat banyak saat Nyonya Amanda menatapnya dengan tajam.

"Kalau begitu, pecat Seria jadi sekretarismu. Beri dia uang untuk pergi ke luar negeri." Dengan suara gemetar dan mata yang memerah menahan tangis, Amanda berujar tegas kepada sang suami.

Amarah dan kecewa kini telah menguasai hatinya, pikiran Amanda berkecamuk, dia tak bisa mengambil keputusan apapun.

Perselingkuhan sang suami adalah sesuatu yang tidak pernah terbesit olehnya. Dia pikir cinta mereka masih sama bahkan semakin kuat setelah sang anak meninggal dunia.

Reputasi mereka di hadapan publik pun sangat baik, keduanya dikenal sebagai pasangan cinta sejati.

Dulu Amanda hanyalah Gadis miskin, yang derajatnya makin naik ketika masuk dalam keluarga Sanjaya. Bak cerita Cinderella yang bertemu dengan pangerannya di dalam dongeng.

Sungguh, Amanda sempat berpikir bahwa sekarang hidupnya telah begitu sempurna. Tapi siapa sangka jika ternyata dia adalah istri yang diduakan.

Istri yang kehormatannya diinjak-injak oleh wanita lain, yaitu wanita simpanan sang suami.

Menyadari fakta Ini akhirnya air mata yang sejak tadi dia tahan pun jatuh juga, namun dengan cepat Amanda menghapusnya.

Tak sudi rasanya menjatuhkan air mata untuk pengkhianatan yang begitu menjijikkan.

Sementara Evan hanya terdiam, menatap nanar saat melihat kekecewaan sang istri padanya.

Dan tanpa kata-kata lagi Amanda segera pergi meninggalkan ruangan tersebut.

"Amanda," panggil Evan dan coba menghentikan sang istri, dia menahan tangan Amanda namun segera ditepis oleh sang istri.

"Cukup Mas, lebih baik sekarang selesaikan urusanmu dengan wanita itu!"

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Tety Juniarwati Sa
Ya kali juga pisah ranjang sama suami, apakah masih melayani suami, trauma sich boleh.. Tapi kalau sampai mengabaikan suami, juga ini celah buat suami berselingkuh, walah perselingkuhan tetap tak dibenarkan.Suami dan sekretaris adalah Maut bagi Manda .. hmmhmhm.. tambah campur tangan mertua perempua
goodnovel comment avatar
Asri Fatmawati
Sakit bgt pasti..tp aku yakin amanda ini wanita yg kuat
goodnovel comment avatar
enur .
cerai aj Manda , buat apa memelihara suami yang suka berselingkuh ..
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Tuan Presdir, Nyonya Tidak Ingin Bercerai!   Bab 71 - Seperti Dilindungi

    "Kamu serius akan datang?" tanya Kaginda setelah Amanda mengakhiri panggilan teleponnya dengan sang mertua."Hem, konferensi pers akan diadakan malam nanti. Sekarang aku masih bisa bekerja, jadi tidak menganggu waktuku," balas Amanda, lalu tersenyum seperti biasa.Kaginda seperti melihat jika sekarang Amanda memiliki dua kepribadian, satu Amanda yang dia kenal selama ini sementara satu sisi Amanda yang penuh dengan dendam."Aku akan mendampingi mu," ucap Kaginda lalu menghela nafasnya dengan kasar."Tidak apa-apa, datanglah saat pukul 7 malam di Sanjaya Group. Kita bertemu di sana," jawab Amanda dan Kaginda menganggukkan kepalanya setuju.Kaginda juga bangkit berdiri siap pergi dari sana, namun sebelum benar-benar pergi dia kembali menatap Amanda dengan intens. Memastikan sekali lagi benarkah Amanda baik-baik saja. Benarkah semua luka itu telah sembuh, karena pengkhianatan keluarganya tak main-main."Aku baik-baik saja, berhenti menatapku dengan tatapan mengasihani seperti itu," ucap

  • Tuan Presdir, Nyonya Tidak Ingin Bercerai!   Bab 70 - Kembali Terulang

    "Amanda," panggil Kaginda yang tiba-tiba masuk ke dalam ruang kerja.Luna yang awalnya tengah berbincang dengan atasannya itu pun sontak mundur, berniat keluar dan meninggalkan dua wanita ini."Ada apa? kenapa mendadak datang ke sini?" tanya Amanda pula, menatap bingung atas kedatangan sahabatnya tersebut. Biasanya mereka selalu membuat janji temu lebih dulu sebelum ada pertemuan. Tapi kini secara mendadak Kaginda muncul di hadapannya."Ada apa? katamu ada apa? Astaga," Kaginda sampai kehabisan kata-kata. "Aku bahkan sangat sulit untuk masuk ke sini tadi, di depan sana banyak wartawan yang mengerubungi Yayasan," jelas Kaginda kemudian, raut wajahnya nampak cemas.Menatap Amanda dengan begitu intens, menelisik kesedihan macam apa yang dirasakan oleh sang sahabat. Hancur yang mungkin sampai membuatnya sesak untuk bernafas.Sementara Luna telah benar-benar keluar dari ruangan ini, Kaginda berdiri di depan meja kerja Amanda. Dan malah melihat Amanda yang masih sibuk dengan semua pekerjaan

  • Tuan Presdir, Nyonya Tidak Ingin Bercerai!   Bab 69 - Tetap Bekerja Sesuai Jadwal

    "Seria! Keluar kamu!" pekik mama Geni, dia juga langsung masuk semakin dalam ke rumah tersebut tanpa memerlukan izin. Sampai akhirnya mama Geni melihat Seria yang berdiri di ruang tengah rumah ini.Tatapan mereka saling terkunci, seperti tak ada yang ingin mengalah dalam perselisihan ini. Meski semuanya nampak kacau bagi Seria, namun dia tak ingin mengaku salah. Apalagi sampai menundukkan kepalanya untuk meminta maaf.Tidak, Seria tidak akan pernah melakukan itu. Sebab baginya ini semua sudah benar.Saat itu bertepatan dengan mama Seria yang juga mendatangi ruang tengah kerena mendengar keributan."Dasar wanita tidak tahu diri! Berani-beraninya kamu mempermalukan Evan!" bentak mama Geni, suaranya yang menggelegar bergema di dalam rumah tersebut. Mama Geni maju dengan cepat dan menjambak rambut Seria."Hentikan Geni! jangan sakiti anakku!" ucap mama Seria, dia juga berusaha keras melepaskan perkelahian, menarik Geni agar melepaskan jambakannya sampai akhirnya Seria yang terlempar ke s

  • Tuan Presdir, Nyonya Tidak Ingin Bercerai!   Bab 68 - Padahal Dulu Saling Mencintai

    Evan sudah lebih dulu memutus sambungan telepon tersebut karena dia tak ingin kembali mendengar bantahan dari sang mama. Sejak beberapa waktu lalu dia memang sudah memutuskan untuk tidak mengikutsertakan sang mama dalam tiap keputusan yang akan dia ambil.Di masa lalu, Evan telah begitu patuh pada mama Geni. Semua hal yang diperintahkan oleh mamanya pasti dia teruti. Evan tak pernah berpikir panjang, asal sang mama yang memberinya perintah pasti akan dia lakukan.Tapi sekarang dia tidak ingin hidup seperti itu lagi, terlebih setelah menyadari bahwa semua hal yang dilakukan oleh Mama Geni selama ini adalah salah.Demi memperbaiki hidupnya yang sudah hancur, Evan akan memilih jalan yang baginya sendiri adalah yang terbaik.Hari ini Evan memutuskan untuk tetap datang ke perusahaan di tengah-tengah kondisi yang semakin memanas. Namun dia masih memilih untuk diam, tidak mengeluarkan satu katapun sebagai pembelaan."Tuan, beberapa klien membatalkan kerjasama karena skandal ini. Apa yang har

  • Tuan Presdir, Nyonya Tidak Ingin Bercerai!   Bab 67 - Bagaimana Dengan Aska?

    Saat pagi menjelang Evan masih juga belum mampu terpejam. Dia tetap duduk di sofa kamarnya dan melihat sang istri mulai bersiap untuk pergi bekerja.Evan sampai melupakan tentang keberadaan Aska di rumah ini, pikirannya benar-benar buntu. Dia sampai tak berani membuka ponselnya sendiri."Sayang," panggil Evan lirih saat Amanda mulai duduk di meja riasnya."Semalaman Mas tidak tidur?" tanya Amanda pula, berlagak seolah tidak tahu apapun. Tapi siapa yang peduli, dulu pun Amanda berusaha sembuh sendiri dari semua trauma."Bagaimana bisa aku tidur, pagi ini pemberitaan pasti semakin menjadi-jadi. Bisakah kamu membantah berita itu lagi?" tanya Evan, berpikir bahwa ini adalah satu-satunya cara agar dia bisa terbebas dari jeratan Seria."Mas, sekarang aku tidak mau ikut campur lagi. Kamu yang memulai untuk memiliki hubungan dengan Seria, jadi sekarang selesaikanlah semaunya sendiri," balas Amanda dengan kalimat yang terdengar begitu tegas.Sorot matanya tak mampu diajak untuk bernegosiasi.

  • Tuan Presdir, Nyonya Tidak Ingin Bercerai!   Bab 67 - Tidur Dengan Nyenyak

    Evelyn yang sejak tadi menguping semua kejadian dan pembicaraan sampai gemetar sendiri dibuatnya. Sebab Seria benar-benar mengirimkan bukti perselingkuhannya dan mas Evan ke sebuah media.Bingung apa yang harus dilakukannya juga, akhirnya Evelyn reflek masuk ke dalam kamar sang kakak."Mbak Amanda, aku mohon bantu mas Evan," pinta Evelyn setelah berhasil berdiri di hadapan sang kakak ipar. Mulai merasa bahwa Seria lah parasit yang sesungguhnya di keluarga Sanjaya.Wanita itu tidak menghasilkan apapun kecuali, Aska. Tapi bermimpi bisa jadi bagian dari keluarga ini."Kamu ingin lihat apa yang dikirim Seria pada Dream Media? lihatlah," balas Amanda, dia memutar laptopnya dan diarahkan pada sang adik ipar.Mulut Evelyn ternganga, lalu dengan cepat dia tutup menggunakan kedua tangan. Bagaimana bisa Seria menyebar foto yang begitu intim."Tersebar atau tidak, pihak Dream Media sudah melihat foto-foto ini. Pasti sudah melakukan pemeriksaan pula apakah foto ini asli atau palsu. Aku tidak bisa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status