Share

TP 4. Curiga

Seumur-umur, kayaknya baru kali ini gue merasa sangat bersemangat buat makan siang.

Benar kata pepatah, bukan perkara kamu makan dengan apa, tapi dengan siapa kamu makan? Dan itu gue rasakan sekarang.

Entah berapa kali gue menelan ludah melihat menu makan siang kali ini. Gak ada angin, gak ada hujan nyatanya gue malah disiapin makan siang yang Pak Zian sengaja beli dari tukang nasi gorang depan SMANSA favorit gue.

Gak sia-sia gue tadi sempat tegang pas dia nguping obrolan gue sama Bu Wini, kalau pada akhirnya gue dapat rezeki nomplok.

Duileeeh! Perhatian banget kan bapak satu ini? Apa mungkin, dia sudah tertarik pada gue sebelum dijodohin? Soalnya yang tahu gue suka nasgor Mang Jono hanya keluarga dan sahabat.

Ya, kali kan dia khilaf stalking gue. Agh, khayalanmu saja Nyisanak! Geer!

Gue menepis rasa kegeeran dalam diri ketika melihat sebegitu baiknya suami gue.

"Kok bengong? Kamu gak lapar?" tegur Pak Zian saat kami sudah duduk berhadapan secara lesehan di ruang rahasia milik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rina Wati
semakin seru aja,,lanjut thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status