Share

Meyakinkan Mas Erlangga

“Dek, kamu nggak capek urusin aku terus?” tanya Mas Erlangga sambil menatap wajahku dengan mata sudah berkabut.

Kalau ditanya lelah, sudah pasti lelah sekali, baik hati maupun pikiran.

Tetapi anggap saja ini sebagai baktiku sebagai seorang istri.

“Enggak dong, Mas. Kamu ini kan suami aku.” Mengusap lembut pipinya, mendaratkan kecupan di kening sambil memejamkan mata, meminta kepada Allah supaya lekas mengembalikan suamiku seperti sedia kala.

“Terima kasih, yah. Mas semakin sayang sama kamu, walaupun sebenarnya Mas belum begitu yakin kalau kita sudah menikah!”

Aku membuang napas kasar. Tapi sudahlah. Kata dokter Dilan tidak boleh memaksa Mas Erlangga untuk mengingat segalanya, karena itu bisa membahayakan kesehatan serta keselamatan Mas Erlangga.

“Ya sudah. Nggak usah dipikirkan. Yang penting kamu cepet sembuh, biar kita bisa kembali seperti dulu lagi!”

Lelaki berjambang tipis itu mengangguk pelan.

<
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status