Share

Ruang ICU

“Mas! Astagfirullah! Kamu kenapa?” teriakku sambil berjalan setengah berlari menghampiri Mas Erlangga yang tengah duduk di lantai bersandar pinggiran ranjang.

Laki-laki dengan wajah babak belur serta darah mengalir di pelipis juga hidung itu hanya menatap nanar wajahku. Raut kepedihan terpancar jelas di sorot kedua netranya.

“Mas, tolong katakan. Ada apa?” tanyaku lagi sembari mengusap darah yang keluar menggunakan baju yang tengah kukenakan.

Hening. Mas Erlangga masih tetap diam dan kini kedua kelopaknya malah terpejam.

“Mas, ya Allah!”

Buru-buru mengambil gawai, menghubungi ambulans dan juga keluargaku, mengabari tentang keadaan suami dan meminta salah satu dari mereka untuk datang.

“Mas, bangun. Kamu kenapa? Apa ini perbuatan Abang? Ya Allah, Mas. Jangan buat aku takut. Bangun, Sayang. Liat anak-anak kita masih kecil-kecil. Aku juga lagi hamil ‘kan?” Mengusap pipi Mas Erlangga membersihkan darah yang mulai mengerin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status