Share

20. Raja Iblis

Beberapa saat kemudian, pandanganku kembali normal. Tak lagi kudapati sosok mengerikan Kak Airin, malah kini aku dibuat terheran-heran kala melihat keadaan sekeliling rumah. Interior dalam rumah benar-benar berbeda dengan beberapa saat lalu. Kenapa tiba-tiba bisa begini?

Atensiku pada ruangan pecah saat mendengar suara perdebatan Ibu dan Ayah dari kamar mereka. Gegas aku berlari untuk melihat apa yang terjadi.

Sampai di depan kamar, ternyata pintu kamar tak tertutup rapat hingga aku dapat melihat jelas ke dalam. Di mana Ibu tengah menangis sembari marah-marah pada Ayah.

"Bu ...." Aku memanggil Ibu karena tak tega melihat ia yang menangis pilu.

Namun anehnya lagi, Ibu dan Ayah seolah tak mendengar panggilanku dan tak menyadari keberadaanku.

"Ini semua gara-gara Ayah! Kalau saja Ayah tak mengajak Sutar ikut serta, mungkin keadaan kita sekarang masih tenang-tenang saja!" Sentak Ibu di antara isak tangisnya.

"Maaf, Bu. Ayah memang sa
Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status