Share

Tumbal Keluarga, Menikahi Pria Koma
Tumbal Keluarga, Menikahi Pria Koma
Penulis: Evi

Bab 1

Penulis: Evi
"Apa maksudmu bicara begitu? Kamu itu putri kandung kami! Hanya saja, Ayah dan Ibu memang sayang sama Nayo. Lagi pula, kamu tahu sendiri, Fadil dan Markos sama-sama menyukainya. Membiarkan dia menikah ke Keluarga Hardaya rasanya nggak pantas, 'kan?"

"Saat ini Keluarga Hardaya sudah mulai mempersiapkan pernikahan. Katie, kemasi barang-barangmu. Setengah bulan lagi, orang dari Keluarga Hardaya akan datang menjemputmu ke Vermont."

Alzham dan Senia hanya berbicara seadanya, lalu menutup telepon begitu saja.

Katie menatap layar ponsel yang perlahan meredup, lalu pandangannya teralih ke foto di atas meja.

Di dalam foto itu, ada orang tuanya, kakaknya, dan sahabat masa kecilnya. Mereka semua mengelilinginya. Katie kecil mengenakan gaun putri dan mahkota di kepalanya. Wajah mereka semua penuh kasih sayang dan kebanggaan.

Saat itu, ada satu kalimat yang begitu populer di kalangan mereka, "Siapa sih yang nggak mau jadi Katie?"

Itu karena semua orang iri padanya. Dia punya orang tua yang begitu menyayanginya, seorang kakak yang memanjakannya, dan sahabat masa kecil yang hanya memandangnya seorang. Katie pun pernah mengira hidupnya akan selalu seindah itu.

Namun, saat usianya menginjak 18 tahun, semua berubah. Saat itulah dia mengetahui bahwa dirinya sebenarnya sudah dijodohkan sejak dulu.

Pernikahan itu adalah kesepakatan yang dibuat oleh kakeknya semasa hidup. Namun karena sejak kecil Katie dan sahabatnya Markos saling mencintai, keluarga Katie berencana membatalkan pertunangan itu begitu dia cukup umur.

Sayangnya, pria yang dijodohkan dengannya, Hafiz, mengalami kecelakaan mobil dan menjadi pasien vegetatif.

Demi menjaga nama baik dan agar tidak dicap sebagai keluarga yang ingkar janji dan berhati dingin, keluarga Katie pun memutuskan tetap menjalankan kesepakatan itu.

Namun, mereka tidak tega meminta putri yang sudah mereka sayangi selama belasan tahun untuk menikah dan merawat pria yang bahkan tidak bisa sadarkan diri. Mereka bingung, bahkan putus asa.

Akhirnya, mereka memutuskan untuk mengadopsi seorang gadis untuk menjadi pengantin pengganti.

Itulah awal mula Nayo, seorang gadis yatim piatu yang tumbuh besar di panti asuhan dan pernah hidup di jalanan, masuk ke dalam keluarga Katie.

Karena merasa bersalah telah menyeret Nayo dalam pernikahan ini, keluarga Katie berusaha sekuat tenaga untuk memanjakannya. Setiap bulan, Alzham dan Senia memberinya uang saku 10 miliar. Fadil terus membelikannya barang-barang mewah. Markos juga selalu memenuhi setiap keinginannya.

Bahkan, Katie sendiri juga menyerahkan semuanya demi Nayo.

Nayo menginginkan kamarnya? Katie relakan.

Nayo menginginkan pialanya? Katie serahkan.

Saat Nayo mengalami gagal ginjal dan membutuhkan ginjal? Katie pun rela memberikan miliknya.

Namun, hal yang sama sekali tidak diduga Katie adalah, ternyata Nayo adalah gadis yang berhati keji.

Sejak pertama kali masuk ke dalam keluarga Katie, Nayo berkali-kali memfitnah dan menjebaknya. Hanya dalam waktu lima tahun, dia berhasil merebut perhatian dan kasih sayang dari semua orang di rumah itu.

Kakaknya jatuh cinta pada Nayo. Markos juga menyukai Nayo. Bahkan orang tuanya pun mulai membujuk Katie dengan kata-kata yang menyiratkan bahwa mereka tidak tega membiarkan Nayo menikah ke Keluarga Hardaya. Mereka berharap Katie saja yang menggantikan.

Katie bukanlah orang yang ingkar janji. Sejak awal, dia menolak perjodohan itu karena dia dan Markos saling mencintai. Dia pun enggan meninggalkan orang tuanya dan Fadil untuk pergi jauh menikah ke kota lain. Namun, kalau sekarang semua orang justru lebih menginginkan Nayo tetap tinggal bersama mereka, maka biarlah dia yang pergi.

Lagi pula, perjanjian itu memang sejak awal ditujukan untuk dirinya.

Mengingat tanggal yang disebutkan oleh Alzham dan Senia, Katie mengambil pulpen. Dia menandai kalender di tanggal setengah bulan ke depan dengan lingkaran merah dan menuliskan kata "pergi", sebelum dia naik ke lantai atas.

Tepat saat itu, pintu utama ruang tamu terbuka.

Fadil dan Markos berdiri di luar sana.

Tanpa berkata apa pun, mereka bergegas menaiki tangga. Sebelum Katie sempat menyadari apa yang sedang terjadi, keduanya tiba-tiba mendorongnya dengan keras dari tangga.

"Ah ...!"

Katie jatuh berguling menuruni anak tangga, kepalanya membentur lantai dengan keras hingga darah mengucur deras dari dahinya.

Rasa sakit yang luar biasa menjalar ke seluruh tubuhnya dan membuat keringat dingin membasahi sekujur kulitnya. Namun dari atas tangga, kedua pria itu sama sekali tidak menunjukkan niat untuk menolongnya. Sebaliknya, mereka malah mengangkat ponsel dan melakukan panggilan video dengan Nayo.

"Nayo, kamu lihat sendiri 'kan? Tadi kami mendorong Katie jatuh dari tangga. Sekarang kamu percaya, kamu jauh lebih penting bagi kami, 'kan? Jadi jangan marah lagi, pulanglah ya?"

Mendengar kalimat itu, Katie yang sedang kesakitan tiba-tiba membelalak lebar. Dia tidak pernah membayangkan bahwa mereka tega berbuat sekejam ini hanya demi membuktikan kepada Nayo yang kabur dari rumah, bahwa Nayo jauh lebih penting dari dirinya.

Di ujung layar, Nayo sudah menangis tersedu-sedu karena terharu. "Kakak, Markos ... aku percaya. Aku nggak marah lagi. Aku akan segera pulang."

Mendengar ucapan itu, kedua pria itu pun menghela napas lega.

Setelah Nayo menutup panggilan, barulah mereka buru-buru menuruni tangga.

"Katie, kamu sakit nggak? Maaf ya .... Nayo bilang dia merasa nggak aman dan minta kami membuktikannya dengan cara ini. Kami nggak punya pilihan lain."

"Gadis kecil sepertinya malah minggat karena ngambek, kami jadi khawatir .... Jadi kami terpaksa agak menyusahkanmu. Tapi tenang, nanti kami akan menebus semuanya."

Katie sudah kesakitan sampai tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun. Kedua pria itu panik dan hendak membawanya ke rumah sakit. Namun, tiba-tiba telepon dari Nayo masuk lagi. Suaranya terdengar manja dan lemah di seberang sana.

"Kak, Markos ... aku ini bodoh sekali .... Aku bahkan nggak bisa menemukan jalan pulang."

Mendengar ucapannya, kedua pria itu langsung panik lagi. Tanpa berpikir panjang, mereka menutup telepon, lalu bersiap pergi menjemput Nayo. Namun saat baru saja melangkah keluar, mereka teringat sesuatu dan memandangi Katie yang masih tergeletak di lantai dengan bersimbah darah.

"Katie, Nayo tersesat. Kami takut dia kenapa-kenapa di luar sana. Kamu ke rumah sakit sendiri ya."

Demikianlah, tanpa ragu sedikit pun, mereka meninggalkan Katie.

Katie hanya bisa menatap punggung mereka yang menjauh. Tubuhnya bergetar karena rasa sakit yang menyiksa. Dengan segenap sisa tenaga terakhirnya, Katie menggapai ponsel dan menelepon ambulans.

Darah terus mengalir dari luka di belakang kepalanya dan membasahi seluruh bagian belakang bajunya hingga berwarna merah pekat. Sebelum kesadarannya sepenuhnya menghilang, hanya ada satu pikiran yang tersisa di benaknya.

'Nanti? Nggak akan ada nanti.'

Setengah bulan lagi, dia akan meninggalkan kota ini. Meninggalkan semuanya. Mengakhiri semuanya dengan bersih dan tanpa jejak.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Tumbal Keluarga, Menikahi Pria Koma   Bab 26

    Hari saat Nayo dinyatakan bersalah oleh pengadilan, salju pertama pun turun di Vermont.Katie yang sejak kecil tumbuh di daerah selatan, sangat jarang melihat salju setebal itu kecuali saat berwisata. Oleh karena itu, dia sangat bersemangat hari itu. Dia menarik Flora bermain perang salju di taman, membuat si gadis kecil cemberut dan mulai melempar protes pada Hafiz yang hanya menonton dari samping."Kalau dekat sama orang baik, ikut jadi baik. Dekat sama orang jahat, ya ikut jahat! Kak Katie jadi berubah karena kelamaan sama kamu, makanya sekarang nggak mau ngalah lagi sama aku sebagai adiknya! Semua salah Kak Hafiz!"Si gadis kecil menggenggam bola salju dan melemparkannya ke tubuh Hafiz. Tadinya Hafiz ingin menghindar, tapi melihat Katie tertawa sampai nyaris tidak bisa berdiri, dia pun membiarkan dirinya jadi sasaran.Begitu Flora puas dan lari masuk ke dalam rumah, Hafiz berjalan mendekati istrinya dengan wajah pasrah. Kemudian, dia menggenggam tangan Katie yang memerah karena ked

  • Tumbal Keluarga, Menikahi Pria Koma   Bab 25

    Kabar tentang putusnya hubungan antara Keluarga Hardaya dan Keluarga Tandean segera menggemparkan seluruh kalangan. Apalagi belum lama ini, kedua keluarga baru saja menjalin pernikahan aliansi.Semua orang mulai bertanya-tanya, sebenarnya kejadian sebesar apa yang bisa membuat Hafiz yang baru saja sadar dari koma, begitu murka dan langsung mengambil tindakan setegas itu.Entah dari mana asalnya, beredar desas-desus bahwa Keluarga Tandean telah memperlakukan Katie dengan semena-mena demi memanjakan anak angkat mereka. Konon, Hafiz yang begitu protektif terhadap istrinya pun marah besar dan memutus semua hubungan dengan keluarga mertuanya.Diskriminasi terhadap anak perempuan bukan hal asing di kalangan elite. Namun, memperlakukan anak kandung lebih buruk daripada anak angkat adalah hal yang baru pertama kali didengar semua orang. Maka tak butuh waktu lama, isu ini pun menyebar dengan cepat.Insiden yang ikut mencuat ke permukaan adalah kejadian heboh di pesta ulang tahun beberapa bulan

  • Tumbal Keluarga, Menikahi Pria Koma   Bab 24

    Kali ini, sebelum Katie sempat menyelesaikan kalimatnya, Hafiz sudah lebih dulu memotongnya."Katie, sekarang kamu adalah istriku. Masalahmu adalah masalahku juga dan juga masalah semua Keluarga Hardaya. Nenek hanya sedang membela keluarga kita. Kamu nggak perlu minta maaf.""Soal memutus hubungan dengan Keluarga Tandean, itu adalah keputusan yang sudah dibicarakan oleh Ayah dan Nenek semalam. Kerja sama itu memang sejak awal bergantung pada hubungan pernikahan.""Kalau mereka sendiri nggak bisa memperlakukan putri kandung mereka dengan baik, di dunia bisnis mereka juga nggak mungkin bisa dipercaya. Mengakhiri kerja sama lebih awal hanyalah bentuk pencegahan risiko. Jangan menanggung semua kesalahan sendiri, ya?"Setelah mendengar penjelasan itu, hati Katie perlahan terasa lebih lega. Dia pun berhenti menangis. Hafiz mengeluarkan tisu dan menghapus air mata di wajahnya dengan sangat lembut.Melihat tatapan penuh kepedulian di mata Hafiz, hati Katie menjadi sedikit luluh. Dia tidak bisa

  • Tumbal Keluarga, Menikahi Pria Koma   Bab 23

    Setelah melihat langsung sikap asli Keluarga Tandean, Hafiz akhirnya benar-benar mengerti seperti apa penderitaan yang pernah dilalui Katie. Dia menggenggam tangan Katie erat-erat dan menariknya ke belakang untuk melindunginya.Sambil menatap pandangan Keluarga Tandean yang penuh amarah, dia berkata dengan nada dingin, "Katie sekarang sudah menjadi menantu keluarga kami. Mulai hari ini, dia nggak ada hubungan apa pun lagi dengan Keluarga Tandean."Melihat kedekatan keduanya, Keluarga Tandean langsung tahu bahwa laki-laki itu pasti adalah Hafiz.Dimaki di depan umum oleh generasi yang lebih muda, Alzham dan Senia jelas merasa kesal. Namun karena Miyano berada di sana, mereka terpaksa menurunkan ego sebagai orang tua dan mencoba bicara secara rasional."Meski sudah berganti nama belakang, darah yang mengalir di tubuhnya tetap darah Keluarga Tandean! Kami punya hak untuk menegur dan mendidiknya!"Tatapan Hafiz langsung menggelap. Dia hendak membalas, tetapi Katie menahan tangannya dan men

  • Tumbal Keluarga, Menikahi Pria Koma   Bab 22

    Setelah bekerja keras selama lebih dari setengah bulan, pernikahan akhirnya terlaksana dengan lancar. Beban terbesar di hati Miyano pun akhirnya terangkat.Dalam perjalanan pulang, dia tengah memejamkan mata untuk beristirahat. Namun, tiba-tiba terdengar keributan yang membuatnya tersentak. Dia mengerutkan kening dan menoleh ke luar jendela. Tepat saat itu, sang kepala pelayan datang melapor dan menjelaskan kronologi kejadian secara lengkap."Nyonyah, setengah jam yang lalu ada sekelompok orang datang ke luar vila. Katanya mereka dari Keluarga Tandean dan ngotot ingin bertemu dengan Anda."Keluarga Tandean?Begitu mendengar nama itu, Miyano langsung teringat pada hal-hal yang pernah diceritakan Hafiz. Wajah yang tadinya penuh kebahagiaan langsung menggelap.Dari kursi belakang, Jericho dan Giana juga menunjukkan ekspresi tidak senang dan ikut turun dari mobil mendampingi Miyano.Dari kejauhan, Alzham dan Senia melihat kembali sosok kerabat yang sudah bertahun-tahun tak mereka jumpai. A

  • Tumbal Keluarga, Menikahi Pria Koma   Bab 21

    Tepat pukul dua belas siang, pernikahan yang tidak diumumkan ke publik ini pun resmi dimulai. Meskipun para wartawan dilarang mengambil foto, sejak pagi beberapa media sudah menerima bocoran. Mereka memotret dari luar hotel dan langsung memuat beritanya.[ Hafiz pulih dari koma, hari ini resmi menikah dengan putri Grup Prosper. ]Fadil yang berada jauh di Kota Modu baru saja bangun ketika melihat berita itu masuk daftar trending. Seketika, dia terpaku.Hafiz sudah sadar? Lalu kenapa Katie tidak memberi tahu mereka?Alzham dan Senia bilang pernikahan mereka seharusnya diadakan dua minggu lagi. Kenapa sekarang sudah muncul berita? Kalau memang benar menikah hari ini, kenapa tidak mengundang keluarga dari pihak perempuan untuk hadir?Dengan berbagai pertanyaan menggantung, Fadil mencoba menghubungi Katie untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Namun saat dia menelepon, barulah dia sadar bahwa dirinya sudah diblokir.Fadil terkejut, sekaligus marah. Namun, Katie berada di tempat ya

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status