Di tengah keramaian yang riuh, Katie berdiri diam di sudut ruangan. Dia seperti orang tak kasatmata, seolah semua kegembiraan di sekitarnya tidak ada hubungannya dengan dirinya.Setelah kue dipotong, musik piano yang ceria mulai mengalun, dan para pria tampan serta wanita anggun mulai berpasangan memasuki lantai dansa.Nayo melirik ke sekeliling, lalu pandangannya tertuju pada Katie. Dengan langkah anggun dan wajah penuh kepuasan, dia berjalan mendekat."Kakak kok bisa-bisanya di pesta ulang tahun sendiri malah kehilangan sorotan, ya? Dalam hati Kakak pasti nggak terima banget, 'kan? Tapi ya, apa boleh buat?""Papa, Mama, Kak Fadil, dan Markos semua lebih sayang aku. Memangnya kenapa kalau kamu anak kandung? Tetap saja diinjak-injak sama aku. Lihat dirimu, menyedihkan dan payah banget!"Katie tahu Nayo sedang sengaja memancing emosinya. Namun, air matanya sudah lama habis dalam beberapa tahun terakhir. Jadi, dia hanya menatap Nayo dengan ekspresi datar.Nayo masih sempat menyombongkan
Read more