Share

Bab 8

Penulis: Evi
Akhirnya, Katie tak sanggup lagi menahan rasa sakit dan dia pun pingsan. Dia tergeletak di atas jalanan berbatu selama setengah jam, sebelum akhirnya ditemukan oleh Markos yang buru-buru membawanya ke rumah sakit.

Setelah koma selama sehari semalam, barulah Katie perlahan sadar kembali. Namun, rasa nyeri di dadanya luar biasa menyakitkan. Tiga tulang rusuknya patah.

Tubuhnya begitu lemah, bahkan untuk bernapas pun terasa seperti disayat-sayat. Setiap embusan udara membawa rasa nyeri yang membuatnya nyaris kehilangan kesadaran. Alzham dan Senia duduk di sisi ranjang dan menampilkan raut wajah yang penuh kekhawatiran.

Fadil terus-menerus bertanya pada dokter, apakah ada cara yang bisa dilakukan untuk meringankan rasa sakit adiknya. Markos menggenggam erat tangan Katie, mengusap keringat dingin yang terus-menerus mengucur dari dahinya.

Setelah musibah ini, tampaknya semua perhatian kembali tertuju pada Katie.

Namun, hanya dia yang tahu ... mereka semua berkumpul di sini, bukan semata-mata karena peduli padanya. "Katie, dokter bilang rasa sakit ini cuma sementara. Kamu tahan sedikit ya, sebentar lagi juga akan membaik. Nayo itu nggak sengaja, maafkan dia, ya?"

"Ini salahku. Aku nggak ngajarin dia dengan benar sampai dia salah injak pedal. Kalau kamu mau marah, marah sama aku saja."

"Kita ini sekeluarga. Ini cuma kecelakaan kecil, jangan terlalu dipikirkan. Fokus sembuh dulu, ya?"

Sepanjang pagi itu, Katie telah mendengar ucapan seperti itu berulang kali. Wajah mereka tampak penuh perhatian, tapi setiap kata yang keluar dari mulut mereka malah berisi pembelaan untuk Nayo.

Entah rasa sakit dari tubuh atau hati yang membuatnya tersiksa, Katie akhirnya tidak sanggup lagi menahan air matanya. Semua orang di dalam ruangan itu tampak kabur karena air mata yang membendung di pelupuknya.

Mungkin rasa sakit itu membuatnya berhalusinasi, benak Katie mulai dipenuhi kilasan-kilasan masa lalu. Dulu, orang tuanya akan langsung memanggil dokter hanya karena luka kecil di tangannya.

Fadil tahu bahwa Katie benci minum obat, jadi dia akan ikut menelan satu butir setiap kali agar Katie tidak merasa sendirian. Markos yang akan berjaga 24 jam di sisinya saat kakinya terkilir dan tidak pernah membiarkannya berjalan sendiri selangkah pun ....

Semuanya kini telah menjadi kenangan.

Melihat Katie menangis, dada Markos tiba-tiba terasa sesak. Dia mengangkat tangannya, ingin menyeka air mata di wajah Katie. Namun tepat saat itu, seorang perawat masuk ke kamar.

"Barusan ada seorang gadis di luar kamar kalian yang pingsan karena terlalu sedih. Tolong ada yang temani dia sebentar."

Begitu mendengar bahwa Nayo pingsan, semua perhatian langsung teralihkan. Mereka semuabergegas menuju kamar Nayo tanpa lagi memedulikan Katie. Ruangan yang tadinya penuh suara, kini mendadak sunyi sepi. Hanya tersisa Katie seorang diri.

Air matanya mengalir semakin deras. Tangisnya tak kunjung reda, hingga tanpa sadar dia tertidur dengan tubuh masih diliputi rasa sakit.

Saat membuka mata kembali, ruangan itu masih senyap seperti sebelumnya. Rasa nyeri di sekujur tubuh pun belum sedikit pun berkurang.

Di sisi bantalnya, layar ponsel berkedip beberapa kali. Saat Katie membuka pesan, yang muncul adalah notifikasi dari Nayo.

[ Padahal yang luka parah itu kamu, tapi semua orang sibuk mengkhawatirkan aku. Katie, kamu itu cuma lelucon. ]

Dalam video berdurasi satu menit yang dikirim Nayo, tampak Markos menyuapinya bubur perlahan setelah mendinginkannya dengan tiupan lembut. Fadil mati-matian melontarkan lelucon garing demi membuatnya tertawa. Alzham dan Senia merapikan selimut di tubuh Nayo dengan telaten.

Semua orang sibuk mengelilingi dan menenangkan Nayo.

"Nayo, kami semua tahu kamu nggak sengaja. Kakakmu pasti nggak akan menyalahkanmu. Jangan merasa bersalah lagi, ya."

"Kamu sedih, kami juga ikut sedih. Jangan menangis terus, nanti matamu bengkak, jadi jelek lho ...."

"Katie cuma butuh istirahat beberapa hari, nggak ada luka serius kok. Jadi kamu tenang saja ya?"

Setiap kata dari video itu menusuk jantung Katie seperti belati. Katie menutup mata erat-erat, berusaha menahan isak. Jemarinya mengepal, kuku-kukunya menancap ke dalam telapak tangan yang dingin.

Saat itu, hanya ada satu kalimat yang terus menggema dalam pikirannya. 'Waktu aku menikah nanti, nggak boleh ada satu pun dari mereka yang datang!'

Seminggu kemudian, Katie akhirnya keluar dari rumah sakit.

Dokter menyarankannya untuk tinggal lebih lama dan melanjutkan perawatan, tapi dia hanya menggeleng. Dia bilang dia tak bisa menunggu lagi.

Hari ini, dia harus berangkat ke Vermont untuk menikah.

Saat kembali ke vila, rumah itu benar-benar kosong. Tak ada satu orang pun di sana. Hanya ponselnya yang terus bergetar. Semuanya pesan dari Nayo, pesan-pesan yang isinya hanya ejekan dan provokasi.

Katie tidak membalas satu pun.

Pagi itu, saat Nayo mengirimkan foto kebersamaan di taman hiburan. Alzham dan Senia menemaninya naik komidi putar dengan senyum hangat penuh kebahagiaan. Katie duduk di meja, diam-diam menulis sebuah surat.

Surat pemutusan hubungan orang tua dan anak.

Setelah selesai, dia melipat kertas itu rapi dan meletakkannya di kamar Alzham dan Senia.

Mulai saat ini, dia bukan lagi putri keluarga Alzham dan dia tidak lagi punya orang tua dan kakak.

Saat siang hari, ketika Nayo kembali mengirim video yang memperlihatkan Fadil menggendongnya di punggung dan berlari-lari kecil sambil berseru bahwa dia akan melindunginya seumur hidup, Katie memanggil beberapa tukang kebun.

Dia memerintahkan mereka untuk mencabut habis seluruh bunga tulip di taman belakang.

Setiap tangkai bunga di sana dulunya ditanam langsung oleh Fadil setelah tahu bahwa Katie sangat menyukai tulip. Bunga-bunga itu telah dia rawat dengan sepenuh hati selama lebih dari sepuluh tahun.

Dulu, dia pernah berkata, "Kalau nanti kamu menikah dan pindah ke mana pun, kebun tulip ini akan ikut pindah juga. Karena ini tanda sayangnya Kakak ke kamu."

Namun sekarang, Katie tidak butuh kakak seperti itu lagi.

Malam harinya, Nayo kembali mengirim rekaman suara. Kali ini, Markos sedang menyalakan kembang api megah di tepi sungai dan berkata bahwa Nayo akan menjadi orang paling penting baginya selamanya. Katie diam-diam mengantar sebuah kotak ke rumah keluarga Markos.

Di dalam kotak itu, tersimpan sebuah pusaka keluarga yang Markos serahkan kepadanya saat dia baru berusia 17 tahun. Saat itu, Katie tertawa dan menggoda, "Kamu nggak takut berubah pikiran? Kenapa kasih pusaka keluarga secepat ini?"

Namun, Markos hanya memeluknya eratdan berkata dengan yakin, "Katie, kamu satu-satunya orang yang ingin aku nikahi dalam hidupku. Kalau bukan kamu, aku nggak akan menikah seumur hidup."

Sekarang Katie sudah akan menikah, tapi pengantin prianya bukan Markos.

Usai melakukan semua itu, suara mesin mobil tiba-tiba terdengar dari luar rumah. Katie membuka pintu dan melihat seorang pria paruh baya berpakaian rapi berdiri di ambang pintu.

"Selamat malam, Nyonya. Saya kepala pelayan Keluarga Hardaya. Saya datang menjemput Anda menuju Vermont."

Katie mengangguk sopan dan mengambil koper yang sudah dia siapkan di samping pintu, lalu menjawab pelan, "Mari berangkat."

Sang kepala pelayan dengan sigap membawakan kopernya. Tatapannya sempat menyapu isi rumah yang tampak sepi dan kosong.

"Apakah Anda ingin berpamitan dengan keluarga?" tanyanya lembut.

Kota Modu dan Kota Vermont dipisahkan ribuan kilometer. Terlebih lagi, dia akan menikah ke dalam keluarga terpandang. Sekali pergi, mungkin akan sangat lama baru bisa kembali. Katie menggeleng pelan, lalu langsung masuk ke dalam mobil. "Jalankan mobilnya."

Katie merasa tidak perlu berpamitan dan tidak akan pernah lagi membutuhkannya. Sebab, mulai hari ini, dia sudah tidak memiliki yang namanya keluarga.

Di bawah langit malam yang pekat, mobil itu melaju perlahan membawa Katie pergi menuju arah bandara ....
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Tumbal Keluarga, Menikahi Pria Koma   Bab 26

    Hari saat Nayo dinyatakan bersalah oleh pengadilan, salju pertama pun turun di Vermont.Katie yang sejak kecil tumbuh di daerah selatan, sangat jarang melihat salju setebal itu kecuali saat berwisata. Oleh karena itu, dia sangat bersemangat hari itu. Dia menarik Flora bermain perang salju di taman, membuat si gadis kecil cemberut dan mulai melempar protes pada Hafiz yang hanya menonton dari samping."Kalau dekat sama orang baik, ikut jadi baik. Dekat sama orang jahat, ya ikut jahat! Kak Katie jadi berubah karena kelamaan sama kamu, makanya sekarang nggak mau ngalah lagi sama aku sebagai adiknya! Semua salah Kak Hafiz!"Si gadis kecil menggenggam bola salju dan melemparkannya ke tubuh Hafiz. Tadinya Hafiz ingin menghindar, tapi melihat Katie tertawa sampai nyaris tidak bisa berdiri, dia pun membiarkan dirinya jadi sasaran.Begitu Flora puas dan lari masuk ke dalam rumah, Hafiz berjalan mendekati istrinya dengan wajah pasrah. Kemudian, dia menggenggam tangan Katie yang memerah karena ked

  • Tumbal Keluarga, Menikahi Pria Koma   Bab 25

    Kabar tentang putusnya hubungan antara Keluarga Hardaya dan Keluarga Tandean segera menggemparkan seluruh kalangan. Apalagi belum lama ini, kedua keluarga baru saja menjalin pernikahan aliansi.Semua orang mulai bertanya-tanya, sebenarnya kejadian sebesar apa yang bisa membuat Hafiz yang baru saja sadar dari koma, begitu murka dan langsung mengambil tindakan setegas itu.Entah dari mana asalnya, beredar desas-desus bahwa Keluarga Tandean telah memperlakukan Katie dengan semena-mena demi memanjakan anak angkat mereka. Konon, Hafiz yang begitu protektif terhadap istrinya pun marah besar dan memutus semua hubungan dengan keluarga mertuanya.Diskriminasi terhadap anak perempuan bukan hal asing di kalangan elite. Namun, memperlakukan anak kandung lebih buruk daripada anak angkat adalah hal yang baru pertama kali didengar semua orang. Maka tak butuh waktu lama, isu ini pun menyebar dengan cepat.Insiden yang ikut mencuat ke permukaan adalah kejadian heboh di pesta ulang tahun beberapa bulan

  • Tumbal Keluarga, Menikahi Pria Koma   Bab 24

    Kali ini, sebelum Katie sempat menyelesaikan kalimatnya, Hafiz sudah lebih dulu memotongnya."Katie, sekarang kamu adalah istriku. Masalahmu adalah masalahku juga dan juga masalah semua Keluarga Hardaya. Nenek hanya sedang membela keluarga kita. Kamu nggak perlu minta maaf.""Soal memutus hubungan dengan Keluarga Tandean, itu adalah keputusan yang sudah dibicarakan oleh Ayah dan Nenek semalam. Kerja sama itu memang sejak awal bergantung pada hubungan pernikahan.""Kalau mereka sendiri nggak bisa memperlakukan putri kandung mereka dengan baik, di dunia bisnis mereka juga nggak mungkin bisa dipercaya. Mengakhiri kerja sama lebih awal hanyalah bentuk pencegahan risiko. Jangan menanggung semua kesalahan sendiri, ya?"Setelah mendengar penjelasan itu, hati Katie perlahan terasa lebih lega. Dia pun berhenti menangis. Hafiz mengeluarkan tisu dan menghapus air mata di wajahnya dengan sangat lembut.Melihat tatapan penuh kepedulian di mata Hafiz, hati Katie menjadi sedikit luluh. Dia tidak bisa

  • Tumbal Keluarga, Menikahi Pria Koma   Bab 23

    Setelah melihat langsung sikap asli Keluarga Tandean, Hafiz akhirnya benar-benar mengerti seperti apa penderitaan yang pernah dilalui Katie. Dia menggenggam tangan Katie erat-erat dan menariknya ke belakang untuk melindunginya.Sambil menatap pandangan Keluarga Tandean yang penuh amarah, dia berkata dengan nada dingin, "Katie sekarang sudah menjadi menantu keluarga kami. Mulai hari ini, dia nggak ada hubungan apa pun lagi dengan Keluarga Tandean."Melihat kedekatan keduanya, Keluarga Tandean langsung tahu bahwa laki-laki itu pasti adalah Hafiz.Dimaki di depan umum oleh generasi yang lebih muda, Alzham dan Senia jelas merasa kesal. Namun karena Miyano berada di sana, mereka terpaksa menurunkan ego sebagai orang tua dan mencoba bicara secara rasional."Meski sudah berganti nama belakang, darah yang mengalir di tubuhnya tetap darah Keluarga Tandean! Kami punya hak untuk menegur dan mendidiknya!"Tatapan Hafiz langsung menggelap. Dia hendak membalas, tetapi Katie menahan tangannya dan men

  • Tumbal Keluarga, Menikahi Pria Koma   Bab 22

    Setelah bekerja keras selama lebih dari setengah bulan, pernikahan akhirnya terlaksana dengan lancar. Beban terbesar di hati Miyano pun akhirnya terangkat.Dalam perjalanan pulang, dia tengah memejamkan mata untuk beristirahat. Namun, tiba-tiba terdengar keributan yang membuatnya tersentak. Dia mengerutkan kening dan menoleh ke luar jendela. Tepat saat itu, sang kepala pelayan datang melapor dan menjelaskan kronologi kejadian secara lengkap."Nyonyah, setengah jam yang lalu ada sekelompok orang datang ke luar vila. Katanya mereka dari Keluarga Tandean dan ngotot ingin bertemu dengan Anda."Keluarga Tandean?Begitu mendengar nama itu, Miyano langsung teringat pada hal-hal yang pernah diceritakan Hafiz. Wajah yang tadinya penuh kebahagiaan langsung menggelap.Dari kursi belakang, Jericho dan Giana juga menunjukkan ekspresi tidak senang dan ikut turun dari mobil mendampingi Miyano.Dari kejauhan, Alzham dan Senia melihat kembali sosok kerabat yang sudah bertahun-tahun tak mereka jumpai. A

  • Tumbal Keluarga, Menikahi Pria Koma   Bab 21

    Tepat pukul dua belas siang, pernikahan yang tidak diumumkan ke publik ini pun resmi dimulai. Meskipun para wartawan dilarang mengambil foto, sejak pagi beberapa media sudah menerima bocoran. Mereka memotret dari luar hotel dan langsung memuat beritanya.[ Hafiz pulih dari koma, hari ini resmi menikah dengan putri Grup Prosper. ]Fadil yang berada jauh di Kota Modu baru saja bangun ketika melihat berita itu masuk daftar trending. Seketika, dia terpaku.Hafiz sudah sadar? Lalu kenapa Katie tidak memberi tahu mereka?Alzham dan Senia bilang pernikahan mereka seharusnya diadakan dua minggu lagi. Kenapa sekarang sudah muncul berita? Kalau memang benar menikah hari ini, kenapa tidak mengundang keluarga dari pihak perempuan untuk hadir?Dengan berbagai pertanyaan menggantung, Fadil mencoba menghubungi Katie untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Namun saat dia menelepon, barulah dia sadar bahwa dirinya sudah diblokir.Fadil terkejut, sekaligus marah. Namun, Katie berada di tempat ya

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status