Share

Bab 7

Penulis: Evi
Dalam sekejap, seluruh ruangan menjadi sunyi senyap. Wajah Nayo langsung pucat pasi.Sementara itu, Katie terhuyung bangkit berdiri. Bagaimana dia bisa sampai lupa? Sejak terakhir kali Nayo menjebaknya, dia mulai khawatir akan terulang lagi. Karena itu, dia meletakkan alat perekam di anting-antingnya.

Katie menghapus air mata yang membekas di wajahnya, lalu segera melepas anting itu dan menghubungkannya ke layar besar di ruangan. Tayangan video pun dengan jelas menunjukkan saat Nayo berjalan ke belakang Katie, lalu diam-diam menyelipkan kalung itu ke dalam rok tulle milik Katie.

Semua provokasi dan kata-kata merendahkan dari Nayo juga terekam jelas di sana.

Dalam sekejap, opini di ruangan pun berbalik. Tatapan yang sebelumnya penuh kecurigaan, kini berubah menjadi muak dan jijik terhadap Nayo.

Dengan rambut yang berantakan dan tubuh masih gemetar, Katie meraih ponselnya dan menghubungi polisi. Wajahnya tidak menunjukkan keraguan sedikit pun.

"Halo? Polisi? Di sini ada seseorang yang sengaja melakukan fitnah dan pencemaran nama baik ...."

Ucapan itu membuat tubuh Nayo langsung bergetar hebat. Dia menangis meraung-raung. "Aku nggak sengaja! Aku cuma mau bercanda sama Kakak! Kak, kenapa kamu harus membesar-besarkan masalah seperti ini ...."

Begitu melihat Nayo menangis, ketiga anggota keluarga lainnya bersama Markos langsung berebut mengusap air matanya dan melindunginya dengan penuh perhatian. Mereka memandang Katie yang terlihat kusut dan lelah dengan wajah tak senang.

"Nayo sudah bilang itu cuma candaan. Kenapa kamu masih nggak bisa memaafkannya?"

"Dia anak yang begitu baik dan polos. Mana mungkin dia sampai memfitnah? Rekaman itu ... bisa saja direkayasa, belum tentu asli!"

"Sudahlah, hentikan kekonyolan ini. Lapor polisi segala, apa kamu nggak malu karena hal sepele begini?"

Mereka terus berbicara sambil membawa Nayo keluar dari aula dan melindunginya seolah dia benar-benar korban. Melihat punggung mereka yang berlalu begitu saja tanpa menoleh, untuk pertama kalinya Katie benar-benar merasakan apa artinya dikhianati semua orang yang pernah dia sayangi.

Katie tertawa tanpa suara, tapi seluruh tubuhnya terasa membeku dan dia mulai gemetar hebat tanpa bisa dikendalikan.

Hari-hari berikutnya, Katie benar-benar menutup diri. Tidak keluar rumah dan tidak menyapa siapa pun. Dia hanya menunggu hari pernikahannya tiba, agar bisa segera pergi dari rumah ini.

Tak pernah terbayang olehnya bahwa suatu hari, rumah yang dulu memberikan limpahan kasih sayang ini justru akan menjadi tempat yang paling ingin dia tinggalkan.

Hari itu, Katie sedang membereskan barang-barangnya dan bersiap-siap untuk pergi. Tiba-tiba, terdengar keributan dari luar vila.

Katie membuka jendela dan melihat taman luas yang menghadap ke arah depan rumah. Di sana, Nayo sedang mengendarai sebuah mobil. Di kursi penumpang depan, Markos duduk dengan wajah penuh senyum sambil mengajarinya cara mengemudi.

Fadil berdiri di pinggir jalan mengarahkan Nayo untuk mundur dan parkir di garasi.

Melihat ketiganya tertawa bersama dalam suasana yang hangat, mata Katie sempat terlihat kosong sejenak. Dulu, saat dia belajar mengemudi, orang-orang yang membimbingnya juga adalah mereka berdua.

Waktu itu sedang musim dingin, cuacanya sangat menusuk. Markos takut dia akan kedinginan, sehingga setiap kali selesai mengemudi, Markos akan menggenggam tangannya dan memasukkannya ke dalam pelukannya.

Sementara itu, Fadil berdiri di luar menahan dingin sambil merekam video latihan Katie, lalu bergadang demi menyusun daftar catatan penting untuknya. Namun, semua itu adalah cerita yang sudah sangat lama.

Katie menundukkan kepala, menyembunyikan senyum getir yang mengambang di sudut bibirnya.

Sore itu, dia janjian dengan beberapa teman untuk berpamitan. Setelah selesai berkemas, dia bersiap-siap untuk keluar rumah. Namun, baru saja dia melangkah keluar, sebuah mobil melaju kencang dan menghantamnya dengan brutal.

Tubuhnya terlempar beberapa meter dan menghantam keras permukaan jalan berbatu dengan suara dentuman berat. Katie memuntahkan darah dalam jumlah besar. Sekujur tubuhnya seakan-akan remuk dan rasa sakitnya menjalar hingga ke saraf-sarafnya.

Dalam keadaan setengah sadar, dia samar-samar melihat Nayo turun dari mobil dengan senyum lebar di wajahnya. "Aduh, Kakak ... maaf ya. Aku baru belajar nyetir, nggak sengaja salah injak pedal gas, kirain rem, eh malah nabrak kamu."

"Ya ampun, darahnya banyak banget. Kelihatannya parah, ya. Kamu pasti sakit sekali. Duh, aku harus cepat telepon ambulans."

"Astaga ... nomor ambulans itu berapa sih? 119? 111? Atau 135 ya? Gimana kalau aku telepon satu-satu saja? Tapi, itu bakal buang waktu cukup lama. Kakak, kamu tahan ya, jangan mati dulu."
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Tumbal Keluarga, Menikahi Pria Koma   Bab 26

    Hari saat Nayo dinyatakan bersalah oleh pengadilan, salju pertama pun turun di Vermont.Katie yang sejak kecil tumbuh di daerah selatan, sangat jarang melihat salju setebal itu kecuali saat berwisata. Oleh karena itu, dia sangat bersemangat hari itu. Dia menarik Flora bermain perang salju di taman, membuat si gadis kecil cemberut dan mulai melempar protes pada Hafiz yang hanya menonton dari samping."Kalau dekat sama orang baik, ikut jadi baik. Dekat sama orang jahat, ya ikut jahat! Kak Katie jadi berubah karena kelamaan sama kamu, makanya sekarang nggak mau ngalah lagi sama aku sebagai adiknya! Semua salah Kak Hafiz!"Si gadis kecil menggenggam bola salju dan melemparkannya ke tubuh Hafiz. Tadinya Hafiz ingin menghindar, tapi melihat Katie tertawa sampai nyaris tidak bisa berdiri, dia pun membiarkan dirinya jadi sasaran.Begitu Flora puas dan lari masuk ke dalam rumah, Hafiz berjalan mendekati istrinya dengan wajah pasrah. Kemudian, dia menggenggam tangan Katie yang memerah karena ked

  • Tumbal Keluarga, Menikahi Pria Koma   Bab 25

    Kabar tentang putusnya hubungan antara Keluarga Hardaya dan Keluarga Tandean segera menggemparkan seluruh kalangan. Apalagi belum lama ini, kedua keluarga baru saja menjalin pernikahan aliansi.Semua orang mulai bertanya-tanya, sebenarnya kejadian sebesar apa yang bisa membuat Hafiz yang baru saja sadar dari koma, begitu murka dan langsung mengambil tindakan setegas itu.Entah dari mana asalnya, beredar desas-desus bahwa Keluarga Tandean telah memperlakukan Katie dengan semena-mena demi memanjakan anak angkat mereka. Konon, Hafiz yang begitu protektif terhadap istrinya pun marah besar dan memutus semua hubungan dengan keluarga mertuanya.Diskriminasi terhadap anak perempuan bukan hal asing di kalangan elite. Namun, memperlakukan anak kandung lebih buruk daripada anak angkat adalah hal yang baru pertama kali didengar semua orang. Maka tak butuh waktu lama, isu ini pun menyebar dengan cepat.Insiden yang ikut mencuat ke permukaan adalah kejadian heboh di pesta ulang tahun beberapa bulan

  • Tumbal Keluarga, Menikahi Pria Koma   Bab 24

    Kali ini, sebelum Katie sempat menyelesaikan kalimatnya, Hafiz sudah lebih dulu memotongnya."Katie, sekarang kamu adalah istriku. Masalahmu adalah masalahku juga dan juga masalah semua Keluarga Hardaya. Nenek hanya sedang membela keluarga kita. Kamu nggak perlu minta maaf.""Soal memutus hubungan dengan Keluarga Tandean, itu adalah keputusan yang sudah dibicarakan oleh Ayah dan Nenek semalam. Kerja sama itu memang sejak awal bergantung pada hubungan pernikahan.""Kalau mereka sendiri nggak bisa memperlakukan putri kandung mereka dengan baik, di dunia bisnis mereka juga nggak mungkin bisa dipercaya. Mengakhiri kerja sama lebih awal hanyalah bentuk pencegahan risiko. Jangan menanggung semua kesalahan sendiri, ya?"Setelah mendengar penjelasan itu, hati Katie perlahan terasa lebih lega. Dia pun berhenti menangis. Hafiz mengeluarkan tisu dan menghapus air mata di wajahnya dengan sangat lembut.Melihat tatapan penuh kepedulian di mata Hafiz, hati Katie menjadi sedikit luluh. Dia tidak bisa

  • Tumbal Keluarga, Menikahi Pria Koma   Bab 23

    Setelah melihat langsung sikap asli Keluarga Tandean, Hafiz akhirnya benar-benar mengerti seperti apa penderitaan yang pernah dilalui Katie. Dia menggenggam tangan Katie erat-erat dan menariknya ke belakang untuk melindunginya.Sambil menatap pandangan Keluarga Tandean yang penuh amarah, dia berkata dengan nada dingin, "Katie sekarang sudah menjadi menantu keluarga kami. Mulai hari ini, dia nggak ada hubungan apa pun lagi dengan Keluarga Tandean."Melihat kedekatan keduanya, Keluarga Tandean langsung tahu bahwa laki-laki itu pasti adalah Hafiz.Dimaki di depan umum oleh generasi yang lebih muda, Alzham dan Senia jelas merasa kesal. Namun karena Miyano berada di sana, mereka terpaksa menurunkan ego sebagai orang tua dan mencoba bicara secara rasional."Meski sudah berganti nama belakang, darah yang mengalir di tubuhnya tetap darah Keluarga Tandean! Kami punya hak untuk menegur dan mendidiknya!"Tatapan Hafiz langsung menggelap. Dia hendak membalas, tetapi Katie menahan tangannya dan men

  • Tumbal Keluarga, Menikahi Pria Koma   Bab 22

    Setelah bekerja keras selama lebih dari setengah bulan, pernikahan akhirnya terlaksana dengan lancar. Beban terbesar di hati Miyano pun akhirnya terangkat.Dalam perjalanan pulang, dia tengah memejamkan mata untuk beristirahat. Namun, tiba-tiba terdengar keributan yang membuatnya tersentak. Dia mengerutkan kening dan menoleh ke luar jendela. Tepat saat itu, sang kepala pelayan datang melapor dan menjelaskan kronologi kejadian secara lengkap."Nyonyah, setengah jam yang lalu ada sekelompok orang datang ke luar vila. Katanya mereka dari Keluarga Tandean dan ngotot ingin bertemu dengan Anda."Keluarga Tandean?Begitu mendengar nama itu, Miyano langsung teringat pada hal-hal yang pernah diceritakan Hafiz. Wajah yang tadinya penuh kebahagiaan langsung menggelap.Dari kursi belakang, Jericho dan Giana juga menunjukkan ekspresi tidak senang dan ikut turun dari mobil mendampingi Miyano.Dari kejauhan, Alzham dan Senia melihat kembali sosok kerabat yang sudah bertahun-tahun tak mereka jumpai. A

  • Tumbal Keluarga, Menikahi Pria Koma   Bab 21

    Tepat pukul dua belas siang, pernikahan yang tidak diumumkan ke publik ini pun resmi dimulai. Meskipun para wartawan dilarang mengambil foto, sejak pagi beberapa media sudah menerima bocoran. Mereka memotret dari luar hotel dan langsung memuat beritanya.[ Hafiz pulih dari koma, hari ini resmi menikah dengan putri Grup Prosper. ]Fadil yang berada jauh di Kota Modu baru saja bangun ketika melihat berita itu masuk daftar trending. Seketika, dia terpaku.Hafiz sudah sadar? Lalu kenapa Katie tidak memberi tahu mereka?Alzham dan Senia bilang pernikahan mereka seharusnya diadakan dua minggu lagi. Kenapa sekarang sudah muncul berita? Kalau memang benar menikah hari ini, kenapa tidak mengundang keluarga dari pihak perempuan untuk hadir?Dengan berbagai pertanyaan menggantung, Fadil mencoba menghubungi Katie untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Namun saat dia menelepon, barulah dia sadar bahwa dirinya sudah diblokir.Fadil terkejut, sekaligus marah. Namun, Katie berada di tempat ya

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status