Share

23. Keluar Kau!

Yongki mengendarai sepeda motornya tidak tentu arah. Jalanan malam begitu lengang, memudahkannya mengendarai secara ugal-ugalan. Hanya saja, ia harus waspada karena banyak kendaraan roda empat yang besar dan panjang.

Pria itu terlihat sangat kacau. Matanya memerah, menyimpan kesedihan dan luka yang mendalam.

“Alula, bersabarlah, Sayang. Aku akan berusaha lebih keras agar kita bersama,” gumamnya.

Jika bukan karena Alula, hampir saja kesucian Aruni direnggutnya dan itu artinya berpisah dengan istrinya makin sulit. Apalagi jika wanita itu hamil. Tambah pelik.

“Astagfirullah. Aku tahu ini semua salah. Mengabaikan istri juga berdosa, aku tahu itu. Tapi aku harus apa kalau aku belum bisa melupakan Alula?”

Yongki melambatkan laju sepeda motor ketika tiba di sebuah jembatan yang membentang di atas sungai Brantas. Ia pun berhenti.

Setelah mematikan mesin sepeda motor, Yongki berdiri di atas jembatan. Ia merentangkan tangan, lalu berteriak.

“Alulaa!” Tubuh pria itu lantas ambruk. Ia terpejam, t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status