Share

Hari Paling Buruk

"Hari yang melelahkan. Walau setiap hari memang tidak pernah menyenangkan, sih." Nayla terkikik geli.

Malam hari tiba dengan cepat, Nayla sedang merebahkan tubuhnya di ranjang sambil menatap langit-langit kamar. Sebelum matanya terasa mengantuk dan hendak terpejam, suara pintu yang dibuka dari luar, membuat Nayla seketika bangkit dan terduduk.

Aurora, kakak tirinya itu tiba-tiba masuk tanpa permisi. Rambut hitamnya yang lurus dan tergerai panjang, selalu menjadi pesona Aurora. Nayla bisa mengakui bahwa kecantikan Aurora memang layak dipuja.

"Kak—" Nayla belum sempat menyelesaikan ucapannya saat Aurora menahan tawa.

"Hei, aku punya sesuatu menarik yang ingin kukatakan padamu."

Nayla mengernyit, sesuatu yang menarik bagi Aurora, pasti sebaliknya bagi dirinya. "Ada apa?"

"Kamu tahu, kan, jika kamu ingin dihargai di rumah ini, kamu harus menjadi anak yang menguntungkan? Karena papa dan mama perlu melihat kehadiranmu yang berarti di sini." Aurora melangkah mendekat ke depan Nayla, tanganny
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status