Share

Tiga Puluh Dua

Dengan sekali hentakan Junko menarik tangan Ryota setelah ia mengeluarkan sebuah plester luka dari tasnya. Sambil meneteskan air mata Junko membalut luka Ryota dengan benda itu.

"Nakamura-san, hei kenapa kau menangis?" tanya Ryota dengan suara lembut.

Tapi Junko tidak menjawabnya, dia tetap fokus dengan luka-luka lelaki itu yang terlihat mengerikan di matanya. Tega sekali mereka...

"Ini tidak apa-apa, kau tidak perlu menangis seperti ini," gumam Ryota, lelaki itu terus berusaha membuat Junko percaya bahwa dia baik-baik saja.

"APANYA YANG TIDAK APA-APA! Lihat lukamu ini pasti sangat menyakitkan..." Tangis Junko pecah begitu saja tidak dapat ia bendung lagi. Kenapa semua ini terjadi kepada orang-orang yang dekat dengannya, kenapa?

"Na-Nakamura-san? Aku benar-benar baik-baik saja. Sungguh. Ini akan sembuh dalam dua hari," kata Ryota. Lelaki itu kemudian memandang sekeliling. "Sepertinya kereta terakhir sudah berangkat, ya? Kalau begitu..." Ryota melihat kembali
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status