Masih ditahun yang sama.. 2020
Prosopagnosia ??
Sesaat aku berpikir dengan segala hal yang diucapkan oleh sahabatku saat ini. Tak lama aku berkata kepadanya.
"Aku baru ingat sepertinya ada sesuatu yang harus aku urus."
"Salam untuk Bumi dan Syilla di Rumah." Ucapku sambil tersenyum kepadanya.
"Salam juga untuk Zayn, kau harus memberikan dukungan untuknya." Ucap sahabatku itu sambil tersenyum kepadaku.
Mendengar perkataannya akupun menganggukkan kepalaku perlahan.
Setelah aku berpamitan dengan sahabatku itu akupun bergegas menuju ke mobilku untuk memastikan sesuatu.
Kucari segala sesuatu mengenai penyakit Zayn saat ini di ponselku. Tak lama aku menemukan sesuatu.
Penyakit yang tidak bisa mengenali wajah ??
Sesaat aku teringat dengan ucapan ibuku beberapa jam yang lalu.
Apa karena hal ini ia tidak mel
Kala ???Mengapa dia tiba - tiba ada disini ??Tak lama lelaki yang berdiri dihadapanku saat ini mengatakan sesuatu kepadaku."Sepertinya aku harus pergi dulu." Ucap lelaki itu kepadaku.Tak lama lelaki itu pamit dan berlalu meninggalkanku.Terlihat Kala masih menatap tajam lelaki yang baru saja berlalu dari hadapanku sesaat yang lalu.Sesaat kemudian dia kembali menatap diriku."Apa yang kalian bicarakan ?" Tanya lelaki itu."Tidak ada, dia baru saja datang dan tak lama kau datang menemuiku." Ucapku.Tampak lelaki itu menghela nafas lega saat mendengar ucapanku.Dilain tempat.. 2020Setelah menyegarkan diriku hari ini aku pun keluar dari kamarku dan tak lama aku mencari sahabatku yang tak lain adalah suamiku.Namun aku tidak melihat sosoknya di rumah ini.Kemana di
Masih di tahun yang sama.. 2015Alina ??Kala ??Apakah mereka saling mengenal ??Sejak kapan ??Semua pertanyaan itu terus menggema dipikiranku.Sesaat kulihat lelaki yang masih menggenggam tanganku saat ini. Lelaki itu memandang Kala dan Alina dengan pandangan sinis dan tatapan dinginnya seperti ia tidak ingin melihat mereka dari pandangannya.Apa Zayn tahu sesuatu ?? Batinku."Ayo kita pulang, bukan tempatnya kita berada disini." Ucap lelaki itu."Kau berani membawa wanita itu ? Sedangkan kau meninggalkan wanita lain dibelakangmu ?" Ucap Kala."Setidaknya aku tidak pernah mempermainkan wanita itu, aku sudah tidak ada hubungan lagi dengannya.""Tepat sejak saat aku melihat dirimu dan wanita itu bermain dibelakangku."Tampak Kala memandang lelaki yang berada disampingku saat ini de
Saat itu.. 2015Riuh gemuruh dan sorak sorai suara orang - orang di stadium ini membuatku sangat terharu hingga tidak terasa air mataku jatuh membasahi wajahku.Aku berdiri disini di podium pertama ini dengan rasa bangga dan haru menjadi satu hingga aku berharap yang aku rasakan saat ini bukanlah mimpi.Diantara banyaknya manusia yang berada dihadapanku saat ini ada seseorang yang selalu mendukung dan menjadi penyemangatku setelah diriku kehilangan kedua orangtuaku dua tahun yang lalu.Dia berdiri tepat tak jauh di seberangku dengan mengenakan seragam khasnya yang baru saja resmi dikenakannya sambil menampakkan senyum yang selalu menghiasi wajahnya saat itu.Lima tahun kemudian.."Rey sudah siap ?" Ayo kita berangkat." Ucap lelaki itu.Suara lelaki dibelakangku tiba - tiba memecahkan lamunanku. Saat ini tampak ia berdiri dibelakangku sambil membelai lembut rambutku.
Tak lama dari wanita itu pergi.."Begitu ? syukurlah, terimakasih atas bantuanmu dan timmu selama ini." Ucap lelaki itu.Tampak lelaki itu memutuskan telponnya dan menaruh ponsel itu disakunya. Tak lama ia berjalan keluar hendak menemui wanita yang baru saja berlalu dari luar ruangan itu sesaat yang lalu.Flashback..Lima tahun yang lalu, beberapa jam setelah selesainya acara itu.."Rey sepertinya kau jalan duluan nanti aku menyusul, sepertinya aku melupakansesuatu." Ucap lelaki itu."Baiklah."ucapku sambil tersenyum padanya.Akupun berjalan menuju mobil lelaki itu dan tak lama..Aku melihat sebuah mobil sedan hitam melintas sangat cepat menuju ke arahku, aku yang tidak bisa menghindar hanya bisa merasakan tubuhku sudah melayang dan tak lama tubuhku terhempas mengenai mobil itu.Sesaat aku merasakan tubuhku sudah tergeletak d
Masih dikelas yang sama..Melihat keadaanku saat ini dan melihat sahabatku yang seharusnya sudah tiada berada disebelahku sepertinya saat ini aku memang berada di masa tujuh tahun yang lalu.Tak lama aku kembali melihatnya dan menjawab pertanyaannya kepadaku sesaat yang lalu."Aku tidak apa - apa sha, hanya sedikit mengantuk saja." Ucapku sekenanya."Ayo, aku juga sudah lapar nih!" Ucapku sambil menggandeng lengan sahabatku itu.Tak lama kami berjalan menuju kantin sekolah ini.Setelah memesan makanan tak lama kami duduk di kursi panjang tak jauh dari tempat kami memesan makanan tadi.Diantara beberapa siswa yang berada tak jauh dariku saat ini ada satu sosok yang terus menatapku dengan tatapannya yang sulit kumengerti.Tak lama aku melihat sosok itu dan dia tampak seperti..Albi ???Bukankah dia Albi ??
Tidak mungkin, apa dia adalah Albi suamiku ??Apa dia kembali ke masa ini sama seperti diriku ???Bagaimana ini bisa terjadi ???Pertanyaan - pertanyaan itu terus terngiang di pikiranku."Rey ? Reyna ? kau tidak apa - apa ? Apa kau telah menyadari sesuatu ?" Tanya lelaki itu.Tak lama.."Jadi kau adalah suamiku yang berada dihadapanku sesaat yang lalu sebelum aku berpindah ke masa ini ?" Tanyaku.Lelaki itu tampak menganggukkan kepalanya perlahan dan menatap lekat diriku.Sesaat aku teringat pembicaraan suamiku dengan seseorang ditelpon beberapa saat yang lalu."Sebenarnya ada hal yang ingin kutanyakan padamu." Ucapku sambil menatap lelaki yang berdiri dihadapanku saat ini."Mengenai ?" Tanya lelaki itu."Aku telah mendengar semua pembicaraanmu di telpon sesaat yang lalu saat kau berada diruang kerj
"Maksudmu lusa itu ???""Ya, lusa adalah hari dimana Nasha mengalami kecelakaan itu." Ucapku."Kalau begitu kita harus mencegahnya." Ucap lelaki itu."Hanya aku yang bisa melakukannya." Ucapku."Maksudmu ? Kau tidak akan membahayakan dirimu sendiri kan ?" Tanya lelaki itu."Aku akan mencegahnya untuk pergi ke tempat itu." Ucapku."Aku akan tetap berada disisimu." Ucap lelaki itu."Maksudmu ?" Tanyaku.Sesaat lelaki itu membisikkan sesuatu kepadaku, dan tak lama.."Benarkah ? Aku baru menyadarinya, baiklah aku setuju dengan hal yang kau katakan." Ucapku.Tampak lelaki dihadapanku saat ini tersenyum kecil sambil melihat kearahku.Beberapa saat kemudian aku dan Albi berjalan menuju gerbang sekolah ini.Tak lama.."Reyna ? Tumben lama sekali pulangnya ? Ucap Ayahku yang
Hari itu..1997Di sebuah gudang dengan lampu yang temaram terlihat tiga anak manusia meringkuk sambil menyembunyikan wajahnya.Tampak mereka sesekali mengintip berusaha untuk melihat sekawanan lelaki bertubuh besar yang saat ini sedang mengawasi mereka."Mau diapakan anak - anak ini ?" Tanya salah satu dari sekawanan lelaki itu."Tentu saja kita serahkan pada bos kita, selanjutnya kita tunggu saja perintah dari bos akan diapakan anak - anak ini." Ucap lelaki yang lain.Terlihat gadis kecil yang berada diantara dua bocah lelaki itu menundukkan wajahnya dengan tubuhnya yang sedikit bergetar karena menahan rasa takut yang dirasakannya saat ini.Sesaat bocah lelaki yang berada disebelah kanan gadis kecil itu melihat sikapnya dan berusaha untuk menghiburnya."Hei jangan takut, kita pasti akan selamat, pasti ada seseorang yang akan menolong kita." Ucap bocah lelaki itu.