Share

Chapter 22

Yura POV:

Aku melambaikan tangan ke arah taxi yang ditumpangi oleh Yuda. Melihat secara perlahan taxi itu menghilang dari pandanganku. Aku kemudian berjalan pelan ke arah rumahku. Sungguh hari yang sangat berat untuk aku lewati.

'Kenapa ada yang tega menyebarkan ini?'

'Apa mereka punya masalah sama Yuda?'

Yang aku tahu, selama ini Yuda tidak pernah memiliki masalah dengan teman-teman sekitarnya. Lalu bagaimana ini bisa terjadi?

Sekarang aku merasakan nyeri dihatiku lagi. Setiap aku mengingat kejadian hari ini, hal ini pasti akan terulang kembali. Dan foto-foto tersebut selalu terbayang dipikiranku.

Mungkin karena aku merasa cemburu saat melihatnya. Ditambah mereka ternyata masih berhubungan. Tidak menyangka hubungan seperti ini bisa bertahan lama. Bahkan jarak pun tidak bisa memisahkan mereka.

Huuft...

Aku hanya bisa menghela nafas dalam. Rasanya benar-benar membuatku ingin menangis.

Ya… menangis lagi.

Ku buka pintu rumahku dan memaksakan sebuah senyuman kecil kepada para kar
AFRIL

Kenapa di chapter kali ini yang terbayang olehku adalah menu yang dimiliki Ayah Yura? Hahaha. Enak banget nggak sih kalau keluarga kita punya rumah makan? Varian makanannya bisa kita pilih dan gratis! Wedeh keluar topik. Tapi teman-teman yang baca juga bisa pilih kok. Kasih ulasan, atau kasih like? Keduanya juga boleh! Ditunggu ya :)

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status