Share

Bagian 17

Pemeriksaan psikiater akan dilakukan hari ini. Aku dan Niar sudah berangkat pagi-pagi setelah menitipkan anak-anak pada Mak Elin.

Sesampainya di rumah sakit, kami haru daftar poli, yang dituju adalah poli kesehatan jiwa. Beruntungnya mendapatkan antrian nomor dua. 

Sambil menunggu dokter datang, aku menggenggam tangan Niar. Aku harap dia bisa tenang dan menceritakan semua yang dirasakannya.

"Bagaimana, Sayang? Bisakah kamu nanti melakukannya?"

Niar mengangguk tanda setuju.

Tak lama, nama istriku dipanggil. Kami gegas masuk ke ruangan dokter. Dokter jiwa tersebut bernama Saptadji.

"Permisi, Pak Dokter, istri saya mau konsultasi dengan dokter," kataku.

"Baik, Pak. Silahkan masuk," katanya.

Dokter menyambut kami dengan ramah. Ia juga mengapresiasi kami yang berani datang ke psikiater. Walau banyak tanggapan miring mengenai konsultasi ke psikiater. Padahal ada saatnya pertolongan psikiater dibutuhkan oleh seseorang.

Set

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status