Share

S2~197

Dengan terpaksa, Raga meminta keluarga Dewantara duduk di satu ruangan yang sama. Yakni di ruang kerja Ario, yang ukurannya cukup luas dan tertutup. Permasalahan keluarga yang sudah terjadi selama bertahun-tahun, menurut Raga harus diselesaikan sesegera mungkin agar tidak berimbas dengan banyak hal di kemudian hari.

Raga langsung bertindak sebagai penengah, lalu mengutarakan maksud dan tujuan pertemuan yang diadakan mendadak tersebut.

“Jadi, seperti yang kita tahu, kalau Lintang dan Biya sampai sekarang masih memendam kebencian masing-masing.” Raga berusaha mencari kalimat yang paling aman, agar tidak memberatkan pikiran Anwar. “Sementara itu, Bapak dan Ibu sendiri sekarang sudah berdamai dengan semua hal di masa lalu, dan juga dengan Lintang.”

“Dan aku cuma mau bilang, bukan salahku andai Maha ternyata suka sama aku,” sambar Lintang menyela dengan emosi. “Dan jangan bawa-bawa almarhum ibuku, dan sama-samain kasus Bapak, sama Maha, karena aku nggak pernah sedikit pun suka sama mant
Kanietha

Satu lagi, ya, setelah itu kita beralih ke bonchap. Mau Biya duluan, atau Fajar duluan? Bonchap saja, ya, seperti Bira dan Arista waktu itu ~~ Kisseeesss .... :D

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (15)
goodnovel comment avatar
RiztyrieM
Safir maunya cuman enak-enak hahhahahaha
goodnovel comment avatar
Siti Juli
wah, sudah end kah mba beb
goodnovel comment avatar
dcstorevincciandjastip
masih kurang raga sama lintang nya mbak beb
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status