Share

S2~198

“Ayo turun.” Safir memberi perintah pada putrinya, yang hari ini tepat berusia satu tahun. Di depan mereka, sudah ada satu buah meja panjang yang berisi dua buah cake ulang tahun, dengan lilin angka yang sama.

Fira menggeleng, sembari mengeratkan pelukannya pada leher Safir. Bibir merah nan mungil itu mengerucut, lalu merebahkan kepala di pundak Safir.

“Ya begitu itu, kalau kebanyakan digendong, Pi,” ujar Intan sambil mengulurkan kedua tangannya pada Fira. “Duduk sama Mimi, yok. Habis ini ada mama Lintang.”

Agar ketiga bayi yang ada di keluarga Sailendra tidak kebingungan saat memanggil mama dan papanya, maka Intan dan Safir memutuskan untuk mengganti panggilan mereka pada Fira. Yang tadinya juga menggunakan papa dan mama, akhirnya mereka ganti menjadi pipi dan mimi, daripada harus mencari-cari nama panggilan lain.

“Sama aku aja,” balas Safir. Ia tidak keberatan menggendong putrinya ke mana-mana. Karena Safir sadar, waktu akan cepat sekali berlalu dan pasti ada waktunya Fira tida
Kanietha

Udahan, ya, mas Safirnya ~~ Lega ... akhirnya anak mas Raga ketahuan juga :D Setelah ini, kita beralih sebentar ke mas Fajar ~~~ Kisseeesss ....

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (20)
goodnovel comment avatar
Ninis
Raga bisa menemukan solusi setiap konflik di keluarganya. Anak sulung yang bisa diandalkan dan benar2 berjiwa "kakak".Padahal dirinya sendiri sempat berkonflik tapi berhasil meredamnya, kerenn Mas Raga
goodnovel comment avatar
Kenzien Yodha
safir dan raga sudah menemukan kebahagiaannya masing².tetep langgeng dan harmonis ya?? ketemu di sesi rama dewasa,biar mbak beb tambah puyeng...
goodnovel comment avatar
Nury
akhirnyaaa anak pak raga perempuan..wkwkw kalo gak..pasti nambah lagi.wkwkw
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status