Share

Tragedy in the shack

Merasa mobilnya bergerak dengan cepat, Silvya membuka matanya. Dan Rey tidak lewat jalan tol seperti tadi ketika mereka berangkat.

"Mas, kita mau kemana?" tanya Silvya dengan cemas.

"Pulang, 'kan? Kamu istirahatlah dulu. Nanti kalau sudah sampai apartemen, kamu aku bangunin ya?" Rey berkata dengan nada lembut.

Dan tangannya dengan intim meremas tangan Silvya, membuat Silvya seketika menarik tangannya. Hatinya merasa semakin cemas. Ucapan tante Aura semakin terngiang-ngiang di telinganya. Apakah Rey benar-benar pria seperti yang ia bayangkan di otaknya?

Silvya sudah tidak lagi bisa memejamkan mata, melihat rute yang berbeda, ia jadi tidak tau apakah ini benar-benar menuju kota atau tidak? Ia kembali melirik Rey yang terlihat santai mengemudikan mobil. Wajah Rey terlihat baik dan tidak seperti penjahat. Tapi ... bukankah para penipu dan penjahat juga banyak yang berwajah baik?

"Kok

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status