Share

Chapter 30

           Rezal berdiri di balkon kamar dengan sebatang rokok di tangannya. Jari-jarinya terlihat lincah menari di atas ponsel, saling berbalas pesan dengan Naya. Jika biasanya di hari minggu pagi Rezal memanfaatkan waktunya untuk berolah raga, tapi kali ini tidak. Dia lebih memilih duduk di balkon dan sibuk dengan pikirannya sendiri. Seperti kebiasaanya, jika sedang banyak pikiran yang benar-benar membuatnya pusing, maka rokok adalah pelariannya.

            Rezal menatap langit dengan kerutan di dahi. Dia sudah memutuskan untuk berbicara dengan ibunya hari ini. Keputusannya sudah bulat. Dia menginginkan Naya dan akan berjuang untuk mendapatkan restu dari ibunya.

            "Ayo, Zal. Lo pasti bisa. Naya nggak salah. Bapaknya aja yang bego," ucap Rezal menyemangati dirinya sendiri.

      &nbs

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Wakhidah Dani
yess akhirnya,,kan ikut seneng
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status