Share

Bab 40. Dalam Tahanan

Di sudut ruangan berukuran 2x3, Anjani tampak terduduk lesu sambil memeluk lututnya.

Kedua matanya yang memerah, tampak mantap kosong ke atas langit-langit.

Tak lama berselang, Esih bersama Parman, tergopoh mendatanginya.

Melihat kehadiran kedua orang tuanya, Anjani sontak berdiri lalu mendekat pada mereka.

Seorang petugas yang mendampingi Parman dan Esih gegas membukakan pintu sel, memberi mereka waktu untuk berbicara di tempat yang sudah di sediakan.

“Bapak kapan pulang?” tanyanya, menatap Parman dan Esih bergantian.

“Dua hari lalu.” jawab Parman, singkat. “Kamu kenapa bisa seperti ini, Jani?” tanyanya, tertuju pada Anjani.

“Sudah, Kang. Jangan tanya kemana-mana dulu, fokus dengan tujuan kita ke sini saja .” ujar Esih, tampak masih terlihat marah pada Parman.

Anjani yang merasa ada sesuatu dengan sikap kedua orang tuanya, menatap lekat keduanya.”Bapak dan Ibu kenapa?”

“Sudah, kamu jangan pikirkan Bapak dan Ibu. Kamu harus fokus dengan masalahmu.” Esih mengalihkan topik.

“Bapak dan I
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status