Share

Bab 9. Kehilangan Lagi

“Bu... Bangun, Bu! Mohon, jangan buat Tiara takut!” ratap Tiara, seraya mengguncangkan tubuh ibunya.

Tetap tidak ada respon dari Nurma.

Tiara pun bangkit. Diraihnya tas ransel miliknya. Lalu ia ambil plastik hitam di dalamnya.

Kemudian Tiara gegas menuju dapur. Lalu menaiki loteng rumahnya dengan tangga bambu, yang biasa digunakan almarhum bapaknya dulu untuk membetulkan genteng yang rusak.

Selanjutnya, dengan tangan gemetar. Dilemparkannya plastik hitam di tangannya ke tengah loteng.

Setelah itu, Tiara kembali ke kamar ibunya. Sekali lagi memastikan, dan berharap ibunya masih hidup.

Tiara bersimpuh sejenak. Merapatkan telinganya di dada Nurma.

Tidak ada detak jantung di sana.”Innalillaahi Wainnailaihi Roji’uun.” gumam Tiara, bergetar.

Untuk beberapa saat, ia tertegun. Tidak ada suara yang keluar dari mulutnya.

Hanya air mata yang mengalir deras, menjadi penanda begitu pedih duka yang tengah di hadapinya.

Setelah yakin ibunya sudah tiada. Tiara pun bangkit. Kemudian kembali ke pemukima
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status