Share

Bab 46. Menyembunyikan Santi

Liom sudah ada di ranjangnya, ia masih belum sadar juga, Santi duduk di sebelah kanan Liom, sementara Upik berada di sisi sebelah kiri. Santi menatap Upik sinis,

"Namamu siapa?" tanya Santi.

"Namaku, Upik."

"Ha? kampungan sekali, cocok dengan dirimu."

"Aku memang berasal dari kampung." jawab Upik tersenyum.

Santi melihat senyum Upik seolah risih, ia berdiri beranjak dari duduknya. Rian masuk ke dalam ruangan bersama Mpus,

"Upik, bisakah kau ikut denganku keluar sebentar?"

"Kemana?" tanya Upik.

"Kau tak sendiri, Mpus juga ikut denganku."

"Apa? nama pria aneh ini, Mpus? dan kau, Upik? hahahahahah!" santi tiba-tiba menertawakan Mpus dan Upik.

"Kenapa dengan nama kami?" tanya Upik memperlihatkan wajah tak senangnya.

"Menggelikan!" jawab Santi malah mendekatkan wajahnya ke arah Upik, seolah menyeringai.

"Siapa namamu?" tanya Upik, tanpa terlihat gentar.

"Namaku, Santi! Santi Purwita Sari. Cukup terdengar bangsawan bukan?"

"Ya! tapi tidak dengan dirimu." jawab Upik.

"Apa maksudmu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status