Share

Bab 52. Teror Kedua

***

Sudah seminggu Santi mengajari Upik dan Mpus, ada beberapa perkembangan yang ia hasilkan. Mengajari di pagi dan sore hari, tentu dalam sepekan ia bisa membuat Upik bisa berhitung dan mengeja huruf, dan Mpus dengan luar biasanya sudah bisa membaca, menulis dan menghitung, meski masih terbata-bata dan terkadang masih ada yang salah.

Santi memamerkan pencapaiannya pada Mpus.

"Tempo dua minggu, Mpus akan lancar menulis, membaca dan berhitung."

"Heeei, kau hanya fokus mengajari Mpus?" tanya Liom tak terima.

"Dia bisa karna memang otaknya luar biasa encer!"

"Upik bagaimana?"

"Dia, yaaah... mungkin tempo sebulan kurang lebih."

"Kau mengacuhkannya?"

"Ya enggaklah! aku professional."

"Hadiah bisa kau terima, kalau dua-duanya bisa baca, tulis dan hitung." tegas Liom.

"Ah, menyebalkan!" sungut Santi.

Tiba-tiba bel pintu berbunyi, Santi melangkah menuju pintu. Ia buka, dan seorang Kurir bunga sudah ada di depan.

"Dengan ibu Santi?" tanyanya.

"Ya!" jawab Santi bingung.

"Ada titipan b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status