Share

Bab 49. Teror Pertama

***

Sosok itu menekan tombol-tombol itu, kemudian membuka-buka berkas yang ada di sana. Sepertinya sosok itu berhasil membuka pintu brankas itu.

Mpus membuka pintu kamar itu lebar, sosok itu langsung menoleh dan terkejut. Ia tampak tak menduga seseorang bisa menyadari apa yang ia lakukan di kamar Bambang.

"Kau lupa dengan sumpahmu, Rian?" tanya Mpus.

"Aaaaah, kukira kau siapa!?" Rian tampak sedikit lega dan memasukkan berkas itu kembali ke dalam brankas.

"Kau sedang apa?" tanya Mpus.

"Aku sedang mengganti pin sandinya, aku khawatir Santi melihatku tadi menekan tombol sandinya."

"Aku berharap kau tak lupa akan sumpahmu!"

"Aku tak mungkin berkhianat. Meskipun kemarin Julian tidak membuat perjanjian darah padaku di depanmu, aku takkan berkhianat!"

"Kuharap demikian, kalau kau berusaha mengkhianati Liom, kau pasti tahu akibatnya."

"Aku sudah selesai merubah pinnya, apa kau mau bertahan di sini?" Rian beranjak dari posisi berjongkoknya, hendak keluar kamar.

Mpus membiarkan Rian berl
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status