Share

BAB 32

Author: Rainina
last update Last Updated: 2025-10-18 07:32:00

Saat akhirnya taksi yang ia kendarai tiba, Sophie memasuki rumah dengan dibantu dua orang pelayan. Tubuhnya yang nyaris terasa tak berdaya, hanya bertahan karena lengan mereka menopang dari kanan dan kiri.

Keadaannya kacau. Lututnya terluka akibat terjatuh ketika ia berlari menjauh dari Ryan. Pakaiannya menempel erat pada tubuhnya, basah oleh hujan. Wajahnya sembab, matanya merah bengkak oleh air mata yang terus jatuh sejak tadi.

Pikirannya yang kacau sudah tidak mampu memikirkan mobil milik Lucas yang ia tinggalkan begitu saja di parkiran apartemen Maya. Yang ia khawatirkan hanyalah bagaimana menghadapi amarah Lucas jika ia mengetahuinya nanti.

Melihat Sophie begitu sulit berjalan, kedua pelayan itu akhirnya memilih untuk mendudukkannya di sofa ruang keluarga. Tak lama, seorang pelayan lain berlari tergopoh-gopoh sambil membawa kotak P3K di tangannya.

“Nyonya, apa yang terjadi pada Anda?” suara Emma, pelayan yang paling dekat dengannya, terdengar bergetar oleh rasa khawatir.

Sophie h
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Usai Tidur Panjang, Aku Menjadi Istrinya   BAB 46

    Sophie pulang dengan langkah berat, pikirannya masih dipenuhi bayangan Anna. Begitu sampai di rumah, ia langsung meraih ponselnya. Jemarinya bergetar saat menekan nomor Anna yang masih ia hafal di luar kepala.Tapi yang ia dapatkan hanyalah jawaban mesin di seberang telfon. Sophie tercekat. Nomor itu sudah tidak aktif.Sophie terdiam lama, ponsel di tangannya bergetar bersama nafasnya yang semakin cepat. Rasa frustasi meluap begitu saja, ia melempar ponselnya ke atas tempat tidur.“Semua orang meninggalkanku…” gumamnya dengan suara pecah. Tangannya mengepal, air mata jatuh bukan karena sedih, melainkan karena rasa dikhianati yang muncul secara mendadak. “Mereka semua membuangku begitu saja.”Sophie berjongkok di lantai, Tangisannya mulai pecah, suara isakannya terdengar seperti teriakan yang coba ia tahan. Bahunya naik turun, tubuhnya bergetar hebat karena amarah.Pintu kamar tiba-tiba terbuka. Lucas masuk, wajahnya tenang tapi sorot matanya tajam.“Apa lagi yang kau tangisi sekarang,

  • Usai Tidur Panjang, Aku Menjadi Istrinya   BAB 45

    Sophie menghentikan langkahnya saat melewati bagian keuangan. Ia sempat ragu selama beberapa saat hingga akhirnya Sophie menolehkan wajahnya.Di sana, Kevin masih berdiri. Pria itu ikut berhenti, seolah telah mengikuti Sophie dengan sengaja. Senyuman yang selalu terpampang di wajahnya kali ini terasa berbeda di mata Sophie, senyumnya yang selalu tenang dan konsisten membuat Sophie merasa merinding..“Tidakkah seharusnya kita berpisah di sini?” suara Sophie terdengar pelan namun tegas, mencoba memberikan jarak lebih di antara mereka. “Bukannya kamu ke sini karena ada urusan?”“Benar.” Kevin mengangguk singkat, senyumannya tetap terjaga. “Tapi apa yang lebih penting dibanding menjaga istri dari bos saya sendiri? Saya yakin, Tuan Lucas akan sangat memahaminya.”Ucapan itu membuat Sophie tercekat sesaat. Lucas tidak akan peduli… pikirnya lirih dalam hati. Namun Sophie tetap mecoba menampilkan senyum tipis, berusaha terlihat tenang.“Aku ada sedikit urusan lagi di sini,” ujarnya, mencoba

  • Usai Tidur Panjang, Aku Menjadi Istrinya   BAB 44

    Sophie mematung mendengar perkataan Matthew. Seluruh tubuhnya bergetar perlahan, jika ia tidak duduk di kursinya, ia mungkin sudah terduduk di lantai ruang kerja Matthew..Dirinya… sengaja menabrakkan dirinya sendiri?Kata-kata itu terus berulang di kepalanya. Nafasnya tersengal, dadanya terasa sesak.“Pe… pembohong…” Sophie mendesis, suaranya nyaris tak terdengar. Ada sedikit keyakinan yang masih tersisa di dalam dirinya, meski samar. Ia tahu, siapa pun dirinya, apa pun yang orang-orang katakan, ia bukanlah orang seperti itu.Matthew menundukkan wajahnya, menatap Sophie yang memandangnya tak percaya dengan seringai puas. “Pembohong? Kau bisa bilang begitu sepuasmu, Sophie. Tapi coba tanyakan sendiri pada orang-orang yang tahu. Semua saksi kecelakaan itu mengatakan hal yang sama.”Sophie mengangkat wajahnya dengan sulit, menatap Matthew dengan sorot mata bingung sekaligus takut. “Saksi…?”“Ya. Ryan. Maya. Bahkan Anna, asis­tenmu sendiri. Mereka semua bilang kau melakukannya dengan sen

  • Usai Tidur Panjang, Aku Menjadi Istrinya   BAB 43

    Sophie tidak menjawab pertanyaan Lucas. Ia memalingkan wajahnya, tidak tahu harus melakukan apa. Kedua tangannya terkepal di depan dadanya sendiri. Sementara kedua matanya ia pejamkan dengan erat. Lucas yang melihatnya tersenyum sinis, lebih menertawakan dirinya sendiri. Istrinya sendiri bersikap seolah Lucas akan menyakitinya setiap kali ia mendekat.Kenyataan itu akhirnya membuat Lucas menjauhkan dirinya dari Sophie. Sophie yang merasakan jarak yang mulai terbentuk diantara mereka berdua akhirnya membuka mata.Lucas sudah berdiri tegak di hadapannya. Menatapnya dengan tatapan yang tidak bisa Sophie mengerti.“Lain kali...” Lucas berkata sambil menatap Sophie dalam-dalam. “Berpikirlah sebelum kau mengatakan hal seperti itu.”Setelah mengatakannya, Lucas berjalan menuju kamar mandi, melewati Sophie yang masih terpaku di tempatnya.Saat pintu kamar mandi itu akhirnya ditutup, Sophie baru menyadari bahwa sejak tadi ia telah menahan nafasnya. Ia menghela nafasnya panjang dan menoleh ke

  • Usai Tidur Panjang, Aku Menjadi Istrinya   BAB 42

    Lucas yang kembali melanjutkan pekerjaannya di rumah akhirnya keluar dari ruang kerjanya setelah matahari tenggelam.Saat ia berjalan menuju kamarnya, di sana Maya yang baru meninggalkan kamarnya dan Sophie sedang menuju pintu keluar.Lucas berniat mengabaikannya ketika tiba-tiba wanita itu berdiri di hadapannya, menghalangi jalannya.Lucas akhirnya menatap Maya yang menolak menyingkir. “Hai.” wanita itu menyapa dengan senyuman manis di wajahnya.Lucas hanya mengangguk, mencoba menahan pikirannya yang terus mendesak mengeluarkan pertanyaan yang coba ia tahan.“Baru kembali?” Lucas melihat cara Maya dengan sengaja memiringkan kepalanya, satu tangannya menyingkirkan rambutnya ke belakang telinga.“Ya.” Lucas menjawab singkat.“Apa kamu tidak terlalu sibuk bekerja? Sophie sangat kesepian.”Lucas memperhatikan setiap detail gerakan Maya, bahkan caranya meletakkan telunjuknya di depan bibir. Bertingkah seperti gadis lugu.“Bukannya kau datang kemari setiap hari seperti tidak punya tempat

  • Usai Tidur Panjang, Aku Menjadi Istrinya   BAB 41

    Dalam perjalanan pulang keesokan harinya, Lucas kembali mendengarkan laporan dari Kevin. Sebuah senyuman sinis muncul di wajahnya.Ia bahkan tidak tahu apakah senyuman itu untuk kebohongan yang begitu buruk atau dirinya yang begitu mudah terpengaruh. Dan Sophie bahkan tidak tahu rumor apa yang tersebar tentang dirinya.“Menurutmu, siapa yang membayar mereka?”Kevin tersenyum saat mendengar pertanyaan Lucas, ia sudah menyiapkan beberapa nama untuk situasi ini.“Matthew Elman adalah yang paling diuntungkan dalam situasi ini.” Kevin mulai menjelaskan, tapi matanya tetap fokus pada jalanan di depannya. “Ayahnya, Victor Elman, sangat berambisi menduduki posisi CEO Elman Corp., ini bisa jadi sebuah masalah keluarga.”Lucas mengangguk, tidak begitu mengherankan. Lagipula ia juga sempat mencurigai hal yang sama. “Apa ada nama lain?”“Sebenarnya saya tidak bisa memikirkan nama lain sebelumnya, tapi…” Kevin meraih dokumen yang ia letakkan di kursi penumpang di sampingnya, dan memberikannya pada

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status