Mereka kaget dengan kedatangan Bik Sumi. Wajah wanita yang selalu memakai daster ini tampak pucat pasi. Dia dengan napas terengah-engah berdiri terpaku memandangi mereka satu per satu.“Ada apa, Bik?” tanya Sandra sambil menghampiri pengasuhnya sejak bayi tersebut.“Ini salah Bibik, Nona. Nyonya diculik oleh Derick. Maafkan saya, Non,” jawab Bik Sumi dengan terisak-isak.“Duduk dulu, Bik. Tenangin diri dulu,” sahut Vino kemudian.Sandra membimbing wanita tersebut untuk duduk. Alice yang paham akan ada ‘sesuatu’ lalu memegang tangan Bik Sumi. Beberapa saat kemudian, wanita berambut blonde berpotongan cepak ini tersenyum sinis.“Mereka memang licik. Bik Sumi diperlakukan sebagai robot pelacak. Maaf, Bik. Ini terpaksa aku lakukan,” ucap Alice sambil menatap dua manik mata Bik Sumi. Kemudian, dia menekan kuat-kuat ibu jari ke urat nadi di tangan kanan Bik Sumi. Beberapa saat, wanita 35 tahun tersebut menjerit kesakitan lalu jatuh tak sadarkan diri. Vino dengan cekatan menahan tubuhnya. A
Bik Sumi telah siuman. Namun, wanita tersebut belum bisa menggerakkan anggota badan. Alice sengaja mengunci tubuh Bik Sumi selama proses pembersihan toksin berlangsung. Alexander segera sadar akan sesuatu.“Gua kemari, tujuannya buat menyembuhkan Ibu,” ucap Alexander. Pria berprofesi sebagai kepala polisi ini segera beranjak menghampiri sosok yang masih duduk diam di atas motor.“Wah, aku baru ingat juga kalo Bang Alex ngajak teman. Siapa, Bang?” tanya Sandra yang berjalan menghampiri Alexander.Vino yang melihat hal tersebut segera memberi kode ke Alexander. Sementara itu, dirinya buru-buru memeluk tubuh Sandra lalu membawa ke arah Alice. Wanita berambut blonde ini tersenyum dan paham dengan maksud si adik.“Sandra, kita cek keadaan dalam, yuk,” ajak Alice yang cekatan menggelandang Sandra ke arah pintu. Dengan kekuatan supranaturalnya, wanita berambut cepak tersebut berhasil membawa masuk Sandra dengan cara menebus pintu. Saat mereka telah berada dalam ruang tamu, Sandra merasa syo
Tiba-tiba kaca jendela menjadi jernih dan Sandra bisa melihat jelas penampakan Vino yang sedang menatapnya sambil tersenyum. Tanpa disangka-sangka Bik Sumi berdiri lalu menatap ke arah dalam. Wanita tersebut tersenyum lebar.“Bik Sumi telah sembuh!” teriak Sandra girang.Dia bangkit lalu berlari ke arah pintu. Dirinya baru tersadar bahwa tak membawa kunci rumah. Alice segera menghampiri dan segera menggandeng tangan calon adik iparnya. Keduanya berjalan menebus pintu. Begitu sampai di luar, Bik Sumi langsung beranjak menghampiri Sandra dan memeluknya.“Non Sandra harus jaga diri. Banyak yang mengincar darah Nona,”ucap Bik Sumi kemudian.Sementara Sandra sedang asik berbincang dengan Bik Sumi. Alice diam-diam menarik tangan Vino agak menjauh dari mereka. Di bawah pohon mangga yang berada di samping rumah, Alice mengajak Vino berbicara serius.“Kenapa harus Tuan Anggara? Gak bisa yang lain?” ucap Alice bernada protes kepada adiknya.“Bik Sumi butuh darah suci buat netralin toxin dari se
Vino telah menempuh separuh perjalanan menuju apartemen. Namun, panca indranya tak dapat menangkap getaran apa pun tentang keberadaan Sandra. Pria ini akhirnya sadar bahwa Sandra pasti sudah tahu tentang kebenaran yang dicarinya. Dengan kekuatan baru yang dimiliki sekarang, apa yang tak mungkin diketahui olehnya. Sementara tak jauh dari Vino yang sedang mengemudi, Sandra sedang tersenyum mencebik.Dia menahan perih dengan menekan ujung jari yang terluka. Wanita ini sedang bingung mencari cara untuk menghentikan aliran darah yang keluar. Sandra semakin kalut, tiap kali darah yang menetes menghancurkan tempat tetesan.Kini, wanita muda ini jadi tahu apa sebab darah suci diburu oleh bangsa siluman. Vino mencium bau khas darah segar yang membuat adrenalinnya naik. Pria bermata abu-abu bisa pastikan bahwa yang tercium oleh indra penciumannya adalah darah suci.“Sandra! Sayang, kamu di mana?”Vino menghentikan laju kendaraan lalu turun. Mata batinnya memindai sekeliling. Tak ada apa pun ya
“Apa masalahnya? Aku bisa mengatasinya,” jawab Vino mantap. “Sandra itu bangsa manusia dan dia pemilik darah suci. Gimana kalian bisa bersatu dalam ikatan pernikahan?” tanya Alice sambil menggeleng-gelengkan kepala. “Jadikan aku seperti kalian,” ucap Sandra penuh percaya diri sambil memegang erat lengan Vino. Wanita ini tak ingin terpisah dengan Vino apa pun halangannya. Cinta mereka harus bisa abadi. Jawaban Sandra yang sekaligus berisi kalimat permintaan membuat baik Vino maupun Alice kaget. “Hal itu sulit kami lakukan,” balas Alice seketika. “Sabar, Sayang. Abang masih memikirkan jalan keluarnya,” timpal Vino yang tampak resah. Pria bermanik mata abu-abu bingung mengatasi persoalan cintanya yang bisa berimbas ke dua pihak. Bangsa vampir dan juga serigala. Bisa jadi pernikahannya dengan Sandra membuat mereka tak akan diterima oleh kedua belah pihak. Sedangkan untuk masuk dalam dunia manusia secara utuh, dirinya tak mungkin bisa. “Aku pemilik darah suci. Adalah hak aku untuk me
“Ini buktinya. Kenapa siluman ini masih bisa di sini? Setiap hari juga gitu, kan? Seperti manusia beraktivitas,” ungkap Sandra tegas dengan kedua lengan bersedekap. Seketika Vino tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Sandra. Saat itu juga dirinya tersadar bahwa hal tersebut bisa terjadi sejak dirinya mendapat kitab mas. Dia telah ditugaskan oleh raja vampir untuk mempelajari kehidupan manusia, termasuk mengawasi Sandra. Hal tersebut adalah dalam rangka proses mempersiapkan diri Vino menjadi pengganti raja. Haruskah aku berterus terang dengan Sandra? Batin Vino bertanya. “Bang, kita langsung ke belakang,”ucap Sandra yang telah berjalan mendahului Vino. Pria bermanik mata abu-abu tersebut segera mengikuti kekasihnya. Langkah kaki keduanya sampai pada bagian belakang rumah. Gudang yang dimaksud adalah sebuah bangunan kecil mirip paviliun. Tempat ini dulu adalah tempat tinggal khusus asisten rumah tangga dan keluarganya. Namun, sejak suami Bik Sumi meninggal, wanita tersebut tingga
“Tunggu! Ini maksudnya raja? Semua ciri di Abang, tapi ini?” Kedua mata Sandra mengamati lebih saksama deretan kalimat dalam kitab.Vino tersenyum simpul melihat perubahan ekspresi kekasihnya. Jiwa usilnya pun segera beraksi.“Itu berarti kita tak berjodoh, Sayang,” celetuk Vino berpura-pura sedih.Sandra yang mendengar ucapan Vino tak bisa membendung rasa jengkel sekaligus kesedihan. Kedua matanya meneteskan buliran bening. Pria bermanik mata abu-abu tersebut segera membenamkan kepala Sandra ke dadanya. Dengan senyum terukir di kedua pipi, Vino mengelus lembut punggung kekasihnya.“Abang bercanda. Kita akan menikah karena memang ditakdirkan untuk bersatu. Kita hanya perlu cari tahu cara pernikahan pemilik darah suci.”Sandra menyimak perkataan Vino dengan sesekali memicingkan mata sebelah. Perilaku wanita ini membuat Vino tersenyum lebar.“Tahu, gak, Bang? Aku tambah puyeng dengar penjelasan barusan,” ucap Sandra sembari membuka lembaran kitab biru.Sandra segera menyodorkan halaman
Sandra berjalan cepat menuju lemari pajangan di mana terdapat berbagai koleksi benda-benda favoritnya. Dari guci emas hingga aksesoris berbagai bentuk. Kotak mas yang dicari berada di bagian belakang, tertutup oleh koleksi lain.Wanita cantik tersebut mengambil kotak lalu menyerahkan ke tangan Vino beserta kunci. Pria bermata abu-abu tersebut segera memasukkan ujung kunci ke lubang di kotak. Ajaib! Begitu kotak terbuka, sebuah cahaya terang keluar dari kotak. Pasangan ini terserap masuk kotak.Secara mengejutkan, pasangan ini telah berada dalam sebuah alam terbuka. Sandra merasa asing secara nalar, tetapi naluri mengatakan bahwa ia pernah berada di sini. Namun, beda jauh dengan yang dialami oleh Vino. Pria berwajah pucat ini bahkan sudah hapal setiap sudut tersembunyi sekali pun.“Kita ada di mana, Bang?”tanya Sandra sambil mengedarkan pandangan.“Abang pernah kemari saat kelahiran kedua. Hanya beberapa saat saja, tapi semuanya melekat jelas di otak. Ayo ikut!”Vino segera menarik tan